Scroll untuk baca artikel
Kontemplasi

Hujan Cinta

Redaksi
×

Hujan Cinta

Sebarkan artikel ini

Ternyata pemuda tersebut merasakan perasaan dalam keyakinannya mengenai dua hal, yaitu pertama tentang diciptakannya laki-laki dan perempuan untuk saling kenal-mengenal dan cinta kepada keimanan. Ada apa di balik ini semuanya.

Pemuda itu menangis, tetesan air matanya membasahi pipi manis itu. Semakin deras air matanya sepert air hujan yang membasahi rumahnya. Tangisannya membuat seisi kamar dan hewan malam merasakan perih getir dihati yang di selimuti keresahan. Ada apa sebenarnya? Pertanyaan itu kembali muncul.

* * *

Kabut gelap belum juga terhempas di pelataran kampus hijau. Kabut gelap hanya menutupi langit untuk sementara, mungkin saja satu menit kemudian kabut itu akan menghilang.

Kampus hijau adalah kampus yang akan membawanya meraih cita-cita akademik, mungkinkah kampus hijau memberikan harapan yang pasti. Jika peradaban modern ini terjebak pada simbolisasi semata. Mereka bergaya materialis, simbolisme pragmatisme mereka tunjukan. Dan kemewahan dunia seakan mulai bercengkrama dengannya, yakni mereka yang memikirkan dunia semata.

”Andai saja engkau masih di sini, di kampus hijauku. Akan aku bawa lari menuju langit cintaku. Tetapi kenapa engkau tega meninggalkan aku sendiri.”

”Mengapa kau tinggalkan aku sendiri, sedangkan cintaku padamu begitu dalamnya. Sedalam jiwa untuk samudra kasih sayangmu. Mengapa kau pergi menjauh dari hidupku.” Perkataan demi perkataan keluar lirih. Jika hati berkata, bumi seakan terguncang karena ikut merasakan betapa cinta itu suci.

Penyesalan itu keluar setelah hampir kesekian waktu, cintanya terpendam dan tidak mampu mengucapkannya secara jantan. Penyesalan itu akan membawa hidupnya dalam keterasingan, karena baru pertama kali merasakan cinta.

Penyesalan itu akan di bawanya mengarungi hidupnya, demi satu cita-cita dan satu harapan untuk mendapatkan cinta suci. Penyesalan bagian dinamika kehidupan, pasti semua itu akan berlalu namun sulit sekali dilupakan.

Tidak seorangpun tahu apa yang dirasakan. Apa yang ada di hatinya tersembunyi begitu dalam. Rahasia hatinya tidak akan terpecahkan. Kekuatan cintanya akan selalu mengantar dalam tidurnya. Keajaiban cinta, akan selalu terpendam dan tak akan terbongkar kecuali waktu yang akan menjawabnya.

Jauh di persimpangan jalan. Ia tetap berjalan sendiri. Kemana dia akan melangkah, sedangkan cintanya telah terkubur oleh pemakaman yang hina. Kekasih yang selama ini menemaninya, meninggalkan dirinya dalam kesendirian. Kekasih yang membuat hidupnya bagai di surga. Kekasih hati yang  membuat semangat hidupnya begitu bergelora.