Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Fokus

[FOKUS] Cara Mudah Jadi Komunis, Bencilah Ajarannya

:: Redaksi
28 September 2020
dalam Fokus
Komunisme
Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Barisan.co – Masyarakat senantiasa diberikan pandangan tentang ancaman kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI). Lantas, apakah itu komunis? Sebagai sebuah ideologi komunis memiliki pandangan menolak kepemilikan barang pribadi dan beranggapan bahwa semua barang produksi harus menjadi milik bersama.

Paham ini bertujuan menghapuskan hierarki buruh pemilik modal karena sistem kapitalis cenderung mengeskploitasi manusia. Pandangan komunis sebagai ideologi yang berkenaan dengan paham filosofi, politik, dan ekonomi. Namun pada sisi nilai-nilai agama, komunis menganut pandangan dan paham anti Tuhan atau atheis.

Undang-undang mengatur bahwa segala bentuk penyebaran ajaran komunisme, marxisme, dan leninisme dilarang di Indonesia. Termaktub dalam UU 27/1999, pada pasal 107, upaya dengan lisan, tulisan maupun media apa pun menyebarkan atau mengembangkan ajaran Marxisme, Komunisme, Leninisme dalam segala bentuk dan wujudnya dipidana dengan pidana paling lama 20 tahun penjara.

Namun tragedi yang menimpa bangsa ini, tidak hanya pada wilayah ekonomi dan politik perebutan kekuasaan. Akan tetapi juga berafiliasi dengan agama. Menciptakan isu agama bagi masyarakat sangat sensitif. Pembantaian para kiai, tokoh agama, dan ulama sangat santer, sehingga Partai Komunis Indonesia dicap sebagai partai yang dilarang.

BACAJUGA

sabar dan ikhlas menghadapi cobaan

Resep Gus Baha, Sabar dan Ikhlas Menghadapi Cobaan

3 Juni 2023
longgar

Bersikap Longgar

14 Mei 2023

Lantas apakah PKI akan bangkit? Ini seperti sepeda rusak dan sepeda tersebut dilarang beredar. Namun demikian kerusakan sepeda tersebut masih bisa diperbaiki dan bisa diajarkan secara bebas tentang bagaimana merakit sepeda.

Sebagai sebuah ideologi, komunisme masih tetap ada, karena juga dianut di beberapa negara. Sementara itu, menurut riset Saiful Muljani Research and Consulting (SMRC) tahun 2017, menemukan bahwa isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) tidak banyak dipercaya masyarakat. Survei bertema “Isu Kebangkitan PKI” menghasilakan bahwa 86,8 persen responden tidak percaya PKI sedang bangkit.

Bencilah Ajarannya

KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha pernah menyampaikan kalau saat ini ramai masalah komunis. Jika bicara jihad melawan komunis, Gus Baha menerangkan bahwa Nabi Muhammad di semua hadits, tidak ada yang menyebut jihad bagian dari rukun Islam. Jihad itu kondisional.

“Jadi jihad tak pernah jadi rukun Islam. Ini penting saya katakan, karena sekarang banyak orang yang sudah salat, zakat, puasa. Hanya karena tidak jihad dianggap tidak Islam, itu salah besar. Karena rukun Islam, hadits shahih tidak pernah memasukkan jihad,” tuturnya.

Gus Baha menambahkan bahwa kewajiban jihad setelah orang mempunyai pemimpin yang baik dan adil. Sekarang mencari pemimpin yang baik dan adil sangat sulit. Tapi bahwa jihad dengan bentuk apapun yang menjadikan Islam ini diterima itu sampai kiamat itu namanya jihad dengan hujjah atau jihad bisulthon (argumen) yaitu jihad yang bisa menjelaskan pentingnya orang kembali kepada Allah Swt.

Gus Baha berpesan kamu jangan menjadi seperti LSM yang terjebak isu pemutarbalikan sejarah misalnya begini. “Wah itu dulu, itu hanya penciptaan orde baru, sebetulnya kejadian tidak begitu.” Sejarah itu bisa dibolak balik. Tapi kita ikut saja yang resmi karena Islam itu tidak mau ribet.

“Terpenting dalam akidah Islam, kamu membenarkan satu ormas atau satu organisasi politik atau satu gerakan apa saja. Cek, itu dari ajarannya apa. Menurut ajaran Islam kalau orang mengajak komunisme, mengajak atheisme, tidak bertuhan itu pasti ajaran yang salah. Meskipun orang itu berperadaban secara benar, meskipun orang itu berposisi dizalimi.”

Santri kesayangan KH. Maimun Zubair ini menyampaikan sekarang ajaran komunisme, baik PKI itu berstatus dizalimi atau tidak, ajaranya tetap salah karena menolak Tuhan. Sekarang umat Islam itu imannya pas-pasan digiring untuk bersimpati atau berempati pada komunisme karena seakan mereka korban.

“Makanya Quran kalau bicara ajaran itu jelas “kaburat kalimatan takhruju min afwaahihim.” Yang disalahkan  itu kalimatnya. Ajaran mana yang salah, yang salah ajarannya,” terangnya.

Gerakan

Di era demokrasi sekarang ini dan seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sangat mudah belajar, mengakses, maupun mendapatkan pemahaman tentang ideologi komunisme. Sehingga siapa saja bisa belajar tentang komunisme itu sendiri.

Tidak dapat dipungkiri era zaman Soeharto atau orde baru, ada pelarangan buku-buku berhaluan kiri atau berideologi komunis dan marxis. Lain lagi dengan sekarang ini, sebebas-bebasnya mengkases dan terbuka lebar untuk belajar.

