Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Senggang Gaya Hidup

Manfaat Mengajak Anak Memasak Sambil Ngobrol Soal Krisis Pangan

:: Ananta Damarjati
3 September 2020
dalam Gaya Hidup
Manfaat Mengajak Anak Memasak Sambil Ngobrol Soal Krisis Pangan

Ilustrasi barisan.co/Bondan PS

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Barisan.co – Dapur mungkin adalah penggaris yang bisa digunakan mengukur realitas hidup. Kita sering mendengar istilah ‘dapur ngebul’ dan lekas memahaminya sebagai standar kehidupan minimal.

Pada kenyataannya, komoditas pangan yang ada di dapur kita merupakan cerminan dari statistik dan tatanan yang lebih besar. Ada hubungan, misalnya, antara beras bansos yang tertumpuk di dapur kita, dengan realitas pandemi yang pelik di baliknya. Ada pula hubungan jumlah cabai yang mampu kita beli, dengan kebijakan sektor pertanian.

Suatu hari di tahun 2008, saya ingat betul gerutuan Ibu saya sepulang ia dari pasar, karena cabai mahal. Sehari setelahnya saya membaca koran Suara Merdeka dan merasa Ibu saya memang berhak menggerutu. Tertulis di koran, harga cabai rawit merah melesat dari Rp5.000/kg menjadi Rp25.000/kg.

Hari itu saya masih bocah, tapi saya memahami betapa harga menentukan rasa. Masakan bercita rasa ‘asin-pedas-pesisir’ khas bikinan Ibu saya tiba-tiba menjadi lain, walaupun tetap enak. Saya tanyakan kenapa rasanya berbeda, ternyata Ibu menyiasati kekurangan cabai dengan kombinasi jahe dan lada bubuk.

BACAJUGA

Kenaikan Harga Pangan di Bulan Puasa

Kenaikan Harga Pangan Jadi Pukulan Ganda Masyarakat

15 April 2022
Kontribusi Pertanian pada Pertumbuhan Ekonomi (%), 2011-2021

Kontribusi Pertanian pada Pertumbuhan Ekonomi (%), 2011-2021

24 Maret 2022

Sejak itu saya tertarik belajar memasak. Lebih seringnya hanya mengamati cara Ibu menciptakan kondisi inovatif ketika ada masalah yang harus ia selesaikan di dapur.

Mula-mula saya belajar membedakan antara jahe, lengkuas, kunci, dan kunyit. Lalu belajar menabur garam. Lalu—dan seterusnya—sampai belajar agar berani memasang gas elpiji tanpa tedeng aling-aling. Walaupun pada akhirnya memasak merupakan seni yang mesti terus dipelajari, saya menemukan dapur adalah dunia yang rumit dan ajaib.

Saya kira, selama anak sudah cukup bijak memegang pisau, dapur cukup menyenangkan sebagai ruang eksplorasi. Dan di zaman tegang ini, ketika banyak orang tua menghabiskan waktu di rumah bersama anak, dapur agaknya tepat dijadikan ruang mengajari anak wawasan-wawasan penting. Katakanlah misalnya, sambil menyiapkan makan malam, orang tua bisa mengajak anak ngobrol tentang krisis pangan.

Hari ini krisis pangan bukanlah ancaman kosong. Tapi apa relevansinya itu diberitahukan kepada anak? Setidaknya, ancaman ini punya kemiripan dengan yang akan mereka hadapi di masa depan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan luas baku lahan pertanian di Indonesia menjadi 7,1 juta hektare pada 2018 dibanding data sensus 2013 seluas 7,75 juta hektare. Lahan pertanian diperkirakan akan terus menyusut melihat tren alih fungsi lahan yang gencar dilakukan.

Generasi ini menghadapi tantangan pangan yang serius kelak. Sehingga, pelajaran tentang krisis pangan menjadi penting, agar mereka punya kesadaran yang bersemayam sejak sekarang: Lahan pertanian akan semakin sempit.

Dengan kata lain, orang tua memberi anak satu masalah hari ini, yang mungkin akan mereka pecahkan di masa depan.

Syukur-syukur orang tua juga mencontohkan satu-dua hal yang bisa dilakukan sekarang dalam upaya membuat masa itu tidak datang lebih cepat. Itu semua mungkin? Itu semua mungkin. Lagi pula keluarga adalah sejenis budaya yang dapat dibentuk. Dan orang tua dapat membentuk anak-anaknya.

Banyak dikatakan good thing starts at home. Hal baik berawal dari rumah. Tentu saja memasak sambil ngobrol krisis pangan adalah hal baik. Dan kenapa tidak. Anak memang perlu dilibatkan dalam hal-hal yang baik.

Topik: #DiRumahSajaAnanta DamarjatiHarga Komoditas PanganLockdownSektor PertanianSocial Distancing
Ananta Damarjati

Ananta Damarjati

Warga negara Indonesia, tinggal di Jakarta

POS LAINNYA

Ingin Meningkatkan Penjualan? Berusahalah Fast Response
Gaya Hidup

Berikut Cara Agar Terhindar dari Penipuan Transaksi Jual Beli Online

11 Agustus 2022
Kosmetikmu Membunuh Jutaan Hiu Dibunuh untuk Squalene
Gaya Hidup

Kosmetikmu Membunuh Jutaan Hiu Dibunuh untuk Squalene

11 Agustus 2022
DeVFias
Gaya Hidup

DeVFias Rilis Single Perdana Bertajuk Sahabat, Lagu Mewakili Perasaan Remaja

8 Agustus 2022
Apakah Work Life Balance itu Mitos Belaka?
Gaya Hidup

Apakah Work Life Balance itu Mitos Belaka?

8 Agustus 2022
film pesantren
Gaya Hidup

Film Pesantren, Kisah Santri di Pondok Tradisional Cirebon Tayang di Bioskop 4 Agustus 2022

1 Agustus 2022
cara menjadi dewasa
Gaya Hidup

Cara Menjadi Dewasa: Bijak dan Bertanggung Jawab

1 Agustus 2022
Lainnya
Selanjutnya
Bahasa dan Aksara Indonesia

Apakah Sepatutnya Bahasa Indonesia Dipisah dari Aksara Latin?

Refly Harun

Kritik Pemerintah Melalui Video, Rafly Harun Raup Ratusan Juta dari Youtube

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

koalisi gerindra pkb

Koalisi Gerindra-PKB, Prabowo: Gus Imin Orator Luar Bisa

13 Agustus 2022
Penulis The Satanic Verses, Salman Rushdie Dibunuh

Penulis The Satanic Verses, Salman Rushdie Dibunuh

13 Agustus 2022
Indonesia Merupakan Ekosistem yang Kondusif bagi Pertumbuhan E-commerce

Indonesia Merupakan Ekosistem yang Kondusif bagi Pertumbuhan E-commerce

13 Agustus 2022
Ekonomi Berbasis Kerakyatan

Menko PMK: Pentingnya Memiliki Sistem Ekonomi Berbasis Kerakyatan

13 Agustus 2022
Prabowo Subianto Resmi Maju Calon Presiden 2024

Rapimnas Partai Gerindra: Prabowo Subianto Resmi Maju Calon Presiden 2024

13 Agustus 2022
pelajar Indonesia di luar negeri

Jenderal Andika Berharap Pelajar Indonesia di Luar Negeri Berperan Penting dalam Pembangunan

13 Agustus 2022
Anugerahkan Tanda Kehormatan

Jokowi Anugerahkan Tanda Kehormatan Bagi 127, Sastrawan Ajib Rosidi Salah Satunya

12 Agustus 2022

SOROTAN

Filosofi Pohon
Opini

Filosofi Pohon

:: Redaksi
11 Agustus 2022

Penulis: Andi Rukman Nurdin Karumpa * BELAJAR dari filosofi pohon, selayaknya sebagai seorang insan berakal untuk pandai mempelajari dan mencari...

Selengkapnya
Kaum Khawarij Modern

Potret Keberagamaan yang Ekslusif Kaum Khawarij Modern

9 Agustus 2022
Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

1 Agustus 2022
satu abad chairil anwar

Satu Abad Chairil Anwar, Puisi dan Doa

26 Juli 2022
Film Invisible Hopes

Film Invisible Hopes Mengungkap Sisi Gelap Anak-Anak yang Lahir di Jeruji Penjara

23 Juli 2022
Beredar Surat Pengangkatan Tenaga Honorer Jadi PNS, Begini Penjelasan Kemen PANRB

Pegawai Negeri Dibutuhkan, Tetapi Cenderung Tidak Diapresiasi

21 Juli 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang