barisan.co
  • BERANDA
  • Opini
  • Gaya Hidup
    • Lifestyle
    • Kesehatan
    • Kuliner & Wisata
  • Ragam
    • Edukasi
    • Sainstek
    • Sastra
    • Kontemplasi
  • Humaniora
    • Video
    • Viral
    • Infografis
    • Tokoh & Peristiwa
  • Khazanah
  • Ekonopedia
  • Quran
SUBSCRIBE
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • Opini
  • Gaya Hidup
    • Lifestyle
    • Kesehatan
    • Kuliner & Wisata
  • Ragam
    • Edukasi
    • Sainstek
    • Sastra
    • Kontemplasi
  • Humaniora
    • Video
    • Viral
    • Infografis
    • Tokoh & Peristiwa
  • Khazanah
  • Ekonopedia
  • Quran
No Result
View All Result
barisan.co
No Result
View All Result
Home Opini

Lambatnya Respons Bank BUMN Atas Kebijakan Suku Bunga BI

Opini Barisan.co by Opini Barisan.co
19 April 2021
Reading Time: 4 mins read
Lambatnya Respons Bank BUMN Atas Kebijakan Suku Bunga BI

Ilustrasi: kabar24.bisnis.com

Share on FacebookShare on Twitter
Oleh: Awalil Rizky

Dampak pandemi selama ini direspons Bank Indonesia dengan kebijakan moneter akomodatif, dengan alasan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mendorong program PEN.

Bank Indonesia telah menempuh kebijakan moneter longgar, terutama dengan dengan menurunkan suku bunga kebijakan Bank Indonesia 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) dan injeksi likuiditas. Kebijakan demikian dikenal pula sebagai quantitative easing (QE).

Penurunan BI7DRR terutama bertujuan agar perbankan menurunkan suku bunga kreditnya. Pada gilirannya berikut diharapkan menurunkan tingkat bunga atau biaya semua jenis pembiayaan. Kondisi demikian dianggap akan mempu mendorong kegiatan sektor riil, atau setidaknya menahan pemburukan kondisi.

Berita Terkait

Zona Nyaman, Pendidikan, dan Daya Tahan Generasi

Zona Nyaman, Pendidikan, dan Daya Tahan Generasi

19 April 2021
Takwa

Titik Temu Ketakwaan dalam Selimut Ramadan

19 April 2021

Sejak awal tahun 2020 sampai dengan Januari 2021, suku bunga BI7DRR turun sebesar 125 basis poin (bps). Penurunan dilakukan Bank Indonesia sebanyak lima kali sepanjang tahun 2020. Yaitu pada Februari, Maret, Juni, Juli, dan November.

Dikatakan, keputusan tersebut telah dilakukan secara terukur dan bertahap dengan menimbang inflasi yang diperkirakan tetap rendah dan menjaga daya saing aset keuangan domestic, stabilitas eksternal, serta sebagai upaya untuk mendorong pemulihan ekonomi.

Perbankan memang telah merespons dengan menurunkan suku bunga deposito dan suku bunga kreditnya. Akan tetapi, respons dalam hal deposito lebih cepat dibandingkan kredit.

Suku bunga deposito 1 bulan turun sebesar 189 bps. Dari 5.95 pada Januari 2020 menjadi 4.06 pada Januari 2021. Spread antara suku bunga SBDK dan suku bunga deposito 1 bulan pun mengalami kenaikan, dari 4,86% menjadi 5,97%.

Sementara itu, respons berupa penurunan suku bunga kredit berlangsung lebih lambat. Ukuran yang dipakai, sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan, berupa suku bunga dasar kredit (SBDK).

SBDK digunakan sebagai dasar penetapan suku bunga kredit yang akan dikenakan pada nasabah, namun belum mencakup premi risiko yang dapat bervariasi untuk tiap debitur. Dengan demikian, perlu dipahami bahwa suku bunga kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK.

SBDK hanya turun sebesar 78 bps, dari dari 10.81 menjadi 10.03. Hal ini menyebabkan spread SBDK terhadap BI7DRR melebar dari 5,82% pada Januari 2020 menjadi 6,28% pada Januari 2021. Atau justeru bertambah sebesar 46 bps.

Lambatnya atau rigiditas penurunan SBDK terjadi di hampir semua jenis kredit. Di antaranya kredit Konsumsi (KPR dan Non KPR), kredit Korporasi, dan kredit Ritel. Bahkan, pada segmen kredit Konsumsi Non KPR hanya turun sebesar 47 bps.

Respons lebih baik hanya terjadi pada penurunan SBDK kredit Mikro, sebesar 256 bps. Lebih besar dari penurunan BI7DRR. Akan tetapi mesti dicatat bahwa jenis kredit mikro masih memiliki level SBDK tertinggi, yaitu sebesar 13.77 pada Januari 2021.

Sebagai informasi, pembentuk SBDK terdiri dari tiga komponen. Yaitu: Harga Pokok Dana untuk Kredit (HPDK), Biaya Overhead (OHC), dan Marjin Keuntungan. HPDK terdiri dari biaya dana, biaya jasa, biaya regulasi, dan lainnya.

OHC terdiri dari biaya tenaga kerja, biaya pendidikan dan pelatihan, biaya penelitian dan pengembangan, biaya sewa, biaya promosi dan pemasaran, biaya pemeliharaan dan perbaikan, biaya penyusutan asset tetap dan inventaris, serta biaya overhead lainnya. Sedangkan marjin keuntungan ditetapkan oleh bank dalam kegiatan penyaluran kredit.

HDPK mengalami penurunan sebesar 98 bps, dan OHC sebesar 15 bps. Sementara itu, komponen Marjin Keuntungan justeru mencatat kenaikan sebesar 34 bps.

Dilihat dari kelompok Bank, ternyata bank BPD (Bank Pembangunan daerah) dan bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang merespons paling lambat, atau lebih rendah penurunan SBDKnya. SBDK bank BPD hanya turun 66 bps, dan SBDK bank BUMN sebesar 69 bps. Lebih rendah dibandingkan penurunan SBDK bank BUSN (Bank Umum Swasta Nasioal) dan KCBA (Kantor Cabang Bank Asing), yang masing-masing sebesar 105 bps dan 80 bps.

Dengan perkembangan tersebut, SBDK Bank BUMN posisi Januari 2021 sebesar 10,80% masih merupakan yang tertinggi. Disusul oleh bank BPD sebesar 9,78%. Sedangkan SBDK terendah justeru diterapkan oleh kelompok bank KCBA, sebesar 6,58%.

Bank Indonesia memang memprakirakan SBDK bank-bank BUMN akan menurun pada bulan Maret 2021 seiring dengan rencana penurunan yang telah diumumkan. Bank Indonesia juga mengharapkan bank-bank terus mempercepat penurunan suku bunga kredit sebagai upaya bersama untuk mendorong kredit atau pembiayaan bagi dunia usaha dan pemulihan ekonomi nasional.

Bagaimanapun menjadi fenomena yang aneh, ketika kebijakan otoritas ekonomi justeru kurang direspons dengan cepat oleh bank BPD dan bank BUMN. Kedua kelompok bank ini tampak lebih memanfaatkannya untuk memperbaiki kondisi keuangannya sendiri. []


Awalil Rizky, Kepala Ekonom Institut Harkat Negeri

Tags: 7-Day Reverse Repo RateBank IndonesiaBUMNSuku Bunga BI
Opini Barisan.co

Opini Barisan.co

Media Opini Indonesia

Pos Terkait

Zona Nyaman, Pendidikan, dan Daya Tahan Generasi
Opini

Zona Nyaman, Pendidikan, dan Daya Tahan Generasi

19 April 2021

Ada kecenderungan orang tua masa kini tak tahan hati melihat anaknya dalam kesulitan.

Takwa
Opini

Titik Temu Ketakwaan dalam Selimut Ramadan

19 April 2021

Dimensi Takwa

Batas Samar Antara Peduli dan Usil
Opini

Batas Samar Antara Peduli dan Usil

19 April 2021

Apa beda peduli dan usil? Peduli berniat untuk membantu walaupun itu tak berarti apa-apa. Sedangkan usil terjadi saat seseorang ikut...

