Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Gemar Olahraga, Kenapa Serangan Jantung?

Redaksi
×

Gemar Olahraga, Kenapa Serangan Jantung?

Sebarkan artikel ini

Zona latihan untuk seseorang yang ingin berolahraga untuk kebugaran adalah 60 – 80% dari denyut nadi maksimal. Untuk seseorang dengan usia 20 tahun, maka denyut nadi saat berolahraga di rentang 60 – 80% dari 200.

“Saat berolahraga di rentang denyut nadi 120 kali per menit sampai 160 kali per menit adalah zona aman dan tidak berisiko terhadap berbagai gangguan kesehatan termasuk serangan jantung,” papar Ketua Asosiasi Nutrisionis Olahraga dan Kebugaran Indonesia (ANOKI) tersebut.

Kedua, menjaga asupan gizi untuk mendukung kegiatan olahraga.  Menjaga asupan gizi sebelum, saat dan setelah berolahraga sangat penting. Konsumsilah makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.

Salah satu yang perlu menjadi perhatian adalah asupan cair. Menurut Muri banyak olahraga yang melupakan konsumsi cairan setiap 15 – 20 menit, sebanyak 1 – 3 tegukan untuk menjaga tubuh terhidrasi dengan baik.

Kekurangan cairan dapat menyebabkan darah menjadi kental dan dapat membuat kerja jantung menjadi lebih keras. Menjaga asupan cairan dengan baik dapat membantu fungsi tubuh dan jantung bekerja dengan baik.

Founder Gizi Kebugaran dan Director Wellness Academy ini berpesan kepada masyarakat untuk menjaga pola makan dengan gizi seimbang dan rutin berolahraga sesuai zona latihan. Dengan begitu tubuh akan sehat dan bugar serta terhindar dari serangan jantung.

“Berolahraga yang tidak rutin dan dengan intensitas yang tinggi dapat menyebabkan gangguan kesehatan termasuk jantung,” tutupnya.