Scroll untuk baca artikel
Blog

Madzab Kontemporer, 5 Kategori Seni Kaligrafi

Redaksi
×

Madzab Kontemporer, 5 Kategori Seni Kaligrafi

Sebarkan artikel ini

BARISAN.COKaligrafi senantiasa menjadi seni yang terpajang sebagai instalasi rumah selain seni lukisan. Kaligrafi itu sendiri berari tulisan atau aksara yang indah. Biasanya identik dengan seni Islam karena kebanyakan yang menjadi hiasan rumah adalah seni kaligrafi tulisan arab.

Sedangkan arti kaligrafi itu sendiri yakni suatu ilmu yang memperkenalkan bentuk-bentuk huruf tunggal, letak-letaknya dan cara-cara penerapannya menjadi sebuah tulisan yang tersusun. Seiring perkembangannya seni kaligrafi mengikuti arus perubahan masyarakat. Corak kaligrafi ini muncul sebagai kaligrafi kontemporer.

Jika menilik sebagai sebuah perubahan corak seni. Kaligrafi kontemporer lehih melakukan pemberontakan daripada perubahan yakni memberontak terhadap kaidah-kaidah murni dari seni kaligrafi klasik.

Kaligrafi seiring perkembangannya menjelajah beragam aneka media dalam bentuk-bentuk kategori. Sehingga memunculkan madzab dalam seni kaligrafi, madzab kontemporer. Madzab tersebut berusaha lepas dari kelaziman khath atau kaligrafi murni. Khat kaligrafi murni lebih banyak dipegang oleh para khathath di banyak pesantren dan perguruan Islam, seperti Naskhi, Tsuluts, Farisi ,Diwani Diwani Jali, Kufi, dan Riq’ah.

Madzab seni kaligrafi kontemporer memiliki gaya yang mengarah kepada kecenderungan tema, yakni karya dua dimensi dan saat ini lebih marak dengan hadirnya seni tiga dimensi. Seni tiga dimensi ini menghadirkan unsur kaligrafi yang dilatarbelakangi unsur kesatuan estetika yang menampilkan gaya ungkapan, media, dan teknik.

Ciri seni kaligrafi kontemporer juga dipengaruhi wilayah atau daerah. Namun tidak menonjol, baik itu seni kaligrafi islam, seni huruf nusantara, seni huruf jepang maupun mandarin. Namun bukan berarti bahwa hasil karya para kaligrafer, sebutan untuk pembuat kaligrafi tidak memperlihatkan keragaman corak.

Kalaupun harus ditetapkan kategori atas kecendrungan kaligrafi kontemporer di dunia Islam, kebanyakan gaya itu terbagi menjadi 5 kategori sebagaimana menurut Ismail Raji al Faruqi dan bukunya Seni Tauhid, Esensi dan Ekspresi Estetika Islam. Kategori tersebut yakni:

1. Kaligrafi Tradisional

Tipe ini dihasilkan oleh para kaligrafer kontemporer muslim dalam berbagai gaya dan tulisan yang telah dikenal generasi kaligrafer terdahulu. Pemakaian kata “tradisional” menunjukan kesenian dengan tradisi khath masa lalu.

Pesan-pesan yang lebih ditekankan pada pengaturan yang indah dari huruf-huruf ketimbang menapilkan lukisan kaligrafi dalam bentuk pigura alam. Meskipun demikian, terdapat juga kaligrafer tradisional yang melukis kaligrafi dalam pola dedaunan atau motif-motif bunga dan pola-pola geometris. Namun, efek keseluruhan karya kontemporer para kaligrafer tradisional adalah abstrak.

2. Kaligrafi Figural

Kaligrafi kontemporer disebut sebagai “figural” karena ia menggambungkan motif-motif figural dengan unsur-unsur kaligrafi melalui berbagai cara dan gaya. Unsur-unsur figural lazimnya terbatas pada motif-motif daun atau bunga yang dilukiskan agar lebih sesuai dengan sifat abstrak kaligrafi Islam.

Figur-figur manusia atau binatang biasanya jarang ditemukan dalam naskah-naskah al-Qur’an yang ditulis secara kaligrafis, dalam dekorasi masjid atau madrasah. Tipe terakhir ini lebih banyak digunakan pada perkakas rumah tangga. Dalam tipe figural, sering terjadi “peleburan” huruf dalam seni lukis masa lalu dan kontemporer.

Desain seperti ini, huruf-huruf diperpanjang atau diperpendek, melebar dan menyelip, atau diperinci dengan perluasan lingkaran, tanda-tanda tambahan dan sisipan lain yang dibuat agar sesuai dengan non-kaligrafis, geometris, floral, fauna, atau sosok manusia.