Scroll untuk baca artikel
Ekonopedia

Mengenal Transaksi Berjalan [Bagian Lima]

Redaksi
×

Mengenal Transaksi Berjalan [Bagian Lima]

Sebarkan artikel ini

Pemegang saham bisa merupakan perseorangan, perusahaan, pemerintah, atau organisasi lainnya yang memiliki 10% atau lebih saham perusahaan investasi langsung. Investasi langsung ini terkait dengan kepemilikan perusahaan, seperti perusahaan produksi, keuangan, konsultasi, dan lain sebagainya.

Pembayaran yang tercatat dalam pendapatan investasi langsung di Indonesia selama satu dekade terbilang cukup besar, dengan kecenderungan meningkat secara perlahan.

Kenaikan pembayaran yang cukup drastis terjadi pada tahun 2011. Sedangkan nilai pembayaran tertinggi dialami pada tahun 2018.

Meski pembayaran cenderung meningkat, defisit pendapatan investasi langsung berfluktuasi atau tidak berpola serupa. Hal itu dikarenakan adanya penerimaan dari investasi penduduk Indonesia di luar negeri, yang memiliki pola tersendiri.

Selama periode 2016-2020, penerimaan tercatat jauh lebih tinggi dari masa sebelumnya. Namun, mengalami penurunan pada tahun 2019 dan 2020.

Grafik 2: Pendapatan Investasi (2004-2020)

Sumber data: Bank Indonesia.

Sementara itu, Investasi portofolio secara teoritis bertujuan jangka pendek, berbentuk surat berharga seperti saham dan surat utang, yang diterbitkan dan diperdagangkan di pasar finansial terorganisasi.

Pendapatan investasi portofolio terdiri dari pendapatan atas instrumen saham (ekuitas), yaitu berupa dividen dan pendapatan atas utang, dalam hal ini berupa bunga atau kupon surat utang yang dimiliki.

Komponen Pendapatan Investasi portofolio tercatat selalu defisit sejak tahun 2005. Pendapatan modal finansial milik penduduk Indonesia di luar negeri dalam jenis ini masih lebih sedikit dibanding pendapatan milik pihak asing di Indonesia. Kecenderungan nilai defisitnya meningkat, dan terbilang cukup besar selama pada periode tahun 2016-2019. Sedikit menurun pada tahun 2020, saat terjadinya pandemi.

Pada tahun 2020 pembayaran pendapatan investasi portofolio kepada pihak asing mencapai US$12,96 miliar. Meski sedikit turun, nilai defisitnya masih sekitar 8 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2005. Diprakirakan pada tahun 2021 dan tahun selanjutnya, pembayaran akan meningkat. Antara lain karena penerbitan SBN valuta asing yang bertambah.

Sedangkan Investasi lainnya adalah investasi selain investasi langsung dan portofolio. Jenis investasi lainnya ini antara lain adalah simpanan dan pinjaman di perbankan dan Lembaga keuangan, utang piutang dagang, surat berharga jangka pendek yang tidak melalui pasar modal, dan lain-lainnya.

Kelompok Pendapatan Investasi lainnya cenderung mengalami defisit yang relatif stabil selama kurun 2006-2018, di kisaran 2-2,5 miliar dollar. Pada tahun 2019 dialami peningkatan defisit hingga mencapai US$2,82 miliar. Defisit saat itu terutama disumbang oleh pembayaran sebesar US$3,77 miliar, sedangkan penerimaan hanya sebesar US$957 juta.

Pembayaran pada tahun 2020 turun signifikan, hanya sebesar US$2,88 miliar. Pada saat bersamaan penerimaan sebenarnya juga turun dengan laju lebih lambat, yaitu sebesar US$731,62 juta. Dengan demikian, defisit turun menjadi sebesar US$2,15 miliar. []