Meski menurut survei masyarakat tidak percaya kebangkitan PKI. Namun yang perlu menjadi titik pandang yakni bahwa ideologi komunis tetap ada. Begitu juga dengan ajaran komunisme, meski menurut pandangan Islam bahwa ajarannya salah.

Lantas apakah masyarakat imunnya sudah kuat mendapatkan beragam informasi komunisme. Sebagaimana masyarakat juga berdampingan manis dengan gerakan sekulerisme, kapitalisme, hedonisme hingga liberalisme.

Gerakan semacam itu sudah menjadi bagian dari lingkaran masyarakat. Bahkan bisa jadi tidak begitu mempersoalkan. Barangkali karena paham individualisme mengalir pada tubuh yang mengakar.

Masyarakat tidak sensitif mempersoalkan hal tersebut, meski ada gerakan-gerakan pelarangan dan perlawanan. Terkesan hanya sebagai gerakan dua kubu politik yang sekadar untuk mendapatkan simpati masyarakat.

Semua menjadi formalisme, berdampingan di keseharian masyarakat. Paham-paham tersebut diterima dengan tangan terbuka. Tidak ada bedanya isme-isme yang merusak. Bahkan seperti tidak menjadi ancaman lagi. Di era disrupsi semacam ini semua bebas mempromosikan, mengajarkan dan bahkan mengancam.

Baik komunisme, sekularisme, kapitalisme, hedonisme hingga liberalisme sudah masuk ke otak masyarakat menjadi nilai baru yang diamini. Tentunya, paham maupun ideologi tersebut bermetamorforsis dengan format terkini.

Lantas apakah memberikan ucapan “Selamat datang komunisme.” Sepertinya tidak perlu, karena wajah komunisme sudah ada di era yang terbuka dan mudah mengaksesnya.###

Penulis: Lukni An Nairi


Seri tulisan G30S/PKI lainnya:
[FOKUS] Gerakan Aktivis Katolik di Sekitar September 1965
[FOKUS] Sejarah Munculnya Komunis di Indonesia dan Singgungannya dengan Gerakan Islam
Topik: Gus BahaKomunismePartai Komunis Indonesia (PKI)
Redaksi

Redaksi

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Junta Militer
Fokus

Dua Tahun Myanmar di Bawah Junta Militer, Lebih dari 2.900 Warga Sipil Tewas

5 Februari 2023
Rohingya
Fokus

Eksodus Jutaan Rakyat Myanmar & Kekacauan Negeri Pagoda Emas yang Belum Selesai

5 Februari 2023
Opium Myanmar
Fokus

Ekonomi Terpuruk, Rakyat Myanmar Berbondong Tanam Opium

5 Februari 2023
Hari Anti-Hukuman Mati
Fokus

Makin Banyak Negara yang Hapus Hukuman Mati

9 Oktober 2022
Suud Rusli Terpidana Mati
Fokus

Suud Rusli Menanti Hukuman Mati

9 Oktober 2022
Anti Hukuman Mati
Fokus

Milenial Memandang Hukuman Mati

9 Oktober 2022
Lainnya
Selanjutnya
[FOKUS] Gerakan Aktivis Katolik di Sekitar September 1965

[FOKUS] Gerakan Aktivis Katolik di Sekitar September 1965

Damardjati Supadjar, Lahir-Batin Mengajarkan Pancasila

Damardjati Supadjar, Lahir-Batin Mengajarkan Pancasila

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

kesetaraan
Kontemplasi

Kesetaraan

:: Ardi Kafha
10 Juni 2023

Kesetaraan

Selengkapnya
nyamuk dan golongan darah O

Kenapa Nyamuk Menyukai Golongan Darah O? Inilah Pejelasan Ilmiahnya

10 Juni 2023
Tenaga Asing IKN

Tenaga Asing Dipilih untuk Awasi Proyek IKN, Pemerintah Ragukan Anak Bangsa?

9 Juni 2023
Cak Imin vespa

Cak Imin Kasih Sinyal Merapat ke Anies, ‘Sama-sama Hobi Naik Vespa’

9 Juni 2023
Partai Masyumi

Partai Masyumi Tegaskan Dukungan Kepada Anies Baswedan

9 Juni 2023
Viral Seblak Rafael, Potensi Bisnis, Say! Berikut Kiat Suksesnya

Viral Seblak Rafael, Potensi Bisnis, Say! Berikut Kiat Suksesnya

9 Juni 2023
Dibawah Bayang – Bayang Cawe – Cawe

Dibawah Bayang – Bayang Cawe – Cawe

9 Juni 2023
Lainnya

SOROTAN

Dibawah Bayang – Bayang Cawe – Cawe
Opini

Dibawah Bayang – Bayang Cawe – Cawe

:: Isa Ansori
9 Juni 2023

SALAH satu tuntutan reformasi 1998 adalah adanya pemerintahan yang bersih, bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme serta terwujudnya negara yang...

Selengkapnya
nyali

Berani, Nyali atau Presiden Nekat?

8 Juni 2023
Pemberdayaan masyarakat berbasis theologis

Pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Theologis, Berbasis Riset Dan Teknologi Informasi

7 Juni 2023
Formula E Ya Anies

Formula E Ya Anies

6 Juni 2023
Hakim MA, Demokrasi dan Pemilu 2024

Hakim MA, Demokrasi dan Pemilu 2024

6 Juni 2023
Mochtar Pabottingi dan Nawacita

Mochtar Pabottingi dan Nawacita

6 Juni 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang