Gejala PAD adalah nyeri kaki atau kram memburuk saat berolahrag, kaki kedinginan, denyut nadi melemah pada bagian kaki, dan mati rasa atau kesemutan di kaki yang biru.
Jika kaki atau tangan membiru atau kedinginan saat disentuh, itu bisa jadi akibat arteri tersumbat sepenuhnya. Pertanda, keadaan sudah darurat dan harus segera ke UGD.
PAD berkembang secara bertahap, pada mulanya merasakan kesemutan atau mati rasa di kaki saat berolahraga atau bergerak. Untuk mendiagnosanya, dapat dilakukan dengan cara membandingkan tekanan darah pergelangan kaki dan lengan. Atau bisa juga dengan ultrasonografi doppler yang menggunakan gelombang suara untuk memeriksa denyut nadi dan lengan.
Dalam kasus yang parah, operasi darurat mungkin diperlukan untuk memulihkan aliran darah.
Keempat, gagal jantung kongestif (CHF) yang terjadi ketika jantung tidak lagi secara efektif memompa darah. Hal ini menyebabkan masalah terkirimnya oksigen ke seluruh tubuh dan cairan menumpuk di paru-paru dan kaki bagian bawah.
CHF didiagnosis dengan ekokardiografi (USG jantung) untuk mendeteksi jumlah darah di sisi kiri jantung yang dipompa keluar setiap detaknya. Gejalanya yaitu kesulitan bernapas, pembengkakan pada kaki atau tungkai bawah, kelelahan ekstrim, batuk kronis dan kulit biru.
Pada tingkat CHF tertentu, modifikasi gaya hidup diperlukan seperti minum obat, menjalani operasi, membatasi asupan cairan, dan lain-lain.
Kelima, pneumonia yaitu infeksi paru-paru yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur seperti flu yang berkembang. Kondisi ini dapat menjadi darurat medis bagi anak-anak atau orang yang berusia di atas 65 tahun. Ini juga berlaku pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, kondisi jantung, atau paru-paru kronis.
Gejalanya adalah demam, kelelahan, sesak napas, batuk dengan dahak, dan kulit membiru.
Pneunomia didiagnosis dengan rontgen dada. Sedangkan tes darah dapat memberikan informasi lebih lanjut. Untuk perawatan bergantung pada jenis pneunomia yang diidap.
Penyebab kulit biru yang terakhir adalah emboli paru. Gejalanya adalah sesak napas, nyeri dada, sakit dan bengkak di betis, dan kulit biru.
Emboli paru (PE) terjadi ketika gumpalan darah mengalir dari pembuluh darah kaki dan menyebabkan penyumbatan arteri. Risiko meningkat jika tidak banyak bergerak, memiliki kelainan darah yang membuat darah lebih mungkin menggumpal, atau mengalami cedera kaki.
Kondisi ini bisa diketahui melalui CT scan khsuus setelah injeksi pewarna. Mungkin juga memerlukan tes darah, EKG, dan rontgen dada. Ultrasonografi kaki juga dapat menunjukkan bekuan darah yang mungkin bergerak ke paru-paru.