Scroll untuk baca artikel
Terkini

Kata-kata Ini Haram Diucapkan Saat Emosi pada Pasangan

Redaksi
×

Kata-kata Ini Haram Diucapkan Saat Emosi pada Pasangan

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Emosi sering menjadi penyebab berakhirnya jalinan cinta yang telah dibina sekian lama. Saat emosi memuncah, lisan sulit untuk dikontrol dan tanpa sadar menyakiti perasaan pasangan kita.

Berikut ini, kalimat yang harus dihindari dalam kondisi apapun agar tak menghancurkan hubungan:

1. Selalu/ tidak pernah

Dua kalimat itu dianggap sebagai bentuk penghakiman terhadap pasangan. Selain itu, terdengar seperti kita merasa paling benar.

2. Bertingkah seperti orangtuamu

Mungkin kita mengenal dengan baik orang tua dari pasangan kita. Akan tetapi, mengatakan kalimat itu bukan hanya merendahkan pasangan, namun juga orang tua pasangan kita yang seolah mereka bersikap buruk.

3. Terserah

Contohnya saat ditanya, jawabannya terserah. Ketika pasangan memesan makanan yang tidak kita inginkan malah marah. Kata terserah ini membuat banyak pasangan frustasi. Hindari kata terserah dan jawab dengan jelas agar tidak terjadi kesalahpahaman yang menimbulkan pertengkaran.

4. Aku bukan orangtuamu

Saat kesibukan menyita waktu serta pikiran, pasangan kita tiba-tiba menghubungi untuk curhat atau berkonsultasi. Namun, waktu yang dianggap tidak tepat, terlebih lagi kita sedang kelelahan dan stres, emosi kita justru mencuat.

“Aku bukan orangtuamu yang harus mengurusimu.” Yap, kalimat itu tentu tidak enak untuk didengar. Jika memang kita tak bisa menjawab, jelaskan kepadanya jika kita sedang sibuk. Tak perlu marah-marah seperti itu.

5. Jangan sensitif

Manusia kadang lupa bahwa beberapa masalah yang dianggap kecil justru melukai harga diri pasangan. Ketika pasangan sedang mengalami situasi di luar kebiasaan seharusnya kita perlu menanyakan alasannya serta mendengarkannya.

Misalnya saja saat kita menghilangkan hadiah pemberiannya. Mungkin kita menganggapnya biasa. Namun, bisa jadi hadiah itu sebenarnya begitu berarti bagi dirinya.

6. Kita putus

Haruskah kalimat itu dikeluarkan dengan begitu mudah? Pikirkan tentang pengorbanan yang telah kalian lalui selama ini. Jika saat mendengar itu dan benar-benar pergi, apakah kita siap? Jangan terlalu terbawa emosi sehingga membuat kita menyesalinya.

Kata-kata bisa menjadi sumber kekuatan maupun kehancuran. Sehingga menjaga lisan itu amat diperlukan. Kenyamanan bukan hanya soal sikap, namun juga ucapan. Seemosi apapun, jangan keluarkan kata-kata yang bisa menyakitkan agar tak berujung dengan penyesalan. [rif]