WHO melaporkan 1.700 kematian akibat gelombang panas di Portugal dan Spanyol bulan lalu. Situasi belum membaik sekarang.
BARISAN.CO – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan lebih dari 1.700 kematian akibat gelombang panas di Portugal dan Spanyol pada bulan lalu.
Menurut laporan terbaru, saat ini Cina, Eropa, dan negara-negara belahan bumi utara mulai mengalami fase sulit akibat gelombang panas ekstrem.
Aliran air sungai dan danau dilaporkan mulai menyusut. Di Cina, gelombang panas membuat sungai Yangtze mengering. Sejumlah pabrik besar berhenti beroperasi lantaran pembangkit listrik di beberapa wilayah seperti di Sichuan 80% berasal dari tenaga air.
Gelombang panas yang sedang berlangsung di Cina, sebagaimana dilaporkan media lokal, disebut merupakan yang terpanjang, paling intens, dan meliputi daratan terluas di negara itu sejak 1961.
Di Eropa, gelombang panas dan kekeringan juga berdampak pada penurunan air di Sungai Rhine dan Loire di Jerman dan Prancis.
Dalam laporan Observatorium Kekeringan Eropa, disebut 47 persen benua Eropa mengalami defisit kelembaban tanah, dan 17 persen benua berada dalam keadaan siaga, di mana vegetasi terpengaruh.
Suhu yang memecahkan rekor di Eropa musim panas kali ini telah mengganggu transportasi, membuat ribuan orang mengungsi, dan mengakibatkan ratusan kematian terkait panas.
Komisaris Inovasi Eropa, Mariya Gabriel, dalam sebuah wawancara, menyebut gelombang panas telah memperburuk potensi kebakaran hutan yang semakin merusak beberapa tahun terakhir.
“Kombinasi kekeringan parah dan gelombang panas telah menciptakan tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tingkat air di seluruh Uni Eropa,” kata Mariya Gabriel.
Gelombang panas dan kekeringan juga menyebabkan krisis air bagi 24 juta penduduk di Amerika Serikat bagian barat yang bergantung pada dua danau yang menampung air dari sungai Colorado, yakni danau Mead dan danau Powell.
Negara bagian California meminta penduduk untuk mengurangi penggunaan listrik seiring gelombang panas. Terutama di jam-jam kritis antara pukul 16.00-21.00 waktu setempat ketika permintaan memuncak dan pembangkit listrik tenaga surya surut.
Para ilmuwan telah mengingatkan agar gelombang panas yang menjadi lebih sering dan intensif ini tidak dianggap remeh. Aksi nyata diperlukan. Pemimpin dunia perlu satu suara.
Para pemerintah perlu menunjukkan kemauan menerapkan Perjanjian Paris, yang bertujuan membatasi pemanasan suhu agar tak sampai dua derajat Celsius di atas tingkat pra-industri, dan sebaiknya tidak melebihi 1,5 derajat Celsius, jika tidak ingin kejadian lebih buruk terjadi. [dmr]