Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Fokus

Polisi Virtual Ciptakan Persepsi Ancaman, Direktur SAFEnet Berbagi Tips Mengantisipasinya

:: Redaksi Barisan.co
24 Maret 2021
dalam Fokus
Polisi Virtual Ciptakan Persepsi Ancaman, Direktur SAFEnet Berbagi Tips Mengantisipasinya

Ilustrasi: inews.id.

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo pada 22 Februari 2021 lalu telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor: SE/2/11/2021 tentang Kesadaran Budaya Beretika untuk Mewujudkan Ruang Digital Indonesia yang Bersih, Sehat, dan Produktif.

Pada poin C Edaran tersebut tertera mengedepankan upaya preemtif dan preventif melalui virtual police dan virtual alert yang bertujuan untuk memonitor, mengedukasi, dan memberikan peringatan serta mencegah masyarakat dari potensi tindak pidana siber.

Peringatan secara virtual ini akan disampaikan melalui direct message (DM) dan meminta warga atau pemilik akun untuk melakukan koreksi pada saat itu juga. Setiap akun diberikan dua kali kesempatan dengan tempo maksimal 1×24 jam untuk mengoreksi apa yang disampaikan sebelumnya.

Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) menyebut bahwa adanya virtual police ini, dapat menjadi keresahan tersendiri bagi masyarakat yang kini menggandrungi media sosial sebagai wadah untuk mengekspresikan aspirasinya.

BACAJUGA

Hari Anti-Hukuman Mati

Makin Banyak Negara yang Hapus Hukuman Mati

9 Oktober 2022
Suud Rusli Terpidana Mati

Suud Rusli Menanti Hukuman Mati

9 Oktober 2022

“Kehadiran polisi siber dan polisi virtual justru meciptakan persepsi ancaman yang besar untuk aktif di media sosial, keberadaannya juga masih minim interaktif (deliberasi) pada ruang publik digital,” kata Direktur Center for Media and Democracy LP3ES, Wijayanto, dalam diskusi bertema ‘Aktivisme Digital, Polisi Siber, dan Kemunduran Demokrasi,’ yang diikuti tim barisan.co pada Kamis, (4/3/2021).

Wijayanto mengungkapkan temuannya, akun polisi siber di media sosial sudah ada sejak 2016 dengan nama akun @CCICPolri. Konten di akun media sosial tersebut juga memiliki narasi mengajak warganet menjaga stabilitas dan kesejukan.

Namun, ia juga menemukan adanya cuitan polisi siber yang menciptakan persepsi ancaman. Misalnya, dalam cuitan pada 18 Desember 2020, akun @CCICPOlri menuliskan: Cepat atau lambat, jejak pidanamu di dunia siber, akan menerima hukuman yang setimpal #IndonesiaNegaraHukum.

Cuitan lainnya dikatakan Wijayanto dengan berbunyi ‘Yakin dan percayalah, jejak digital pidanamu, cepat atau lambat, dapat mengantar dirimu dan keluargamu pada penyesalan. Bersama kita ciptakan kedamaian di tahun 2021’.

Cuitan ini pun mendapat tanggapan warganet dengan menanyakan apa batasan dari masing-masing kriteria yang diposting polisi siber. Sayangnya, pihak Polri tidak merespons pertanyaan-pertanyaan dari warganet yang banyak bermunculan.

“Kita bayangkan membaca seperti ini kira-kira orang menjadi ter-encourage berpendapat atau jadi takut?” ungkap Wijayanto.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) Damar Juniarto menilai, hal ini mengingatkan dirinya akan konsep panopticon yang bertujuan untuk mendisiplinkan warga. Jadi, kalau warga keliru, akan cepat-cepat dilakukan upaya kolektif.

“Itulah yang saya pakai untuk menganalisis keberadaan polisi virtual yang bagi saya tidak banyak memberi manfaat buat demokrasi tapi sifatnya justru menimbulkan ketakutan baru buat warga,” jelas Damar di kesempatan yang sama.

Upaya ini menurut Damar mengindikasikan Indonesia tengah menghadapi otoritarianisme digital, di mana terdapat tiga indikator pokok, yakni sensor daring, pengawasan siber dan upaya kontrol terhadap infrastruktur.

“Dan kalau terus membiarkan ini akan menjadi hambatan besar pada aktivisme digital. Ini adalah bentuk penindasan teknologikal, bisa menghambat kita,” kata Damar.

Meski demikian, Damar mengingatkan, kehadiran polisi virtual ini tidak seharusnya membuat masyarakat menjadi takut. Ada beberapa antisipasi yang dapat dilakukan terkait isu ini. Salah satunya adalah melalui jalur hukum.

“Kami selalu percaya pada kekuatan civil society untuk menempuh berbagai macam cara yang perlu untuk men-challenge kebijakan-kebijakan siber dan juga tindakan siber yang tidak sesuai dengan hukum HAM internasional ke jalur hukum,” ungkap Damar.

Untuk itu, menurut Damar, yang tidak kalah penting untuk dilakukan adalah konsolidasi gerakan dan dukungan. Walaupun mungkin civil society Indonesia saat ini terbelah-belah berdasarkan isu sektoral, namun konsolidasi sangat diperlukan.

Selain konsolidasi, membangun ketahanan siber dengan literasi digital juga wajib dilakukan. Terlebih, hal tersebut bukan sesuatu yang tidak bisa dipelajari.

“Kalau kita berhadapan dengan musuh yang sangat jelas mampu menguasai teknologi, maka kita harus juga ikut menguasai teknologi sehingga kita bisa resilient (mampu menghadapi tantangan–red),” pungkasnya. []

———-

Indeks Laporan:

  1. Gara-gara Patroli Internet
  2. Apakah Virtual Police Seseram yang Kita Bayangkan?
  3. Obsesi Sejumlah Negara Mengawasi Internet Warganya
  4. Polisi Vistual Ciptakan Persepsi Ancaman, Direktur SAFEnet Berbagi Tips Mengantisipasinya

Penulis: Busthomi Rifa’i

Topik: FokusPolisi Virtual
Redaksi Barisan.co

Redaksi Barisan.co

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Hari Anti-Hukuman Mati
Fokus

Makin Banyak Negara yang Hapus Hukuman Mati

9 Oktober 2022
Suud Rusli Terpidana Mati
Fokus

Suud Rusli Menanti Hukuman Mati

9 Oktober 2022
Anti Hukuman Mati
Fokus

Milenial Memandang Hukuman Mati

9 Oktober 2022
Membangun Ketersambungan & Rasa Memiliki dari Pekerja JIS yang Jadi Youtuber
Fokus

Membangun Ketersambungan & Rasa Memiliki dari Pekerja JIS yang Jadi Youtuber

15 Desember 2021
Berkah Jakarta International Stadium bagi Warga Kampung Bayam
Fokus

Berkah Jakarta International Stadium bagi Warga Kampung Bayam

15 Desember 2021
Jakarta Tourism Forum: Ada Banyak Sebab Kita Patut Membanggakan Stadion JIS
Fokus

Jakarta Tourism Forum: Ada Banyak Sebab Kita Patut Membanggakan Stadion JIS

15 Desember 2021
Lainnya
Selanjutnya
Obsesi Sejumlah Negara Mengawasi Internet Warganya

Obsesi Sejumlah Negara Mengawasi Internet Warganya

Apakah Virtual Police Seseram yang Kita Bayangkan?

Apakah Virtual Police Seseram yang Kita Bayangkan?

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

peran mahasiswa

Didik J Rachbini: Peran Mahasiswa Sekarang Bertanggungjawab Menyuarakan Kebenaran

27 Januari 2023
Relawan ANIESWANGI Hadiri Peresmian Graha Restorasi Partai Nasdem

Relawan ANIESWANGI Hadiri Peresmian Graha Restorasi Partai Nasdem

27 Januari 2023
Jabatan Kades

Desa Bisa Jadi Sarang Korupsi Kalau Jabatan Kades Diperpanjang

27 Januari 2023
Proyek Meikarta

Deret Masalah Meikarta: Izin Seret, Proyek Mangkrak, hingga Kecewakan Konsumen

27 Januari 2023
normalisasi

Normalisasi Perburuk Sedimentasi Sungai, Ciliwung Institute Kritik Keras Jokowi

27 Januari 2023
Impor Gula Akan Meningkat Tahun 2023

Impor Gula Akan Meningkat Tahun 2023

26 Januari 2023
Demo Kepala Desa

Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa Dinilai Ugal-ugalan

26 Januari 2023

SOROTAN

Jabatan Kades
Sorotan Redaksi

Desa Bisa Jadi Sarang Korupsi Kalau Jabatan Kades Diperpanjang

:: Ananta Damarjati
27 Januari 2023

Korupsi di desa tinggi, perlu perbaikan tata kelola, bukan perpanjangan masa jabatan kades. BARISAN.CO – Dewan Perwakilan Rakyat musti cermat...

Selengkapnya
Anak yang Tumbuh Miskin, Saat Dewasa Sulit Lepas dari Jerat Kemiskinan

Anak yang Tumbuh Miskin, Saat Dewasa Sulit Lepas dari Jerat Kemiskinan

25 Januari 2023
Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?

Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?

23 Januari 2023
Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari

Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari

22 Januari 2023
Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta

Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta

22 Januari 2023
BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?

BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?

21 Januari 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang