
Berjalan-jalan di bibir pantainya dijamin tidak akan pernah membosankan. Meskipun demikian, jangan habiskan waktu sekadar merasakan kelembutan pasir pantai di sekitar dermaga.
Cobalah untuk menyusuri jalan setapak yang sengaja dibangun mengelilingi Pulau Sara. Rasakan bahwa Pulau Sara benar-benar merupakan pulau perawan. Selain tak berpenghuni, hutannya pun dibiarkan tanpa dijamah kecuali untuk keperluan pembangunan jalan setapak. Konon, hutan itu merupakan salah satu habitat Burung Maleo, satwa endemik Kepulauan Talaud.
Menyusuri jalan setapak itu juga memungkinkan untuk menjelajahi pantai-pantai di sisi pulau yang berbeda. Jika di sekitar dermaga pantainya didominasi pasir putih yang lembut, di beberapa bagian sisi pulau lainnya terhampar batuan karang yang tak kalah mempesona.
Sayangnya, spot-spot cantik di sepanjang pesisir Pulau Sara belum diidentifkasi dengan baik. Edarkanlah pandangan ketika berjalan menyusuri jalan setapak untuk menentukan pilihan titik pantai yang akan dinikmati. Tentu saja, harus pintar-pintar mencari jalan untuk menerobos pepohonan dan belukar agar sampai di bibir pantai yang berjarak 100-200 meter dari jalan setapak.
Masih ada satu lagi cara untuk menikmati pesona Pulau Sara.
Bergeserlah dari daratan pulaunya, dan mulailah mengeksplorasi keindahan bawah laut di sekitar Pulau Sara. Sayangnya, informasi keindahan bawah laut itu belum terinformasi dengan baik. Bahkan di Pelabuhan Melonguane tidak ada satupun provider yang menawarkan peralatan snorkeling apalagi diving.
Kurangnya persiapan menjadikan penjelajahan bawah laut kurang optimal, hanya dari atas speed boat mengandalkan bening lautan di sekitar Pulau Sara.
Suasana di Pulau Sara sungguh damai dan tenang, karena Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud sengaja menetapkannya sebagai pulau tak berpenghuni. Meskipun demikian, selain jalan setapak keliling pulau, untuk menambah kenyamanan bagi pengunjung telah dibangun beberapa pondok wisata.
Fasilitas air bersih pun telah tersedia. Jika pengin berlama-lama, jangan lupa membawa bekal makanan dan minuman karena tidak tersedia warung makan di Pulau Sara. Ingat untuk tetap menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Untuk menambah kenyamanan, persiapkan juga topi, payung dan tabir surya karena matahari terasa begitu terik.
Keindahan Pulau Sara, kembali menegaskan Kabupaten Kepulauan Talaud sebagai Bumi Paradiso. Tak heran kiranya jika dahulu kala, ketika pelaut Portugis menemukan gugusan pulau-pulau yang saat ini masuk wilayah Kabupaten Kepulauan Talaud, berteriak kegirangan dan menyebutnya sebagai paradise, hamparan surga di bumi. []