Petani Bertambah Banyak, Pendapatannya Turun
Opini

Petani Bertambah Banyak, Pendapatannya Turun

19 April 2021

Bagaimana dengan keberpihakan?

Load More

FOKUS

Mengintip Beberapa Negara Mengelola Aturan Hak Cipta Musik
Fokus

Mengintip Beberapa Negara Mengelola Aturan Hak Cipta Musik

by Redaksi
16 April 2021
0

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meneken PP Nomor 56 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik.

Read more
Singkat Cerita Pembajakan Musik di Indonesia

Singkat Cerita Pembajakan Musik di Indonesia

16 April 2021
Mengupayakan Titik Impas Antara Radio & Aturan Royalti

Mengupayakan Titik Impas Antara Radio & Aturan Royalti

16 April 2021

AKTUAL

4 Tips Orang Tua Menghadapi Anak Introvert
Lifestyle

4 Tips Orang Tua Menghadapi Anak Introvert

by Putri Nur
19 April 2021
0

Coba deh tips ini

Read more
Aktivis Muda Anti Perbudakan Itu Bernama Iqbal Masih

Aktivis Muda Anti Perbudakan Itu Bernama Iqbal Masih

19 April 2021
Resep Bubur Sumsum dengan Kreasi Biji Salak Ungu

Resep Bubur Sumsum dengan Kreasi Biji Salak Ungu

19 April 2021
Kepekaan

Pelatihan Ketajaman dan Kepekaan

19 April 2021
KH. Hasyim Asy’ari

7 Ramadan, Haul Sang Kiai KH. Hasyim Asy’ari

19 April 2021
Kado Ramadan untuk Lansia dari Komunitas Relawan Subang

Kado Ramadan untuk Lansia dari Komunitas Relawan Subang

19 April 2021
Mengenal Machali, Harimau Benggala Tertua di Dunia

Mengenal Machali, Harimau Benggala Tertua di Dunia

19 April 2021
Menkes: Jangan Sampai Kita Lengah terhadap Penyebaran Pandemi

Menkes: Jangan Sampai Kita Lengah terhadap Penyebaran Pandemi

19 April 2021
Enam Juta Dosis Bahan Baku Vaksin dari Sinovac Tiba di Indonesia

Enam Juta Dosis Bahan Baku Vaksin dari Sinovac Tiba di Indonesia

19 April 2021
Polri dan Interpol Buru Pria yang Mendaku Diri Nabi ke-26

Polri dan Interpol Buru Pria yang Mendaku Diri Nabi ke-26

19 April 2021

TRENDING

  • Sepak Terjang KPK Ibu Kota Bentukan Anies Cegah Korupsi di lingkungan Pemprov

    Sepak Terjang KPK Ibu Kota Bentukan Anies Cegah Korupsi di lingkungan Pemprov

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gunung Puntang, Ada Puing Sejarah Radio Terbesar di Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Petani Bertambah Banyak, Pendapatannya Turun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kado Ramadan untuk Lansia dari Komunitas Relawan Subang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Utang Luar Negeri BUMN Meningkat Pesat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Presiden Hapus Pendidikan Pancasila & Bahasa Indonesia? Begini Tanggapan Nadiem

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bidadari dalam Cahaya Putih – Cerpen Eko Tunas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KH. Masagus Ahmad Fauzan Yayan, Lokomotif Perkembangan Islam Masa Kini di Palembang Darussalam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PPDB 2021, Pemprov DKI Prioritaskan Seleksi Berbasis Domisili

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Syiar Islam, PKB Ziarahi Makam Dewan Syuro Pertama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TENTANG KAMI

BarisanCo JNews

Media Opini Indonesia

  • Iklan
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik

Kategori

Follow Us

Facebook Twitter Instagram

© 2021 Barisan.co - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • Opini
  • Gaya Hidup
    • Lifestyle
    • Kesehatan
    • Kuliner & Wisata
  • Ragam
    • Edukasi
    • Sainstek
    • Sastra
    • Kontemplasi
  • Humaniora
    • Video
    • Viral
    • Infografis
    • Tokoh & Peristiwa
  • Khazanah
  • Ekonopedia
  • Quran