Scroll untuk baca artikel
Blog

Ekspor-Impor Surplus, tetapi Jangan Senang Dahulu

Redaksi
×

Ekspor-Impor Surplus, tetapi Jangan Senang Dahulu

Sebarkan artikel ini

Ekspor nonmigas ke Amerika Serikat juga mengalami peningkatan, meski tak setinggi ke China, yakni sebesar 4,58%. Dari US$17,81 miliar menjadi US$18,62 miliar pada tahun 2020. Porsinya meningkat, dari 11,42% menjadi 12,01%. Sedangkan laju penurunan impor nonmigas dari Amerika Serikat juga lebih landai dari penurunan keseluruhan, sehingga secara porsi tercatat meningkat.

Jika dinyatakan dalam statistik sederhana, maka kedua negara tersebut memiliki porsi 31,32% dari total nilai ekspor nonmigas. Sedangkan dilihat dari sisi impor, porsinya mencapai 36,79%.

Dengan demikian, perkembangan kondisi ekonomi dan kebijakan perdagangan pada kedua negara itu amat berpengaruh besar pada kondisi ekspor-impor Indonesia. Dan soalan akan menjadi lebih kompleks jika “perang dagang” antar keduanya “memaksa” negara mitra dagang lainnya melakukan kebijakan tertentu.   

Bagaimanapun, penulis berharap beberapa perkembangan positif selama tahun 2020 dapat dipertahankan.

Setidaknya bisa menjadi awalan yang baik untuk memperkuat struktur perdagangan luar negeri Indonesia. Antara lain bagaimana mempertahankan atau memperkuat struktur ekspor berdasar sektor yang disebut di atas. Bagaimana mengendalikan laju kenaikan nilai impor jika produksi atau dinamika ekonomi kembali pulih, seperti dengan bersegera menyediakan subtititusi impor secara signifikan. Terutama yang berkaitan dengan bahan baku atau penolong. []


Awalil Rizky, Kepala Ekonom Institut Harkat Negeri