Scroll untuk baca artikel
Blog

Itsukushima, Destinasi Wisata di Jepang yang Melarang Orang Mati

Redaksi
×

Itsukushima, Destinasi Wisata di Jepang yang Melarang Orang Mati

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Jepang adalah negara kepulauan. Menurut Buku tahunan Statistik Jepang yang diterbitkan Biro Statistik Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, terdapat 6.852 pulau di sana.

Lima pulau diantaranya masuk sebagai pulau daratan, yakni Hokkaido, Honshu, Shikoku, Kyush, dan Pulau Okinawa. Sedangkan, 6.847 dikelompokkan sebagai pulau terpencil dan 416 lainnya merupakan pulau berpenghuni.

Salah satu pulau terpencil yang berpenghuni itu adalah Pulau Itsukushima yang terletak di bagian barat laut Teluk Hiroshima.

Tempat ini juga dikenal dengan nama Miyajima. Dalam bahasa Jepang berarti Pulau Kuil. Penduduk di pulau ini hanya 2.000 jiwa.

Pulau Itsukushima terkenal dengan gerbang torii raksasanya, yang pada saat air pasang, tampak mengapung di atas air. Pemandangan itu menjadi salah satu dari tiga pemandangan terbaik di Jepang.

Gerbang ini adalah simbol kuil yang paling terkenal. Tingginya 16 meter dan terbuat dari pohon kapur barus yang berusia 500-600 tahun.

Kuil terapung itu menjadi daya tarik utama di kompleks kuil yang diakui sebagai salah satu situs budaya dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO di Jepang pada tahun 1996.

Sejak saat itu, Kuil Itsukushima menjadi terkenal di dunia, menarik pengunjung dari seluruh Jepang dan seluruh dunia. Sebelumnya, Miyajima dianggap sebagai tempat yang sangat suci. Itu membuat orang biasa tidak bisa memasuki pulau itu.

Untungnya, pembatasan ini telah dihapus. Pada era Edo, berziarah ke Kuil Ise, Kuil Shikoku, dan Kuil Itsukushima menjadi tujuan utama bagi orang-orang yang tinggal di Jepang bagian barat untuk mengikuti ritual ini.

Kuil ini, bersama dengan beberapa bangunan dan struktur terkenal lainnya juga dianggap sebagai Harta Nasional di Jepang.

Namun, meski pulau ini menjadi destinasi wisata, ada larangan sakral di sana. Demi menjaga kesucian tempat ini, tidak ada yang boleh mati di sana. Bahkan, tidak ada rumah sakit atau tempat pemakaman di Itsukushima.

Melansir Into Japan, secara historis, untuk menghindari kontaminasi spiritual, yang boleh menginjakkan kaki di pulau itu sendiri awalnya hanya diperkenankan bagi lelaki yang saleh, perempuan dilarang total.

Sedangkan, rusa lokal tidak tunduk dengan larangan karena agama Shinto menganggap mereka sebagai utusan para dewa. Mereka bebas berkeliaran dan boleh mendekati siapa pun yang rusa-rusa itu pikir mungkin memiliki makanan.

Tenang, meski tidak ada rumah sakit atau pemakaman, di sini kamu dapat menikmati banyak pengalaman menyenangkan. misalnya mendaki ke gunung Misen, berbelanja dan mencicipi hidangan kuliner, serta melihat-lihat pemandangan.

Tertarik ke sana?