Scroll untuk baca artikel
Ekonopedia

Mengenal Transaksi Berjalan [Bagian Lima]

Redaksi
×

Mengenal Transaksi Berjalan [Bagian Lima]

Sebarkan artikel ini

Kecenderungan nilai defisitnya pun meningkat hingga tahun 2019. Adanya pandemi, membuat defisitnya sedikit turun pada tahun 2020.

Grafik 1: Penerimaan, Pembayaran, & Pendapatan Investasi (2004-2020)

Sumber data: Bank Indonesia.

Pendapatan investasi terdiri dari 3 komponen, yang sekaligus merupakan jenis investasinya. Yaitu: investasi langsung (direct investment), investasi portofolio (portfolio investment), dan investasi lainnya (other investment).

Secara total selama 17 tahun terakhir kondisi pendapatan investasi selalu defisit. Defisit pada tahun 2020 sebesar US$27,72 miliar disumbang oleh ketiga komponennya yang juga defisit. Yaitu; investasi langsung sebesar US$14,7 miliar, investasi portofolio sebesar US$1,1 miliar, dan investasi lainnya sebesar US$2,15 miliar.

Defisit tersebut masih lebih rendah dibanding tahun 2019 yang mencapai US$32,30 miliar. Defisit relatif stabil namun dalam nilai yang cukup besar, selama periode tahun 2014 sampai dengan 2018. Yakni di kisaran 27-20 miliar dolar.

Pendapatan Investasi langsung merupakan investasi yang dilakukan oleh penduduk suatu negara pada suatu perusahaan investasi langsung di negara lain untuk kepentingan jangka panjang.

Pemegang saham bisa merupakan perseorangan, perusahaan, pemerintah, atau organisasi lainnya yang memiliki 10% atau lebih saham perusahaan investasi langsung. Investasi langsung ini terkait dengan kepemilikan perusahaan, seperti perusahaan produksi, keuangan, konsultasi, dan lain sebagainya.

Pembayaran yang tercatat dalam pendapatan investasi langsung di Indonesia selama satu dekade terbilang cukup besar, dengan kecenderungan meningkat secara perlahan.

Kenaikan pembayaran yang cukup drastis terjadi pada tahun 2011. Sedangkan nilai pembayaran tertinggi dialami pada tahun 2018.

Meski pembayaran cenderung meningkat, defisit pendapatan investasi langsung berfluktuasi atau tidak berpola serupa. Hal itu dikarenakan adanya penerimaan dari investasi penduduk Indonesia di luar negeri, yang memiliki pola tersendiri.

Selama periode 2016-2020, penerimaan tercatat jauh lebih tinggi dari masa sebelumnya. Namun, mengalami penurunan pada tahun 2019 dan 2020.

Grafik 2: Pendapatan Investasi (2004-2020)

Sumber data: Bank Indonesia.

Sementara itu, Investasi portofolio secara teoritis bertujuan jangka pendek, berbentuk surat berharga seperti saham dan surat utang, yang diterbitkan dan diperdagangkan di pasar finansial terorganisasi.

Pendapatan investasi portofolio terdiri dari pendapatan atas instrumen saham (ekuitas), yaitu berupa dividen dan pendapatan atas utang, dalam hal ini berupa bunga atau kupon surat utang yang dimiliki.

Komponen Pendapatan Investasi portofolio tercatat selalu defisit sejak tahun 2005. Pendapatan modal finansial milik penduduk Indonesia di luar negeri dalam jenis ini masih lebih sedikit dibanding pendapatan milik pihak asing di Indonesia. Kecenderungan nilai defisitnya meningkat, dan terbilang cukup besar selama pada periode tahun 2016-2019. Sedikit menurun pada tahun 2020, saat terjadinya pandemi.