Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Hindari ‘Toxic Positivity’, Kalimat Bijak yang Tak Selesaikan Masalah

Redaksi
×

Hindari ‘Toxic Positivity’, Kalimat Bijak yang Tak Selesaikan Masalah

Sebarkan artikel ini

Seseorang yang mengalami toxic positivity juga sukar untuk melihatkan atau mengungkapkan kesedihannya. Selalu terlihat positif setiap mendapati masalah agar orang lain menganggap dirinya sedang baik-baik saja, tidak menutup fakta bahwa ia butuh pertolongan dan ucapan yang muncul dari penilaian yang jujur.

Di sinilah penting pentingnya kita mengukur sejauh mana kata-kata positif dapat diucapkan, dengan porsi yang pas, sebelum itu terlalu banyak dan berubah menjadi racun.

Sebetulnya, ada banyak pilihan respons yang baiknya diberikan terhadap seseorang yang sedang mengalami masalah. Kalimat seperti, “Masih banyak hal yang lebih buruk di dunia ini,” lebih baik diganti menjadi, “Ini benar-benar buruk, tapi tenang saja, saya akan selalu disini untuk membantu”.

Kalimat “Jangan pernah menyerah,” lebih baik diganti menjadi, “Terkadang berhenti sejenak adalah pilihan yang baik.”

Kalimat “Aku yakin itu tidak buruk seperti kelihatannya,” lebih baik diganti menjadi “Ini terlalu sulit, tapi aku percaya padamu bahwa kamu bisa mengatasinya.

Atau bahkan cukup diam dan mendengarkan tanpa harus mengeluarkan kata-kata yang mengandung energi toxic positivity. Diam memang tidak selalu merupakan tanggapan yang baik, tapi itu cukup untuk menghindarkan kita untuk mengeluarkan ucapan yang tidak jujur dan tidak bisa diukur kebenarannya. []


Penulis: Maryo Rifaldy Soleman (magang)
Editor: Ananta Damarjati