Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Terkini

Khitan Massal NU Genuk Diikuti 44 Peserta, Tangisan Anak Pecah

:: Lukni Maulana
3 Juli 2022
dalam Terkini
khitan massal nu genuk

Khitan Massal MWC NU Genuk/Foto: Barisan.co/Luk

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

MWC NU Genuk melalui Lembaga Kesehatan NU Genuk kota Semarang menyelenggarakan khitan massal diikuti 44 peserta. Acara terselenggara atas kerja sama seluruh Banom NU, RSI Sultan Agung, Puskesmas Genuk dan Puskesmas Bangetayu

BARISAN.CO – Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Genuk melalui Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Genuk Kota Semarang menyelenggarakan Khitan Massal dengan mengusung tema Peduli Sesama untuk Kemaslahatan Bersama, Minggu (3/7/2022)

Khitan Massal iikuti 44 peserta dari berbagai wilayah di Kota Semarang. Acara yang diselenggarakan kerjasama dengan RSI Sultan Agung dan Puskesmas Genuk dan Puskesmas Bangetayu sangat menarik masyarakat.

Tampak orang tua anak dan masyarakat mengikuti prosesi Khitan Massal, adapun prosesi tersebut diawali dengan doa di Kantor MWC NU Genuk. Setelah doa yang dipimpin Ketua Tanfidziyah NU Genuk KH M Shokib Ridwan, peserta khitan massal mengikuti arak-arakan memakai kereta kencana.

Arakan-arakan khitan massal memadati jalur yang dilewati kereta kereta kencana, karena para orang tua dan masyarakat mengikuti dibelakangnya. Namun kemacetan dapat diurai atas kesigapan tim Ansor dan Banser Genuk yang turut menyukseskan arak-arakan.

BACAJUGA

memotong kuku

Memotong Kuku: Cara dan Adab Menurut Islam

5 Agustus 2022
sholawat nahdliyah

Sholawat Nahdliyah, Lirik Lengkap (Arab, Latin dan Artinya)

30 Juni 2022

Rute arak-arakan dimulai dari Kantor MWC NU Genuk, Jl. Tlogo, Pasar Banget Ayu hingga sampai ditempat acara Masjid Muhajirin di Gebangsari Genuk Kota Semarang. Para peserta khitan sangat antusias menikmati arak-arakan tersebut, apalagi diiringi rebana IPNU-IPPNU Genuk.

Lantunan selawat dan lagu-lagu perjuangan turut meramaikan suasana yang penuh dengan kebahagiaan tersebut. Seperti lagu Yaa Lal Wathon karya KH Wahab Chasbullah, salah satu pendiri NU.

Hiasan bunga manggar turut menyaksikan peristiwa khitan untuk anak-anak. Sebagaimana dinyatakan dalam kitab Tuhfatul Muhtaj bahwa batas usia anak laki-laki wajib dikhitan adalah ketika ia sudah baligh. Namun sebaiknya pada usia 7 hari, 40 hari atau 7 tahun, terlebih masa usia anak.

Perlu diketahui bahwasanya hukum khitan bagi laki-laki hukumnya wajib, sebagaimana disampaiakan Ibnu Qudamah dalam kitab Al-Mughni:

فأما الختان فواجب على الرجال

Artinya: “Khitan itu wajib bagi laki-laki.”

khitan LKNU Genuk
Peserta khitan merasakan sakit/Foto: Barisan.co

Tangisan itu pecah

Gelaran kegiatan Khitan Massal MWC NU Genuk mendapatkan support dari berbagai badan otonom NU atau Banom seperti GP Ansor, IPNU-IPPNU, Fatayat maupun Muslimat. Setelah prosesi arak-arakan atau karnaval para peserta menaiki panggung acara untuk foto bersama.

Iringan selawat dan doa senantiasa mengiringi anak-anak untuk tidak takut khitan. Ketua Tanfidziyah NU Genuk KH M Shokib Ridwan mengatakan semoga acara berjalan dengan lancar tanpa ada kendala.

“Semoga anak-anak yang sudah dikhitan ini mendapatkan kemulyaan, berguna bagi bangsa dan masyarakat,” imbuhnya.

Para peserta khitan massal mulai dipanggil satu persatu berdasarkan nomor urut, ada 10 dokter dan para pendamping dokter masing-masing yang telah menunggu di aula Masjid.

Panggilan dari sound system seakan-akan panggilan kegembiraan, sebab ini tanda bahwa dirinya akan segera dikhitan atau sunat, dalam kamus besar bahasa Indonesia arti sunat yakni berpotong kulub.

Anak yang dikhitan tersebut didampingi orangtua atau yang mewakili, lalu sang anak dipersilahkan telentang di bed atau kasur yang telah disediakan. Ada sepuluh bed sudah terpenuhi anak-anak, lau para dokter dan para pendampingi segara melaksanakan tugasnya.

Tangisan anak menghiasi aula masjid, namun tangisan itu pecah di luar karena suara sound system turut meramaikan suasana. Jika kiranya tidak ada suara sound system, barangkali anak-anak yang menunggu antrian sunat akan merasa ketakutan.

Ketakuatan anak-anak sunat karena dramatisasi dari anak-anak yang terlebih dahulu di sunat. Sungguh suasana makin mencekam; teriakan, tangisan, dan suara aduh mengaduh makin nyaring didengar.

Namun kelegaan sudah mulai tampak pada wajah-wajah sang anak yang sebelumnya pipinya basah dengan air mata.

“Aku sudah sunat,” ujar anak itu sambil menerima bingkisan berupa jajanan dan uang dari Ketua LKNU Miftakhul Huda yang didampingi sekretarisnya Danang Kurniawan.

Topik: KhitanNahdlatul Ulama (NU)NU GenukSunat
Lukni Maulana

Lukni Maulana

Kegilaan adalah langkah awal dan setiap perjalanan langkah menuju mati

POS LAINNYA

Penulis The Satanic Verses, Salman Rushdie Dibunuh
Terkini

Penulis The Satanic Verses, Salman Rushdie Dibunuh

13 Agustus 2022
Indonesia Merupakan Ekosistem yang Kondusif bagi Pertumbuhan E-commerce
Terkini

Indonesia Merupakan Ekosistem yang Kondusif bagi Pertumbuhan E-commerce

13 Agustus 2022
Ekonomi Berbasis Kerakyatan
Ekonomi

Menko PMK: Pentingnya Memiliki Sistem Ekonomi Berbasis Kerakyatan

13 Agustus 2022
Prabowo Subianto Resmi Maju Calon Presiden 2024
Politik & Hukum

Rapimnas Partai Gerindra: Prabowo Subianto Resmi Maju Calon Presiden 2024

13 Agustus 2022
pelajar Indonesia di luar negeri
Terkini

Jenderal Andika Berharap Pelajar Indonesia di Luar Negeri Berperan Penting dalam Pembangunan

13 Agustus 2022
Anugerahkan Tanda Kehormatan
Terkini

Jokowi Anugerahkan Tanda Kehormatan Bagi 127, Sastrawan Ajib Rosidi Salah Satunya

12 Agustus 2022
Lainnya
Selanjutnya
hukum dan peraturan

Pondasi Republik: Perbedaan Hukum dan Peraturan

kekuasaan allah

Tanda Kekuasaan Allah, Bagi Kaum yang Berfikir

TRANSLATE

TERBARU

Penulis The Satanic Verses, Salman Rushdie Dibunuh

Penulis The Satanic Verses, Salman Rushdie Dibunuh

13 Agustus 2022
Indonesia Merupakan Ekosistem yang Kondusif bagi Pertumbuhan E-commerce

Indonesia Merupakan Ekosistem yang Kondusif bagi Pertumbuhan E-commerce

13 Agustus 2022
Ekonomi Berbasis Kerakyatan

Menko PMK: Pentingnya Memiliki Sistem Ekonomi Berbasis Kerakyatan

13 Agustus 2022
Prabowo Subianto Resmi Maju Calon Presiden 2024

Rapimnas Partai Gerindra: Prabowo Subianto Resmi Maju Calon Presiden 2024

13 Agustus 2022
pelajar Indonesia di luar negeri

Jenderal Andika Berharap Pelajar Indonesia di Luar Negeri Berperan Penting dalam Pembangunan

13 Agustus 2022
Anugerahkan Tanda Kehormatan

Jokowi Anugerahkan Tanda Kehormatan Bagi 127, Sastrawan Ajib Rosidi Salah Satunya

12 Agustus 2022
kesejahteraan umat

Eko Filtra: Kesejahteraan Umat Tujuan Utama Perbankan Syariah.

12 Agustus 2022

SOROTAN

Filosofi Pohon
Opini

Filosofi Pohon

:: Redaksi
11 Agustus 2022

Penulis: Andi Rukman Nurdin Karumpa * BELAJAR dari filosofi pohon, selayaknya sebagai seorang insan berakal untuk pandai mempelajari dan mencari...

Selengkapnya
Kaum Khawarij Modern

Potret Keberagamaan yang Ekslusif Kaum Khawarij Modern

9 Agustus 2022
Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

1 Agustus 2022
satu abad chairil anwar

Satu Abad Chairil Anwar, Puisi dan Doa

26 Juli 2022
Film Invisible Hopes

Film Invisible Hopes Mengungkap Sisi Gelap Anak-Anak yang Lahir di Jeruji Penjara

23 Juli 2022
Beredar Surat Pengangkatan Tenaga Honorer Jadi PNS, Begini Penjelasan Kemen PANRB

Pegawai Negeri Dibutuhkan, Tetapi Cenderung Tidak Diapresiasi

21 Juli 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang