Sebab, tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya bagi seorang yang beramal, daripada menginginkan kedudukan dan popularitas pergaulannya di tengah-tengah masyarakat. Dan ini termasuk keinginan hawa nafsu.
Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa yang merendahkan diri, maka Allah akan memuliakannya dan barang siapa yang sombong, Allah akan menghinanya.”
Ibrahim bin Adham radhiAllahu ‘anhu berkata: “Tidak benar tujuan kepada Allah, siapa yang ingin terkenal.”
Ayyub as-Asakhtiyani ra berkata: “Demi Allah tidak ada seorang hamba yang sungguh-sungguh ikhlas pada Allah, melainkan ia merasa senang, gembira jika ia tidak mengetahui kedudukan dirinya.”
Allah Swt berfirman:
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman: 18)
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
“Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada kesombongan sebesar biji debu.” (HR. Muslim)