Scroll untuk baca artikel
Blog

Indonesia Meluruskan Sejarah, Inggris Merevisi Sastra

Redaksi
×

Indonesia Meluruskan Sejarah, Inggris Merevisi Sastra

Sebarkan artikel ini

Seperti dikutip dari The Telegraph, penghapusan mencapai ratusan kata, termasuk deskripsi penampilan, ras, jenis kelamin dan karakter, setidaknya dari 10 di antara 19 buku anak-anak karya Roald Dahl.

Suzanne Nossel, kepala eksekutif PEN America, sebuah organisasi yang mendukung kebebasan berekspresi menyatakan kekhawatirannya pengeditan selektif dapat menjadi senjata baru yang berbahaya.

“Mereka yang mungkin mendukung suntingan khusus untuk karya Roald Dahl harus mempertimbangkan bagaimana kekuatan untuk menulis ulang buku dapat disalahgunakan di tangan mereka yang tidak memiliki nilai dan kepekaan yang sama,” kata Nossel dalam akun pribadinya dikutip The New York Times.

Kelompok penentang menyebut, revisi juga dianggap sia-sia dan omong kosong. Jutaan eksemplar karya Roald Dahl sudah tersebar di masyarakat dunia yang mencapai puncaknya pada tahun 70-an.

Orang dewasa memang rese dan terlalu usil. Mereka tidak seperti anak-anak yang selalu riang dan gembira. Orang dewasa mudah tersinggung, banyak protes, sensitif, selalu politis dan terlalu banyak prasangka. Mereka terlalu serius hidupnya.

“Saya tidak pernah mendapat protes dari anak-anak,” bela Roald Dahl suatu waktu. 

“Yang Anda dapatkan hanyalah cekikikan kegembiraan dan geliat kegembiraan. Saya tahu apa yang disukai anak-anak,” tambahnya.

Memang orang dewasa itu pada rese, gampang tersinggung, doyan konflik, nggak senang orang lain bahagia, termasuk di Indonesia! [rif]