Nyatalah, berwudu relevan sebagai jawaban atas kepanikan global tersebut.
Sang Nabi agung Saw. asal jazirah Arab, sedari dini mengingatkan, “Apabila seorang muslim berwudu dan berkumur, maka keluarlah kesalahan-kesalahan dari mulutnya. Kalau dia menyemburkan air dari hidung, maka keluarlah kesalahan-kesalahan dari hidungnya. Kalau dia membasuh wajahnya, maka keluarlah kesalahan-kesalahan dari wajahnya, keluar lewat tepi-tepi kedua matanya. Kalau dia membasuh kedua tangannya, maka keluarlah kesalahan-kesalahan dari kedua tangannya itu, keluar lewat bawah kuku-kukunya. Kalau dia mengusap kepalanya, maka keluarlah kesalahan-kesalahan dari kepalanya, keluar lewat bawah telinganya. Dan, kalau dia membasuh kedua kakinya, maka keluarlah kesalahan-kesalahan lewat kedua kakinya.”
Tapi, virus korona itu menyerang fisik, menghajar saluran pernapasan. Apakah itu bisa dikategorikan sebagai kesalahan jiwa? Atau tepatkah kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan secara fisikal? Entah! Yang jelas, hari-hari ini yang terpapar, yang tak berdaya, terus bertambah. Dan, apa yang bisa kita perbuat, kecuali menadahkan doa! []