Gaya Hidup

Ini Sebab Mengeluh itu Buruk

Anatasia Wahyudi
×

Ini Sebab Mengeluh itu Buruk

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi: halodoc

BARISAN.CO – Mengeluh sesekali memang tidak ada salahnya. Itu bisa sedikit melegakan perasaan dan melepaskan uneg-uneg yang tersimpan di dalam dada, tak terkecuali saat berada di tempat kerja.

Meski demikian, orang yang terlalu sering mengeluh bisa membuat tempat kerja menjadi beracun. Tentunya ini akan membuat orang lain menjadi tidak nyaman.

Nah, berikut ini 10 alasan orang yang sering mengeluh di tempat kerja tergolong beracun;

1. Pengeluh hanya berfokus pada kesalahan

Walaupun perusahaan berjalan dengan baik-baik saja, mereka akan membahas kekesalan yang dihadapi.

Meski sebagaian besar kondisi perusahaan baik, pengeluh hanya akan memcirakan hal buruknya saja. Tanpa melihat realita yang sebenarnya.

2. Mengeluh itu memang mudah sehingga menjadikan mengeluh sebagai kebiasaan

Semua hal yang terjadi dianggap buruk. Semakin banyak mengeluh hanya akan memperburuk keadaan terutama terhadap rekan kerja karena di kepala mereka semuanya buruk.

3. Pengeluh memiliki persepsi sendiri

Mereka cenderung berpikiran tertutup. Sehingga mereka akan mengungkapkan dari sudut pandang mereka saja. Tak peduli dengan masukan orang lain.

4. Orang-orang yang mengeluh akan lebih mudah putus asa

Semua orang tentu pernah mengalami situasi yang buruk, namun pengeluh menganggap itu akan terjadi lebih sering dibanding yang dialami orang lain. Mereka menganggap hal yang dialami tidak ada jalan keluarnya.

5. Pengeluh kronis akan mematikan inovasi

Bagi pengeluh, ide yang muncul akan gagal karena itu mereka menjadi kurang kreatif dan berkembang.

6. Pengeluh menggunakan sikap negatifnya agar dilihat oleh semua orang

Mereka menarik perhatian dengan cara yang tidak biasa. Setiap upaya positif yang dilakukan oleh rekannya dianggap tidak realistis dan naif.

7. Para pengeluh membuat kelompoknya sendiri

Mereka akan menenggelamkan diri dalam pikiran-pikiran negatif sesama pengeluh.

8. Pengeluh kronis hanya menganggap tidak mau melihat dunia luar

Mereka hanya ingin hidup dengan pikiran buruknya. Sayangnya, pengeluh cenderung egois sehingga mereka lebih mengkhawatirkan dirinya sendiri.

Mereka selalu ingin didengar mengaggap keluhannya layak didengar. Padahal kita hidup dengan masalah masing-masing. Tapi, bagi pengeluh, masalahnya yang lebih berat.

Agar tak terkena dampak buruk mendengarkan pengeluh, pertama minta mereka untuk selesaikan masalahnya sebab semua orang juga memiliki masalah. Atau jika tidak ampuh, kamu bisa menjaga jarak dengan mereka. [rif]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *