Kata bijak Anies Baswedan yang dapat menjadi inspiratif kehidupan dan Anies adalah tokoh kandidat presiden tahun 2024
BARISAN.CO – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi salah satu kandidat presiden tahun 2024. Namanya terus saja menghiasi media masa dan media sosial, tiada hari tanpa pemberitaannya.
Pemilik nama lengkap Anies Rasyid Baswedan ini menjadi idola dari berbagai kalangan, baik kalangan emak-emak maupun para pemuda. Meski tidak memilik partai politik, ia selalu mendapat tempat untuk memimpin negeri ini.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang pejuang kemerdekaan Indonesia dan mendapatkan gelar pahlawan. Darah pejuang mengalir dalam nadinya, putra dari Rasyid Baswedan yang mantan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII).
Dari ayahnya Anies mengalir jiwa pendidik, sehingga ia sempat diamanahi sebagai rektor Universitas Paramadina. Begitu juga dari ibunya yakni Aliyah Rasyid adalah guru besar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Yogyakarta.
Sehingga tidak heran jika Anies menjadi menteri pendidikan dan kebudayan, selain program pendidikannya yang dikenal luas masyarakat yakni program Indonesia Mengajar.
Hal ini mengingatkan pada sosok Kaisar Jepang yakni Kaisar Hirohito. Ketika Jepang luluh lantah oleh serangan bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat, Kisar Hirohito menanyakan, “Berapa jumlah guru yang tersisa?”
Kaisar Hirohito yang awal ditanyakan adalah guru, bukan jumlah kerugian ataupun hal lain. Ini menunjukkan kepedulian Kaisar Hirohito pada dunia pendidikan. Jadi jika ingin membangun Negara ini, pembangunan tersebut berada di tangan guru.
Jiwa guru inilah yang tertanam pada diri Anies Baswedan, selain ia sosok yang bergerak di bidang pendidikan dan putra dari guru. Ia adalah sosok guru yang patut dijadikan teladan, sebagaimana kata bijak Anies Baswedan yang patut dijadikan inspirasi.
Kata Motivasi Anies Baswedan
Anies Baswedan bukan sekadar berucap, bertutur akan tetapi telah melampui dirinya yakni bertindak dan berkerja. Ia contohkan dalam sikap kepemimpinannya, berikut ini kata bijak Anies Baswedan yang kiranya bias menjadi insparasi:
“Ribuan pemuda berangkat ke medan tempur, mempertahankan kemerdekaan. Mereka menghibahkan keringat, pikiran, tenaga, darah, dan sebagai menghibahkan nyawanya. Hari ini perjuangan kita berbeda, dalam masa pandemi Covid-19. Kita bisa menjadi pahlawan dengan melindungi sesama. Gunakan masker, Anda adalah pahlawan. Jaga jarak, Anda adalah pahlawan.” (Anies Baswedan)
“Menghadirkan kepada semua perasaan kesetaraan, insyallah dengan itu maka persatuan Indonesia makin kuat dan kita makin solid untuk melewati masa pandemi ini dan menjadi bangsa yang lebih kuat, bangsa yang lebih kokoh.” (Anies Baswedan)
“Integritas guru mencakup mentalitas guru dalam mengajar siswa sebagai generasi penerus bangsa.” (Anies Baswedan)
“Jadikan anak-anak sebagai generasi pembelajar. Dengan perasaan senang datang ke sekolah dan pulang sekolah.” (Anies Baswesdan)
“Mendidik adalah tanggung jawab setiap orang terdidik. Berarti, anak-anak yang tidak terdidik di republik ini adalah ‘dosa’ bagi setiap orang terdidik. Anak-anak nusantara tidak berbeda. Mereka semua berpotensi. Hanya dibedakan oleh keadaan.” (Anies Baswesdan)
“Karakter bukan diajarkan lewat teori dan wejangan. Karakter diajarkan pakai teladan, dengan contoh nyata.” (Anies Baswesdan)
“Pemimpin bukan sekedar bisa jadi hero, tapi bisa menciptakan dan menggerakkan hero-hero lainnya ikut turun tangan.” (Anies Baswesdan)
“Anak muda memang minim pengalaman, karena itu ia tak tawarkan masa lalu, anak muda menawarkan masa depan.” (Anies Baswesdan)