“Kemenhan dikenal dengan isu ketahan nasional dan TNI, Kesehatan karena covid 19, vaksinasi, booster, gagal ginjal dll. Kemenag karena diperbolehkannya lagi haji setelah pandemi, personal menteri agama yang dinilai kurang pas. Kemenpora karena kasus Kanjuruhan yang mendunia, Kemendagri karena isu ASN dan PPKM. Kemen BUMN terkait perkembangan BUMN yang banyak sekali informasi di medsos. kemen ATR ihwal reformasi agrarian, dan soal sertifikat tanah yang mendapat sorotan sekian tahun baru didapat,” imbuh Wahyu.
Inilah positivity rate top 10 kementeria; Kemenkominfo, Kemendag dan Kemenpora mendapat sentiment negatif lebih banyak daripada Kementerian yang lain. Sentimen negatif masyarakat akibat kekecewaan terhadap berbagai kebijakan yang diterapkan Kementerian, mulai dari kritik hingga keluh kesah.
Menteri Paling Populer diperoleh dari data perbincangan yakni : Prabowo (475 ribu perbincangan), Machfud MD (410 ribu), Erick Thohir (313 ribu), Menag (324 ribu). Menjadi pertanyaan, apakah kepopuleran tersebut dominan terkait kebijakan lembaga atau ketokohan?
Menhan terkenal karena : isu pertahanan, TNI dan dihubungkan dengan kontestasi 2024. Machfud MD selain isu separatisme radikalisme, agama, dan perundangan, Erick Thohir kaarena kinerja BUMN, juga kontestasi 2024, Menag terkait person menteri yang dinilai kontroversial. Menkeu Sri Mulyani terkenal karena kenaikan pajak, dll. Menkoinvest : kelangkaan minyak goreng, investasi, dan isu lain yang turut dibawahinya. Menkumham: isu HAM, KUHP Baru, Mendagri karena isu ASN, politik, pandemi. Menteri Kominfo karena lembaganya disorot, tetapi figur menterinya juga juga disorot.
“Dari data perbicangan di medsos, ternyata kepopuleran figur menteri dua kali lipat lebih banyak dibanding lembaganya,” pungkas Wahyu. [Luk]