Barisan.co – Kampus Universitas Diponegoro (UNDIP) Kota Semarang tahun ini melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di tengah Pandemi Covid-19. Program KKN Undip Semarang mengambil tema Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
KKN Undip Semarang diterjunkan di Desa Ngelowetan Kab. Demak yang dilaksanakan pada tanggal 5 Juli sampai 15 Agustus 2020. Target KKN adalah warga sekitar tempat tinggal mahasiswa KKN (KKN pulang Kampung), Selasa (11/08/2020).
Covid-19 atau Corona Virus Desease 2019 merupakan virus yang menyerang sistem pernafasan. Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia, orang dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.
Menurut data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Republik Indonesia, jumlah kasus terkonfirmasi positif hingga 17 Juli 2020 adalah 81.668 orang. Jumlah kematian 3.873 orang atau 4,7%. Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona.
Sehingga hanya pencegahan saja yang bisa dilakukan untuk menghindari penularan Covid-19. Cara pencegahan COVID-19 dengan menerapkan Physical distancing, menggunakan masker saat beraktivitas, rutin mencuci tangan atau hand sanitizer. Begitu juga dengan pola makan sehat dan menjaga imunitas tubuh.
Mahasiswa Undip Semarang Cindyana Akhmadi mengatakan kami sedang melaksanakan KKN di Desa Ngelowetan melakukan 2 program kerja dengan memanfaatkan tanaman alam yang berada di sekitar lingkungan masyarakat sebagai langkah berdamai dengan Covid-19.

“Program pertama ialah langkah pasti untuk berdamai dengan Covid-19. Dalam program terdapat sosialisasi mengenai new normal, pelatihan pembuatan face shield, dan Hand Sanitizer Alami (HSA),” lanjutnya.
Cindyana menyampaikan pembuatan Hand Saitizer Alami (HSA) menggunakan bahan-bahan yang banyak ditemui disekitar lingkungan masyarakat tinggal. Tanaman tersebut seperti patikan kebo, alkohol, sirih, lidah buaya dan jeruk nipis.
“Program pembuatan HSA ini bermanfaat untuk memperbaiki perekonomian. Masyarakat bisa membuat sendiri dengan memanfaatkan bahan yang berada dialam. Sehinggga bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk memakai hand sanitizer buatan sendiri,” tutur Cindyana mahasiswa jurusan Farmasi angkatan 2017.
Cindyana melanjutkan bahwa program kedua yaitu sosialisasi dan pemberian buku saku tentang tanaman herbal untuk meningkatkan daya tahan tubuh dimasa pandemi Covid-19. Dengan menggalakkan Gerakan Konsumsi Tanaman Herbal Untuk Meningkatkan Imunitas atau disingkat GUMANERITAS sebagai langkah awal mengajak warga Desa Ngelowetan untuk mengkonsumsi tanaman herbal yang berada disekitar lingkungan sebagai penambah imunitas tubuh. Sehingga daya tahan tubuh meningkat dan masyarakat dapat terhindar dari Covid-19.
“Selain itu mahasiswa undip juga memberikan pelatihan inovasi minuman herbal yang meningkatkan imunitas yang dinamai dengan WUBEL (Wedang Uwuh Bubble), dimana perpaduan dari Bubble (sebagai minuman masa kini) dan Wedang Uwuh (minuman tradisional), sehingga bisa diharapkan tidak hanya kalangan orang tua dan dewasa saja yang menyukai minuman tersebut, tetapi juga anak-anak,” pungkasnya.
Editor : Lukni
Diskusi tentang post ini