Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Opini

Halalbihalal: Spirit Kebudayaan dan Kemanusiaan

:: Opini Barisan.co
20 Mei 2021
dalam Opini
Halalbihalal Silaturahmi
Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Oleh: Lukni Maulana
Melalui media sosial ucapan permohonan maaf seperti kata “minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin” begitu derasnya membanjiri halaman. Ternyata ucapan tersebut menjadi hiasan yang memiliki popularitas tinggi dan bahkan memiliki nilai pluralis.

Karena siapa saja berhak memberikan selamat dan ucapan permohonan maaf. Permohonan maaf sebagai bentuk dari keadaban yakni “halalbihalal,” karena itu hanya terjadi di bangsa Indonesia.

Memiliki kebanggaan tersendiri dengan kenusantaraan,dapat memiliki kebudayaan yang disebut halalbihalal. Bahkan halalbihalal menjadi tradisi pertemuan antar keluarga besar, organisasi, instansi pemerintahan maupuan komunitas.

Lalu siapakah pencetus tradisi halalbihalal tersebut? Halalbihalal digagas KH. Abdul Wahab Chasbullah yang juga penggagas lahirnya organisasi Nahdlatul Ulama. KH. Abdul Wahab Chasbullah juga menjadi pengasuh di pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.

BACAJUGA

No Content Available

Latar belakang halalbihalal oleh sebab bangsa Indonesia rentan dengan bentuk disintegrasi bangsa. Para elite politik mulai banyak yang bertikai, pemberontakan terjadi di mana-mana, seperti DI/TII dan PKI Madiun.

Pada tahun 1948 di pertengahan ramadhan, Presiden Soekaro memanggil KH. Abdul Wahab Chasbullah ke istana negara. Bung Karno berbincang dengan KH. Wahab Hasbulah terkait situasi politik saat itu.

Lalu KH. Wahab Chasbullah memberikan saran untuk menyelenggarakan acara silaturahmi. Namun Bung Karno meminta saran kembali, bahwa silaturahmi merupakan istilah yang sudah umum, Bung Karno pun meminta saran lain.

Kemudian KH. Wahab Chasbullah mengatakan, “Para elit politik tidak mau bersatu, itu karena mereka saling menyalahkan. Saling menyalahkan itu kan dosa. Dosa itu haram. Supaya tidak punya dosa (haram), maka harus dihalalkan.

“Mereka harus duduk dalam satu meja untuk saling memaafkan, saling menghalalkan. Sehinga silaturahmi nanti kita pakai istilah, “Halalbihalal,” lanjut KH. Wahab Chasbullah

Hingga sampai saat ini halalbihalal menjadi kebudayaan dan tradisi dalam menyambung tali silaturahmi untuk duduk bersama memecahkan penyelesaian masalah bersama “thalabu halaal bi tariiqin halaal”. Begitupun halal bi halal menjadi bagian untuk saling pembebasan kesalahan “halaal yujzau bi halaal.”

Jadi istilah halalbihalal yang terkesan kearaban sebenarnya merupakan asli bangsa Indonesia. Istilah halalbihalal dalam pengertiannya seperti di kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) memiliki maksud maaf-memaafkan pada hari raya idul fitri.

Hal ini menjadi bukti bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang keberadaban, memiliki kearifan lokal yang terus dijaga karena halalbihalal merupakan tradisi yang baik dan merupakan tuntunan agama untuk meminta maaf jika kita memiliki kesalahan dan menjaga hubungan tali silaturahmi.

Halalbihalal dilakukan pada bulan syawal tepat awal hari raya idul fitri yang memiliki mana “kembali fitrah” atau kembali suci, sebab manusia terlahir dalam keadaan putih dan bersih. Bisa jadi halalbihalal dalam tendensi kebudayaan sekarang ini untuk kembali fitrah atau suci ia harus meminta dan memberikan maaf oleh karena setiap manusia yang terlahir suci akan tergores oleh lingkungannya yang belum tentu bersih.

Permohonan maaf dan silaturahmi menjadi tendensi kebudayaan lokal bangsa indonesia yang merajut pada instansi, organisasi, keluarga besar, maupun komunitas untuk menyelenggarakannya sebagai pertemuan untuk menjalin keakraban dan permohonan maaf.

Inilah metamorfore ajaran Islam tentang silaturahmi dan permohonan maaf yang kemudaian berlaku secara universal menjadi ekspresi kebudayaan lokal yang hanya terjadi di bangsa nusantara ini.

Untuk mengakhiri tulisan ini maka selayaknya kita kembali bermuhasabah tentang kebudayaan lokal yang berwujud halalbihalal ini. Pertama, permohonan maaf. Maka sepatutnya kita merenungi diri, apakah kita memiliki kesalahan kepada sesama, atau tanpa sengaja kita mengucapkan kata-kata yang melukai saudara kita baik melalui lidah yang teramat ringan ini, maupun media sosial lainnya.

Kedua, silaturahmi. Menyambung persaudaraan merupakan rasa kebersamaan dan persatuan kita, karena kita hidup berdampingan atau berjamaah dengan beragam agama, suku, ras, maupun golongan. Tali silaturahmi menjadi pengikat kita tentang makna bineka tunggal ika.

Ketiga, tradisi lokal. Sepatutnya kita menjaga tradisi ini, meski hanya terjadi pada bulan syawal. Namun alangkah baiknya pemahaman ini tidak sebatas hanya pada bulan syawal, karena jika kita punya salah saat itu, maka kita diperintahkan untuk segera meminta maaf.

Tradisi halalbihalal ada spirit kebudayaan dan kemanusiaan yakni sebagai sebuah tradisi yang lahir dari rahim untuk memecahkan masalah bersama, dan kemanusiaan sebagai hubungan kita sebagaimana “khoirun naas anfauhum lin naas” sebagai-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya.

Topik: HalalbihalalKH. Wahab ChasbullahSejarah Halalbihalal
Opini Barisan.co

Opini Barisan.co

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Filosofi Pohon
Opini

Filosofi Pohon

11 Agustus 2022
Kaum Khawarij Modern
Opini

Potret Keberagamaan yang Ekslusif Kaum Khawarij Modern

9 Agustus 2022
Saat Anies Baswedan Meneladani Karakter dan Ajaran Tuhan Yesus Kristus
Opini

Saat Anies Baswedan Meneladani Karakter dan Ajaran Tuhan Yesus Kristus

15 Juli 2022
Diamnya Anies Menghadapi Fitnah, Tanda Kekuatan Seorang Muslim
Opini

Diamnya Anies Menghadapi Fitnah, Tanda Kekuatan Seorang Muslim

12 Juli 2022
Catatan Kelucuan di Negeri +62
Opini

Catatan Kelucuan di Negeri +62

12 Juli 2022
Pustakawan di Amerika Diteror, di Indonesia Minat Baca Rendah
Opini

Pustakawan di Amerika Diteror, di Indonesia Minat Baca Rendah

9 Juli 2022
Lainnya
Selanjutnya
Pengamat: Kekuatan Militer Indonesia Masih Jauh di Bawah Standar

Pengamat: Kekuatan Militer Indonesia Masih Jauh di Bawah Standar

Anak yang Terpapar Polusi Udara Berpotensi Kena Gangguan Jiwa di Usia 18 Tahun

Anak yang Terpapar Polusi Udara Berpotensi Kena Gangguan Jiwa di Usia 18 Tahun

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

koalisi gerindra pkb

Koalisi Gerindra-PKB, Prabowo: Gus Imin Orator Luar Bisa

13 Agustus 2022
Penulis The Satanic Verses, Salman Rushdie Dibunuh

Penulis The Satanic Verses, Salman Rushdie Dibunuh

13 Agustus 2022
Indonesia Merupakan Ekosistem yang Kondusif bagi Pertumbuhan E-commerce

Indonesia Merupakan Ekosistem yang Kondusif bagi Pertumbuhan E-commerce

13 Agustus 2022
Ekonomi Berbasis Kerakyatan

Menko PMK: Pentingnya Memiliki Sistem Ekonomi Berbasis Kerakyatan

13 Agustus 2022
Prabowo Subianto Resmi Maju Calon Presiden 2024

Rapimnas Partai Gerindra: Prabowo Subianto Resmi Maju Calon Presiden 2024

13 Agustus 2022
pelajar Indonesia di luar negeri

Jenderal Andika Berharap Pelajar Indonesia di Luar Negeri Berperan Penting dalam Pembangunan

13 Agustus 2022
Anugerahkan Tanda Kehormatan

Jokowi Anugerahkan Tanda Kehormatan Bagi 127, Sastrawan Ajib Rosidi Salah Satunya

12 Agustus 2022

SOROTAN

Filosofi Pohon
Opini

Filosofi Pohon

:: Redaksi
11 Agustus 2022

Penulis: Andi Rukman Nurdin Karumpa * BELAJAR dari filosofi pohon, selayaknya sebagai seorang insan berakal untuk pandai mempelajari dan mencari...

Selengkapnya
Kaum Khawarij Modern

Potret Keberagamaan yang Ekslusif Kaum Khawarij Modern

9 Agustus 2022
Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

1 Agustus 2022
satu abad chairil anwar

Satu Abad Chairil Anwar, Puisi dan Doa

26 Juli 2022
Film Invisible Hopes

Film Invisible Hopes Mengungkap Sisi Gelap Anak-Anak yang Lahir di Jeruji Penjara

23 Juli 2022
Beredar Surat Pengangkatan Tenaga Honorer Jadi PNS, Begini Penjelasan Kemen PANRB

Pegawai Negeri Dibutuhkan, Tetapi Cenderung Tidak Diapresiasi

21 Juli 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang