Dayyuts adalah suami yang tidak punya rasa cemburu dan tidak punya rasa malu, membiarkan keluarganya bermaksiat tanpa mau mengingatkan.
Ia juga membiarkan istrinya menarik perhatian dari laki-laki lain atau bahkan digoda oleh laki-laki lain.
Sedangkan seseorang yang tidak memiliki ghiroh ketika kemunkaran di depan mata, agama dilecehkan, Allah dan RasulNya dihina, maka ia menapat ancaman siksa.
Dalam hal ini Nabi Saw bersabda : “Sungguh manusia bila mereka menyaksikan orang zhalim namun tidak menghentikannya, dikhawatirkan Allah akan menjatuhkan hukumanNya pada mereka semua’ “ (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi)
Syaikh Al-Utsaimin dalam kitab Syarh Riyaadhish Shalihin 1/512 mengatakan, “Jika seorang mukmin menyaksikan kezhaliman dan kesesatan namun tidak ada rasa cemburu (ghiroh) untuk menghentikannya, dikhawatirkan Allah akan menjatuhkan hukumanNya pada mereka semua.”
Yaitu menimpa pelaku kemungkaran dan orang yang lalai untuk mencegah orang dari kemunkaran. Kesesatan di sini jika mereka melihat orang sesat (atau berbuat maksiat), namun tidak mengajaknya kepada kebaikan (jalan lurus) dan melarangnya dari kemungkaran.
Ta’rif Cemburu Secara Makna
Secara ta’rif, cemburu merupakan suatu sikap yang mendatangkan kebaikan dan menghalangi keburukan.
Serta mencegah pelanggaran perintah Allah di masyarakat, merasa tidak tega, ingin marah dan tidak terima melihat larangan Allah tak lagi diindahkan serta kemaksiatan bertebaran.
Selanjutnya melakukan tindakan nyata dengan berbagai tahapannya, seperti dakwah dengan lisan, keteladanan, atau upaya persuasif lainnya. Bila perlu represif, dengan menjunjung tinggi aturan dan norma hukum yang berlaku di masyarakat
Macam-Macam Cemburu
Cemburu syar’i yaitu suatu pembelaan seorang mukmin terhadap agamanya ketika dilanggar, dilecehkan atau pun dihina dengan beebrapa tahapan cara sesuai kemampuan.
Besarnya rasa cemburu ini menunjukkan kuatnya frekuensi iman yang dimilikinya, sebagaimana yang disabdakan Nabi Saw : Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Allah akan “cemburu”, demikian pula seyogianya seorang mukmin. “Kecemburuan” Allah itu tatkala larangan-larangan-Nya diabaikan,” (HR Bukhari Muslim)
Cemburu ghairu Syar’i adalah perasaan cemburu yang dilandasi kekhawatiran kehilangan dalam urusan dunia tanpa terkait agama.
Sikap ini merupakan tabiat manusia saat merasa khawatir atau takut kehilangan sesuatu yang disukainya. Misalnya cemburunya seorang istri karena takut kehilangan suami yang dilandasi nafsu dan bukan karena Allah.