Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Kulit Memar Tanpa Sebab, Begini Penjelasan dari Ilmu Medis

Redaksi
×

Kulit Memar Tanpa Sebab, Begini Penjelasan dari Ilmu Medis

Sebarkan artikel ini

Ada enam kemungkinan yang terjadi pada kulit memar tanpa sebab, apa saja ya?

BARISAN.CO – Pernahkah melihat memar tanpa sebab di kulit Anda? Mungkin, Anda pernah mendengar mitos bahwa itu terjadi karena dijilat setan.

Padahal, dalam ilmu medis, kulit memar tanpa sebab dikarenakan rendahnya kandungan oksigen dalam darah. Ketika pembuluh darah kecil terluka, darah berkumpul di bawah kulit dan menyebabkan warna biru.

Mengutip Buoy Health, ada enam penyebab utama memar tanpa sebab. Pertama, sindrom raynaud yang menyebabkan tangan dan kaki membiru atau pucat, serta kesemutan setelah terpapar dingin. Misalnya paparan dingin pada saat membuka lemari es.

Saat kedinginan, pembuluh darah menyempit, yang menurunkan aliran darah dan suplai oksigen ke ekstretimas. Pada orang dengan sindrom ini, pembuluh darah kecil bereaksi berlebihan. Akibatnya aliran oksigen ke darah terhenti. Namun, kulit akan kembali normal setelah tangan dihangatkan.

Ada juga yang meminum obat untuk mengendurkan pembuluh darah. Tapi jika gejala tidak membaik usai menghangatkan diri dan mengonsumsi obat, disarankan untuk melakukan perawaran darurat.

Kedua, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yaitu paru-paru kronis yang bisa memburuk dari waktu ke waktu. PPOK termasuk emfisema dan bronkitis kronis. Emfisima ini terjadi ketika kantung udara di paru-paru hancur. Sedangkan bronkitis kronis disebabkan oleh peradangan dan penebalan lapisan saluran udara. Orang dengan bronkitis kronis juga memiliki lendir berlebihan di saluran udaranya.

Gejala kronis dapat memburuk dengan infeksi pernapasan seperti pilek atau flu. Bisa juga dari paparan udara yang tercemar. Ketika itu terjadi, dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen yang membuat kulit menjadi biru.

Kedua kondisi tersebut dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan batuk kronis. Faktor risiko terbesar PPOK ialah paparan asap rokok dan paparan bahan kimia di tempat kerja yang cukup lama.

Belum ada obat untuk PPOK, namun dengan perawatan dapat mengurangi gejala dan membuat napas lebih mudah.

Ada pun gejala PPOK antara lain adalah sesak napas, mengi, batuk, sering mengeluarkan dahak (bisa juga kering), kelelahan, dan kulit biru.

Bagi penderita PPOK disarankan untuk segera berhenti merokok. Mereka mungkin menggunakan inhaler untuk mambantu membuka saluran udara. Beberapa orang dengan gejala yang lebih parah perlu menggunakan tangki oksigen portabel demi menjaga kadar oksigennya dalam kisaran normal.

Penyebab kulit memar tanpa sebab selanjutnya ialah penyakit arteri perifer (PAD). terjadi ketika arteri di luar jantung terutama kaki menyempit. Kadang-kadang arteri tersumbat sepenuhnya dan darah tidak dapat mencapai tujuannya.

Gejala PAD adalah nyeri kaki atau kram memburuk saat berolahrag, kaki kedinginan, denyut nadi melemah pada bagian kaki, dan mati rasa atau kesemutan di kaki yang biru.

Jika kaki atau tangan membiru atau kedinginan saat disentuh, itu bisa jadi akibat arteri tersumbat sepenuhnya. Pertanda, keadaan sudah darurat dan harus segera ke UGD.

PAD berkembang secara bertahap, pada mulanya merasakan kesemutan atau mati rasa di kaki saat berolahraga atau bergerak. Untuk mendiagnosanya, dapat dilakukan dengan cara membandingkan tekanan darah pergelangan kaki dan lengan. Atau bisa juga dengan ultrasonografi doppler yang menggunakan gelombang suara untuk memeriksa denyut nadi dan lengan.

Dalam kasus yang parah, operasi darurat mungkin diperlukan untuk memulihkan aliran darah.

Keempat, gagal jantung kongestif (CHF) yang terjadi ketika jantung tidak lagi secara efektif memompa darah. Hal ini menyebabkan masalah terkirimnya oksigen ke seluruh tubuh dan cairan menumpuk di paru-paru dan kaki bagian bawah.