Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Hati-hati! Abai Baca Informasi Nilai Gizi Makanan Bisa Diabetes

Redaksi
×

Hati-hati! Abai Baca Informasi Nilai Gizi Makanan Bisa Diabetes

Sebarkan artikel ini

Bila tahu cara membaca label yang benar, kita dapat mengidentifikasi kandungan gula yang terkandang tersembunyi di dalamnya. Gula dapat muncul di tempat yang tidak terduga.

BARISAN.CO – Diabetes adalah gangguan medis kronis, menyebabkan pankreas gagal menghasilkan insulin yang diperlukan untuk mengangkut glukosa ke dalam sel. Akibatnya, kadar gula darah tinggi berkembang.

Istilahnya disebut dengan hiperglikemia. Dalam jangka panjang, hipergliklemia membahayakan tubuh dan dapat merusak fungsi banyak organ.

Diabetes dijuluki “Silent Killer” oleh para profesional medis karena menyebabkan banyak masalah tambahan bagi pasien. Para penderita perlu menjaga kadar gula tetap terkendali agar terhindar dari komplikasi.

Mengutip Web MD, diabetes juga terkait dengan dua kondisi yang meningkatkan kemungkinan melukai kaki, yakni penyakit arteri perifer (PAD) dan neuropati diabetik.

PAD dapat mempersempit arteri yang membawa darah ke kaki dan memungkinkan terkena bisul dan infeksi. Saat penderita tidak memiliki sirkulasi yang baik, itu juga bisa membuat sembuh lebih lama.

Sedangkan, neuropati adalah kerusakan saraf. Kadar gula darah yang tinggi akibat diabetes dapat merusak saraf dan pembuluh darah. Jika saraf rusak, maka penderita mungkin tidak merasakan sakit, panas, dingin, benda tajam, atau gejala bisul dan infeksi lain. Saat memiliki neruopati, penderita bisa berjalan sepanjang hari dengan sepatu berisi batu dan tidak menyadarinya. Artinya, bisa mendapat luka yang buruk dan tidak menyadarinya sampai terinfeksi.

Hal itu meningkatkan risiko infeksi serius yang mengacu pada kematian jaringan. Dalam beberapa kasus parah, satu-satunya cara yang dapat dilakukan dokter adalah dengan mengamputasi area yang terkena. Penyebab lain juga dapat membuat amputasi lebih mungkin terjadi, seperti riwayat keluarga dengan amputasi kaki terkait diabetes, ulkus kaki, luka yang lama sembuh, kapalan tebal, dan lain-lain.

Jumlah Kasus Diabetes

Diperkirakan, 537 juta orang dewasa antara 20 hingga 79 tahun hidup dengan diabetes. Data dari International Diabetes Federation Diabetes Atlas tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 643 juta pada tahun 2030 dan 783 juta di tahun 2045. Mayoritas, mereka tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Pada tahun lalu, diabetes bertanggung jawab atas 6,7 juta kematian. Penyakit ini, menyebabkan minimal US$966 miliar untuk pengeluaran anggaran kesehatan atau meningkat sebanyak 316 persen selama 15 tahun terakhir.

Di Asia Tenggara, 90 orang dewasa hidup dengan diabetes. Angka itu dperkirakan akan terus meningkat, pada tahun 2030 menjadi 113 juta dan 151 juta di tahun 2045.

Sekitar 1 dari 2 orng dewasa yang hidup dengan diabetes tidak terdiagnosis. Tahun lalu, khusus di Asia Tenggara, 747.000 kematian disebabkan oleh diabetes.

Identifikasi Kandungan Gula dengan Memahami Informasi Nilai Gizi

Dari 195 negara, Indonesia berada di urutan ke-52 dengan prevalensi diabetes tertinggi di antara populasi berusia 20 hingga 79 tahun.

Selain faktor keturunan, makanan dan minuman juga menjadi faktor risiko dari penyakit ini. Di Indonesia khususnya, banyak orang yang abai dengan informasi nilai gizi (nutrition fact) yang tertera pada kemasan produk. Padahal, ini dapat membantu mengidentifikasi kandungan gula.

Bila tahu cara membaca label yang benar, kita dapat mengidentifikasi kandungan gula yang terkadang tersembunyi didalamnya. Gula dapat muncul di tempat yang tidak terduga. Mereka bisa bersembunyi bahkan dalam makanan, seperti saus salad, granola bar, dan makanan jadi.

Tiap orang memiliki toleransi berbeda terhadap gula, tetapi bagi penderita diabetes tipe 2 yang tidak toleran dengan karbohidrat, mengonsumsi terlalu banyak gula dapat menyebabkan masalah.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan, hanya 6 sendok teh gula perhari.