BARISAN.CO – Erick Thohir resmi menjadi Ketua Umum PSSI terpilih dalam pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) di Jakarta. Pria yang akrab disapa Etho ini bakal mengemban amanah sebagai Ketum PSSI selama empat tahun. Ia menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat oleh Mochamad Iriawan (2019-2023).
Dalam keterangan pers usai terpilih, Erick berjanji untuk ‘membangun sepak bola bersih dan berprestasi’.
“Saya berharap ini (sepak bola bersih) menjadi tujuan utama, baru kita bicara prestasi. Tidak mungkin bicara prestasi tapi sepak bola tidak bersih,” kata Erick kepada wartawan di Hotel Shangri La, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2023).
Etho mengungkapkan, untuk mewujudkan niatnya tersebut, perlu ada nyali yang dimulai dari perbaikan sepak bola secara keseluruhan.
“Tidak perlu teori untuk sepak bola Indonesia. Hari ini kita sudah tidak bicara teori lagi, tapi kita bicara bagaimana nyali membuktikan memang kita berprestasi,” katanya.
Etho mengaku butuh banyak dukungan demi terciptanya iklim sehat untuk memberikan suguhan sepak bola yang bersih. Termasuk, awak media yang menurutnya punya peran serta dalam mengawasi setiap kebijakan yang diambil federasi.
“Dan tentu saya berharap dukungan para media semua watchdog sepak bola yang bersih. Di mana saya berharap ini menjadi tujuan yang utama baru kita bicara prestasi. Tidak mungkin kita bicara prestasi tapi sepak bolanya ga bersih. Ini tidak mudah. Saya berharap ini menjadi tujuan utama baru bicara prestasi. Ini tidak mudah,” tegas Etho.
Salah satu tugas terberat, kata dia, adalah penyelenggaraan Piala Dunia U-20, mengingat Indonesia akan menjadi tuan rumah perhelalatan tersebut dalam 94 hari mendatang.
“Ini kita pertaruhkan, 94 hari lagi. Tentu untuk tim nasional saya akan berbicara pada pelatih dan pemain apa yang bisa kita support untuk mereka, mereka berikan yang terbaik. Tidak mudah, tapi kita coba berikan yang terbaik,” jelas Erick.
Agenda Pertama Erick Thohir
Etho menyatakan akan mengadakan ‘sarasehan sepak bola’ dalam dua minggu ke depan yang melibatkan seluruh pihak dari Liga 1, Liga 2, Liga 3, tim nasional, perwasitan, kepelatihan, dan lain-lain.
“Di situ saya akan melempar garis besar visi-misi yang kita sepakati bersama, bukan visi-misi saya, tapi visi-misi Liga 1 apa, visi misi tim nasional apa, visi-misi perwasitan apa,” tutur dia.
Setelah itu, Erick berjanji akan menyampaikan blueprint jangka pendek.
Erick juga akan menggelar konferensi pers yang akan dihadari oleh perwakilan FIFA dan “salah satunya akan membahas mengenai pengaturan skor”.
“Nanti kita coba tawarkan aturan, siapa yang main kita sepakati, tunggu tanggal 19,” kata Erick.
Keterwakilan Perempuan
Erick Thohir juga membuka peluang untuk mengubah Statuta PSSI. Salah satu contohnya, kata dia, terkait keterwakilan perempuan dalam kepengurusan PSSI.
“Contoh, kalau tadi lihat salah satu pemilihan Exco minimal satu perempuan. Peraturan dunia internasional olahraga, itu 30% perempuan. Artinya apa? Ada yang harus kita perbaiki.”
“Itu contoh salah satu yang saya usulkan, bahwa keterwakilan perempuan di dunia sepak bola 20 sampai 25%, bukan hanya satu. Wasit kenapa tidak kita coba wasit perempuan juga?” jelas dia.[rif]