Membangun komunikasi positif dengan anak, seperti bagaimana berbicara secara efektif, hindari pengulangan intruksi untuk satu pekerjaan yang perlu dilakukan anak.
BARISAN.CO – Komunikasi adalah penyampaian informasi dari satu orang ke orang lain. Komunikasi dapat bersifat verbal, misalnya satu orang berbicara dengan orang lain, atau bisa juga non-verbal, misalnya cemberut, senyum wajah seseorang yang mungkin akan membuat orang lain tahu bahwa dia sedang marah atau senang.
Mengapa Komunikasi itu penting?
Komunikasi membangun pemahaman dan kepercayaan. Ketika orang tua atau pengasuh saling memahami dan percaya, Anda semua akan lebih mampu bekerjasama untuk mendukung kesejahteraan dan perkembangan anak-anak. Inilah sebabnya mengapa komunikasi yang efektif adalah kunci untuk membangun dan memelihara kemitraan yang positif dengan orang tua dan wali .
“Bagian terbesar tugas orangtua adalah mengajarkan anak berpikir”
Ada beberapa situasi yang perlu setiap orangtua sadari dalam menyikapi perilaku anak. Beberapa kondisi yang terjadi, beberapa sikap anak yang muncul, dan beberapa perilaku yang secara tidak disadari terbentuk dalam diri anak, adalah akumulasi pola asuh dan pola didik. Oleh karenanya menyikapi situasi tertentu menjadi salah satu jalan membentuk perilaku anak sepanjang pertumbuhannya.
Anak yang tidak sengaja memecahkan vas bunga di ruang tamu, tidak menunjukkan bahwa sebenarnya anak tersebut senang merusak. Bagaimana Anda sebaiknya merespon kejadian tersebut?
Anda mungkin bisa mengatakan, “kok kamu pecahkan vas bunganya? Itu kan mahal!”, “Ya ampun, kenapa bisa pecah? Kamu sudah lakukan hal yang buruk!”.
Kemudian situasi ketika orangtua menemukan anak-anak yang sedang melompat-lompat di atas sofa. Sebagai orangtua, Anda bisa saja mengatakan, “
Komunikasi yang dilakukan bersifat konstruktif, efektif, suportif dan diwarnai dengan emosi yang baik.
Komunikasi Positif dengan Anak
Bagaimana orangtua membangun komunikasi yang positif dengan anak?
1. Berbicara secara efektif, hindari pengulangan intruksi untuk satu pekerjaan yang perlu dilakukan anak. Orangtua cukup mengatakan: “Sudah jam 10, Ade harus tidur sekarang.” Daripada menggunakan kalimat: “Sudah jam 10 de, Ayo, masuk ke kamar, terus Ade tidur yaa, ayo segera tidur.”