Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Kebiasaan Buruk Ini Bisa Merusak Reputasi di Tempat Kerja, Apa Saja?

Redaksi
×

Kebiasaan Buruk Ini Bisa Merusak Reputasi di Tempat Kerja, Apa Saja?

Sebarkan artikel ini

Dibutuhkan dua puluh tahun untuk membangun reputasi dan lima menit untuk menghancurkannya,” Warren Buffet (Pengusaha dan Filantropis AS)

BARISAN.CO – Reputasi adalah salah satu aset terpenting. Sebab, dengan hadirnya reputasi positif bisa membuka peluang untuk mendapatkan pekerjaan baru atau promosi. Reputasi diri dapat membuat perbedaan antara mengamankan pekerjaan atau menghindari daftar hitam perusahaan.

Ketika memikirkan manajemen reputasi pribadi umumnya yang terlintas adalah selebriti dan politisi. Namun, sebenarnya setiap orang memiliki reputasi yang penting untuk dijaga.

Reputasi buruk sering kali berasal dari tiga alasan, antara lain ialah sikap, perilaku, atau kurangnya profesionalisme. Mengutip Cleverism, kebiasaan buruk yang membunuh reputasi karyawan di tempat kerja adalah datang terlambat.

Dalam artikel itu disebutkan bahwa jika keterlambatan itu lebih dari sekali itu berarti kita memiliki masalah yang bisa merusak reputasi dan berdampak negatif pada karir. Tidak peduli, orang itu adalah orang yang paling cerdas atau yang paling kompeten, namun datang terlambat dikaitkan ketidakprofesionalan seseorang.

Menurut sebuah penelitian di San Fransisco State University, sekitar 20 persen orang biasanya terlambat. Ini mengindikasikan setiap lima orang mungkin merusak reputasinya di tempat kerja dan mengurangi peluang kemajuan karir karena tidak tepat waktu.

Tidak hanya menunjukkan profesionalisme, datang tepat waktu dianggap sebagai kepedulian dan menghargai tim, meningkatkan kemampuan kerja, memungkinkan mampu memenuhi deadline, dan bisa menjadi contoh bagi yang lain.

Selain itu, melansir The Street, terdapat lima kebiasaan yang merusak reputasi personal di tempat kerja, yaitu:

1. Berbohong

Menurut ketua Reputation Management Consultant, Eric Schiffer, kebohongan sekecil apa pun dapat membuat seseorang kehilangan integritasnya.

“Jangan mengatakan satu hal kepada rekan kerja dan kemudian hal berbeda kepada atasan Anda. Kata-kata tersiatt lebih cepat daripada yang mungkin Anda pikirkan,” ungkap Eric.

Dia menambahkan, jika atasan dan kolega mengetahui kita tidak dapat dipercaya, seketika integritasnya akan segera lenyap.

2. Menjanjikan sesuatu yang tidak dikerjakan

Jika mengatakan sesuatu, kerjakanlah. Ketika menjanjikan sesuatu, tepatilah.

“Anda kehilangan rasa hormat dari semua orang mengandalkan Anda. Dalam beberapa situasi, orang telah membuat komitmen serius berdasarkan apa yang dijankan untuk diberikan. Tidak hanya akan mengecewakan rekan kerja, mungkin juga memengaruhi mata pencaharian Anda,” ujar Eric.

Semua kembali ke kredibilitas. Orang harus bisa dipercaya agar memiliki reputasi positif.

3. Tidak menghormati orang

Eric menyampaikan, jika seseorang tidak bisa menghormati orang lain, dia akan ditandai sebagai pemarah dan egois.

“Bisnis bukan hanya soal angka. Ini tentang manusia, dan Anda harus memperlakukan semua orang dengan rasa hormat,” tutur Eric.

Dia melanjutkan, bersikap baik sangat membantu membantu hubungan yang lebih besar.

“Ingat, rasa hormat bukan hanya diperuntukkan bagi atasan,” lanjut Eric.

4. Menunjukkan bukan bagian dari tim

Pakar karir, Julie Hochheiser Ilkovich menerangkan bahwasanya kita tidak harus berteman dengan semuanya, namun harus tampak ramah dan menjadi bagian dari tim.

“Ini tentang menunjukkan minat yang tulus pada kesuksesan tim dan kehidupan anggota tim. Anda harus tunjukkan ketertarikan pada orang-orang yang bekerja dengan Anda,” terang Julie.

5. Melempar kesalahan

Julie menyebut, ketika terjadi kesalahan, beberapa orang ingin memastikan siapa yang bertanggung jawab.

“Menyalahkan orang lain secara langsung adalah salah satu cara tercepat untuk mendapatkan reputasi yang buruk,” ujar Julie.

Julie menerangkan, saat seseorang ditunjuk dengan cepat itu mengartikan, kita bekerja melawan tim.

“Hal ini dapat menyebabkan kebencian dari rekan kerja dan dapat berarti orang enggan bekerja sama dengan Anda dalam proyek apa pun,” tegas Julie.