Scroll untuk baca artikel
Video

Ekonomi Indonesia di Tangan Prabowo: Proyeksi IMF dan Rekomendasi untuk Pertumbuhan Stabil

Avatar
×

Ekonomi Indonesia di Tangan Prabowo: Proyeksi IMF dan Rekomendasi untuk Pertumbuhan Stabil

Sebarkan artikel ini

Ketahanan yang lemah pada sektor ini menandakan bahwa Indonesia bisa terkena dampak serius jika ada perubahan drastis dalam ekonomi global, misalnya penurunan harga komoditas atau kebijakan moneter ketat dari negara-negara besar.

Awalil menyebutkan bahwa kondisi ini memerlukan perhatian khusus dari pemerintah. Menurutnya, untuk mengatasi potensi guncangan eksternal, Indonesia harus memperkuat ketahanan transaksi berjalan, terutama dengan meningkatkan ekspor dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Langkah ini dapat dicapai melalui diversifikasi ekonomi dan pengembangan industri yang lebih kompetitif di pasar internasional.

“Jika ingin mencapai pertumbuhan 8%, pemerintah harus membangun fondasi ekonomi yang tangguh dari dalam, sehingga kita tidak mudah terguncang oleh faktor eksternal,” ujar Awalil.

Dalam rangka mencapai target pertumbuhan yang ambisius, Awalil memberikan beberapa rekomendasi kebijakan kepada pemerintahan Prabowo Subianto. Pertama, ia menekankan perlunya perubahan kebijakan ekonomi yang mendasar dan berfokus pada industri yang memiliki nilai tambah tinggi.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan sektor konsumsi untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang. Pemerintah harus menciptakan kebijakan yang mendorong sektor industri dan manufaktur,” terang Awalil.

Kedua, Awalil merekomendasikan peningkatan tax ratio atau rasio pajak terhadap PDB. Tax ratio yang rendah saat ini mengindikasikan bahwa pemerintah memiliki keterbatasan dalam mengumpulkan pendapatan dari sektor pajak.

Untuk meningkatkan tax ratio, pemerintah perlu memperbaiki sistem perpajakan dan memperluas basis pajak, sehingga dapat memberikan dukungan fiskal yang lebih kuat bagi pembangunan ekonomi.

Ketiga, dalam konteks investasi, pemerintah perlu menciptakan iklim investasi yang lebih ramah, baik bagi investor lokal maupun asing.

Awalil menekankan pentingnya reformasi struktural yang mendukung kemudahan berusaha, mengurangi birokrasi, dan menyediakan insentif yang menarik bagi sektor industri berorientasi ekspor.

Hal ini tidak hanya akan meningkatkan arus investasi, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada pasar domestik.

Ekonom Awalil Rizky menekankan perlunya perubahan kebijakan yang mendasar bidang ekonomi indonesia di era Prabowo Subianto, peningkatan ketahanan fiskal, dan penguatan ketahanan ekonomi terhadap guncangan eksternal.

“Dengan langkah kebijakan yang tepat, pemerintahan Prabowo dapat memperkuat fondasi ekonomi Indonesia, mencapai pertumbuhan yang lebih inklusif, dan menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global,” pungkasnya. [Luk]