Sungguh beruntung diri manusia ia diberikan otoritas ketuhanan, sebagai wakil Allah. Otoritas tersebut seperti menyebarkan rahmat Allah, menegakan kebenaran dan keadilan, membasmi kebatilan bahkan otoritas penghukuman baik itu memotong tangan maupun menghukun mati seseorang.
Hamba Allah
Sebagai seorang hamba ia amatlah kecil, namun sebagai khalifah Allah, manusia memiliki fungsi yang sangat besar dalam menjalankan sendi-sendi kehidupan. Oleh sebab itu manusia dilengkapi Allah dengan perlengkapan yang tidak di miliki makhluk lain. Kelengkapan tersebut seperti kelengkapan psikologis, kekuatan akal, hati, syahwat dan hawa nafsu. Hal kelengkapan tersebut mengantarkan manusia menjadi makhluk yang terhormat dan mulia. Bahkan identitasnya bisa lebih rendah dari binatang jika ia terjerumus ke lembah kenistaan.
Marilah kita renungkan fungsi diri kita sesungguhnya, kita memiliki beban yang berat menyangkut pemeliharaan dan pemanfaatan alam semesta, bawasanya semua adalah milik Allah. Semua yang ada, semua yang kita nikmati atau semua yang ada pada diri kita tidak lain hanyalah amanah yang harus di pertanggung jawabkan.
“kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu.” (QS. At-Takatsur: 8)
Manusia dengan gelar khalifah, tidak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, kelompok, golongan ataupun bangsanya. Melainkan ia juga harus memikirkan dan bersikap demi kemaslahatan semua pihak. Marilah kita saling berbagi dengan sesama, demi kepentingan bersama.
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu” (QS. Ali-Imran: 130).