Scroll untuk baca artikel
Kolom

Lakon dalam Kapitalisme Kekuasaan Politik

Redaksi
×

Lakon dalam Kapitalisme Kekuasaan Politik

Sebarkan artikel ini

Dalam framing zaman atau era, perubahan-perubahan yang mengiringinya senantiasa berbanding lurus dengan pertumbuhan makin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Masa, dimana beberapa pakar juga menyebutnya dengan era digital, sebuah fase dimana  peran dan fungsi budaya mulai ditinggalkan. Artinya, ruang kreatif harus mampu bersinergi dengan musuh kapitalis, terutama kapitalis teknologi. Maka, mengulik peradaban zaman, penguasaan zaman adalah ruang kreatif bagi bagi para kapitalis.

Tentu, tulisan ini secara keseluruhan tidak bermakna bahwa peredaran orbit waktu adalah ruang yang mengendalikan kapitalisme. Tetapi ruang waktu yang dikatakan peredaran masa atau zaman yang terstimulus oleh kemampuan subjek dalam mengendalikan perubahan-perubahan, termasuk revolusi di dalamnya, yakni manusia sebagai objek pelaku. Maka secara linear, ruang global adalah tempat dimana kefanaan materi sebagai subjek yang mendorong terjadinya proses penguasaan atau kapitalisme.

Sehingga apa yang dinamakan lakon dalam penguasaan kapitalisme, adalah manifestasi kemajuan pemikiran yang akhirnya dikait-kaitkan dengan dinamika politik. Tetapi dalam hukum normatif, sering kita salah dalam memahaminya. Kebebasan pemikiran adalah ruang kreatif secara subjektif, bukan sebagai objek pelaku (objektif). Batasan ini terkadang menimbulkan presisi yang beragam, hingga sering kebebasan pendapat atau beropini menjadi justifikasi sosial.

Akhirnya, apa yang dikatakan sebagai lakon sebagaimana judul di atas bukanlah konsep dalang yang menunggu pementasan panggung. Tetapi lakon yang senantiasa menghidupkan ruang kreatif pemikiran, dan sedikit rentan dengan ketersinggungan entitas manusia dalam membangun sebuah kapitalisme kekuasaan politik.