Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Opini

Lambatnya Respons Bank BUMN Atas Kebijakan Suku Bunga BI

:: Opini Barisan.co
24 Maret 2021
dalam Opini
Lambatnya Respons Bank BUMN Atas Kebijakan Suku Bunga BI

Ilustrasi: kabar24.bisnis.com

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp
Oleh: Awalil Rizky

Dampak pandemi selama ini direspons Bank Indonesia dengan kebijakan moneter akomodatif, dengan alasan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mendorong program PEN.

Bank Indonesia telah menempuh kebijakan moneter longgar, terutama dengan dengan menurunkan suku bunga kebijakan Bank Indonesia 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) dan injeksi likuiditas. Kebijakan demikian dikenal pula sebagai quantitative easing (QE).

Penurunan BI7DRR terutama bertujuan agar perbankan menurunkan suku bunga kreditnya. Pada gilirannya berikut diharapkan menurunkan tingkat bunga atau biaya semua jenis pembiayaan. Kondisi demikian dianggap akan mempu mendorong kegiatan sektor riil, atau setidaknya menahan pemburukan kondisi.

Sejak awal tahun 2020 sampai dengan Januari 2021, suku bunga BI7DRR turun sebesar 125 basis poin (bps). Penurunan dilakukan Bank Indonesia sebanyak lima kali sepanjang tahun 2020. Yaitu pada Februari, Maret, Juni, Juli, dan November.

BACAJUGA

Rupiah Digital BI

Rupiah Digital Siap Rilis, Begini Update dari Bank Indonesia

30 Januari 2023
Permintaan Kredit Perbankan Meningkat Pada Juni 2022

BI: Pertumbuhan Uang Beredar Naik 8.525 Triliun pada Akhir Tahun 2022

28 Januari 2023

Dikatakan, keputusan tersebut telah dilakukan secara terukur dan bertahap dengan menimbang inflasi yang diperkirakan tetap rendah dan menjaga daya saing aset keuangan domestic, stabilitas eksternal, serta sebagai upaya untuk mendorong pemulihan ekonomi.

Perbankan memang telah merespons dengan menurunkan suku bunga deposito dan suku bunga kreditnya. Akan tetapi, respons dalam hal deposito lebih cepat dibandingkan kredit.

Suku bunga deposito 1 bulan turun sebesar 189 bps. Dari 5.95 pada Januari 2020 menjadi 4.06 pada Januari 2021. Spread antara suku bunga SBDK dan suku bunga deposito 1 bulan pun mengalami kenaikan, dari 4,86% menjadi 5,97%.

Sementara itu, respons berupa penurunan suku bunga kredit berlangsung lebih lambat. Ukuran yang dipakai, sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan, berupa suku bunga dasar kredit (SBDK).

SBDK digunakan sebagai dasar penetapan suku bunga kredit yang akan dikenakan pada nasabah, namun belum mencakup premi risiko yang dapat bervariasi untuk tiap debitur. Dengan demikian, perlu dipahami bahwa suku bunga kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK.

SBDK hanya turun sebesar 78 bps, dari dari 10.81 menjadi 10.03. Hal ini menyebabkan spread SBDK terhadap BI7DRR melebar dari 5,82% pada Januari 2020 menjadi 6,28% pada Januari 2021. Atau justeru bertambah sebesar 46 bps.

Lambatnya atau rigiditas penurunan SBDK terjadi di hampir semua jenis kredit. Di antaranya kredit Konsumsi (KPR dan Non KPR), kredit Korporasi, dan kredit Ritel. Bahkan, pada segmen kredit Konsumsi Non KPR hanya turun sebesar 47 bps.

Respons lebih baik hanya terjadi pada penurunan SBDK kredit Mikro, sebesar 256 bps. Lebih besar dari penurunan BI7DRR. Akan tetapi mesti dicatat bahwa jenis kredit mikro masih memiliki level SBDK tertinggi, yaitu sebesar 13.77 pada Januari 2021.

Sebagai informasi, pembentuk SBDK terdiri dari tiga komponen. Yaitu: Harga Pokok Dana untuk Kredit (HPDK), Biaya Overhead (OHC), dan Marjin Keuntungan. HPDK terdiri dari biaya dana, biaya jasa, biaya regulasi, dan lainnya.

OHC terdiri dari biaya tenaga kerja, biaya pendidikan dan pelatihan, biaya penelitian dan pengembangan, biaya sewa, biaya promosi dan pemasaran, biaya pemeliharaan dan perbaikan, biaya penyusutan asset tetap dan inventaris, serta biaya overhead lainnya. Sedangkan marjin keuntungan ditetapkan oleh bank dalam kegiatan penyaluran kredit.

HDPK mengalami penurunan sebesar 98 bps, dan OHC sebesar 15 bps. Sementara itu, komponen Marjin Keuntungan justeru mencatat kenaikan sebesar 34 bps.

Dilihat dari kelompok Bank, ternyata bank BPD (Bank Pembangunan daerah) dan bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang merespons paling lambat, atau lebih rendah penurunan SBDKnya. SBDK bank BPD hanya turun 66 bps, dan SBDK bank BUMN sebesar 69 bps. Lebih rendah dibandingkan penurunan SBDK bank BUSN (Bank Umum Swasta Nasioal) dan KCBA (Kantor Cabang Bank Asing), yang masing-masing sebesar 105 bps dan 80 bps.

Dengan perkembangan tersebut, SBDK Bank BUMN posisi Januari 2021 sebesar 10,80% masih merupakan yang tertinggi. Disusul oleh bank BPD sebesar 9,78%. Sedangkan SBDK terendah justeru diterapkan oleh kelompok bank KCBA, sebesar 6,58%.

Bank Indonesia memang memprakirakan SBDK bank-bank BUMN akan menurun pada bulan Maret 2021 seiring dengan rencana penurunan yang telah diumumkan. Bank Indonesia juga mengharapkan bank-bank terus mempercepat penurunan suku bunga kredit sebagai upaya bersama untuk mendorong kredit atau pembiayaan bagi dunia usaha dan pemulihan ekonomi nasional.

Bagaimanapun menjadi fenomena yang aneh, ketika kebijakan otoritas ekonomi justeru kurang direspons dengan cepat oleh bank BPD dan bank BUMN. Kedua kelompok bank ini tampak lebih memanfaatkannya untuk memperbaiki kondisi keuangannya sendiri. []


Awalil Rizky, Kepala Ekonom Institut Harkat Negeri

Topik: 7-Day Reverse Repo RateBank IndonesiaBUMNSuku Bunga BI
Opini Barisan.co

Opini Barisan.co

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Amerika Bicara Utilitas dan Efisiensi Air Sungai, Indonesia Masih Berkutat dengan Proyek Sodetan dan Buang Air ke Laut
Opini

Amerika Bicara Utilitas dan Efisiensi Air Sungai, Indonesia Masih Berkutat dengan Proyek Sodetan dan Buang Air ke Laut

3 Februari 2023
Pakar Hukum: Ditolaknya UAS, Privilege Singapura
Opini

Berkongsi Kita Pecah

1 Februari 2023
Taruhan Alphard, sampai Kapan?
Opini

Taruhan Alphard, sampai Kapan?

1 Februari 2023
Pemilu Serentak Tahun 2024
Opini

Menyongsong Pemilu Serentak Tahun 2024 yang Berkualitas dan Berintegritas

1 Februari 2023
Menanti Keberanian KIB Usung Airlangga-Erick Thohir
Opini

Menanti Keberanian KIB Usung Airlangga-Erick Thohir

31 Januari 2023
Sodetan Ciliwung dan Cara Anies Bekerja dalam Sepi
Opini

Sodetan Ciliwung dan Cara Anies Bekerja dalam Sepi

30 Januari 2023
Lainnya
Selanjutnya
Polisi Virtual Ciptakan Persepsi Ancaman, Direktur SAFEnet Berbagi Tips Mengantisipasinya

Polisi Virtual Ciptakan Persepsi Ancaman, Direktur SAFEnet Berbagi Tips Mengantisipasinya

Obsesi Sejumlah Negara Mengawasi Internet Warganya

Obsesi Sejumlah Negara Mengawasi Internet Warganya

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

Penculikan Anak

Darurat Penculikan Anak, Ortu Wajib Lakukan ini Sebagai Antisipasi

4 Februari 2023
Hari Kanker Sedunia

4 Februari Hari Kanker Sedunia, Kemenkes Ingatkan Pentingnya Deteksi Dini

4 Februari 2023
analisa youtube shorts

Benarkah YouTube Short Bisa Menghasilkan Uang? Inilah Analisa Kebenarannya

3 Februari 2023
Amerika Bicara Utilitas dan Efisiensi Air Sungai, Indonesia Masih Berkutat dengan Proyek Sodetan dan Buang Air ke Laut

Amerika Bicara Utilitas dan Efisiensi Air Sungai, Indonesia Masih Berkutat dengan Proyek Sodetan dan Buang Air ke Laut

3 Februari 2023
website foto gratis

7 Rekomendasi Website Foto Gratis, No Copyright untuk Konten dan Desain

3 Februari 2023
rhoma irama air putih

Rutin Minum Air Putih Hangat, Rhoma Irama Berhasil Diet

3 Februari 2023
kanti w janis

Tadaburan Novel Karya Kanti W Janis

3 Februari 2023

SOROTAN

Amerika Bicara Utilitas dan Efisiensi Air Sungai, Indonesia Masih Berkutat dengan Proyek Sodetan dan Buang Air ke Laut
Opini

Amerika Bicara Utilitas dan Efisiensi Air Sungai, Indonesia Masih Berkutat dengan Proyek Sodetan dan Buang Air ke Laut

:: Yayat R Cipasang
3 Februari 2023

BANJIR Jakarta tidak sekadar bencana alam tetapi juga sudah sangat politis. Banjir dan cara penanganannya menjadi alat kampanye, glorifikasi atau...

Selengkapnya
Perlindungan PRT

Rentan Alami Kekerasan, Perlindungan Terhadap PRT Perlu Perhatian Serius

2 Februari 2023
Pakar Hukum: Ditolaknya UAS, Privilege Singapura

Berkongsi Kita Pecah

1 Februari 2023
Taruhan Alphard, sampai Kapan?

Taruhan Alphard, sampai Kapan?

1 Februari 2023
Pemilu Serentak Tahun 2024

Menyongsong Pemilu Serentak Tahun 2024 yang Berkualitas dan Berintegritas

1 Februari 2023
Menanti Keberanian KIB Usung Airlangga-Erick Thohir

Menanti Keberanian KIB Usung Airlangga-Erick Thohir

31 Januari 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang