barisan.co
  • BERANDA
  • Opini
  • Gaya Hidup
    • Lifestyle
    • Kesehatan
    • Kuliner & Wisata
  • Ragam
    • Edukasi
    • Sainstek
    • Sastra
    • Kontemplasi
  • Humaniora
    • Video
    • Viral
    • Infografis
    • Tokoh & Peristiwa
  • Khazanah
  • Ekonopedia
  • Quran
SUBSCRIBE
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • Opini
  • Gaya Hidup
    • Lifestyle
    • Kesehatan
    • Kuliner & Wisata
  • Ragam
    • Edukasi
    • Sainstek
    • Sastra
    • Kontemplasi
  • Humaniora
    • Video
    • Viral
    • Infografis
    • Tokoh & Peristiwa
  • Khazanah
  • Ekonopedia
  • Quran
No Result
View All Result
barisan.co
No Result
View All Result
Home Opini

Seberapa Miskin Penduduk Indonesia?

Redaksi by Redaksi
12 April 2021
Reading Time: 3 mins read
Seberapa Miskin Penduduk Indonesia?

Ilustrasi: unsplash.com/@aaskaria

Share on FacebookShare on Twitter
Oleh: Anthony Budiawan

Banyak pejabat Indonesia sangat bangga dengan posisi ekonomi Indonesia yang berada di urutan 16 terbesar dunia. Menurut Badan Pusat Statistik, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia 2017 mencapai Rp13.892 triliun.

Dengan jumlah penduduk sebanyak 259,17 juta orang, maka pendapatan rata-rata per penduduk, atau dikenal juga dengan pendapatan per kapita, pada 2017 mencapai Rp53,6 juta, atau sekitar US$3.840. Dengan pendapatan per kapita sebesar ini, Indonesia dikategorikan negara berpenghasilan menengah: antara menengah bawah dan menengah atas.

Menurut kriteria internasional, negara dengan pendapatan per kapita di bawah US$1.005 termasuk negara berpendapatan rendah, alias negara miskin. Pendapatan per kapita antara US$1.006 hingga US$3.955 termasuk negara berpendapatan menengah bawah, alias negara hampir miskin. Dan pendapatan per kapita antara US$3.956 hingga US$12.235 termasuk negara berpenghasilan menengah atas. Dan selebihnya termasuk negara berpenghasilan tinggi, alias negara kaya.

Berita Terkait

Zona Nyaman, Pendidikan, dan Daya Tahan Generasi

Zona Nyaman, Pendidikan, dan Daya Tahan Generasi

18 April 2021
Takwa

Titik Temu Ketakwaan dalam Selimut Ramadan

17 April 2021

Di tengah euforia Indonesia masuk negara berpenghasilan menengah atas, tiba-tiba kita dikejutkan berita buruk dari lembaga internasional ADB (Asian Development Bank). Belum lama berselang, ADB menurunkan laporan bahwa ada sekitar 22 juta penduduk Indonesia menderita kelaparan selama periode 2016-2018.

Berita ini sangat mengejutkan. Bagaikan halilintar di tengah hari. Sekaligus memalukan. Bagaimana mungkin negara kaya seperti Indonesia, dengan ekonomi nomor 16 terbesar dunia, mempunyai 22 juta penduduk yang menderita kelaparan. Jumlah ini sangat besar sekali, mencapai sekitar 8,5 persen dari total penduduk.

Berita ADB tersebut membuat kita semua tersadar dari mimpi. Dan bertanya-tanya, apakah Indonesia memang sedemikian miskinnya sehingga 8,5 persen penduduknya menderita kelaparan? Dan seberapa miskin rakyat Indonesia sebenarnya?

Ekonomi Indonesia dibangun, dan merupakan akumulasi, dari ekonomi di daerah, yaitu ekonomi kabupaten (dan kota) yang totalnya berjumlah 514. Ekonomi di kabupaten direpresentasikan dengan PDRB yaitu Pendapatan Regional Domestik Bruto. Dibagi dengan jumlah penduduk di kabupaten maka kita dapatkan pendapatan rata-rata per penduduk (kapita) kabupaten. Ternyata, besarnya sangat variatif sekali. Antara US$329 hingga US$45.823. Atau 139 kali lipat. Artinya, perbedaan (atau kesenjangan) pendapatan per kapita antarkabupaten sangat besar.

Kabupaten Pegunungan Arfak di Papua Barat merupakan kabupaten termiskin di Indonesia, dengan pendapatan per kapita sebesar 329 dolar AS. Sedangkan Kota Administrasi Jakarta Pusat merupakan daerah terkaya di Indonesia, dengan pendapatan per kapita 45.823 dolar AS, jauh lebih besar dari pendapatan per kapita Korea Selatan yang hanya mencapai 28.380 dolar AS (2017). Juga lebih besar dari pendapatan per kapita Jerman yang sebesar 43.710 dolar AS. Sumber data: Bank Dunia.

Lebih miris lagi, penduduk kabupaten Pegunungan Arfak termasuk penduduk termiskin kedua di dunia, satu tingkat di atas Burundi yang merupakan negara termiskin di dunia dengan pendapatan per kapita hanya 293 dolar AS. Dan masih di bawah Malawi yang merupakan negara termiskin kedua di dunia dengan pendapatan per kapita sebesar 357 dolar AS.

Profil kemiskinan di Indonesia memang mengkhawatirkan. Terdapat 6,56 juta penduduk Indonesia yang tersebar di 29 kabupaten termasuk penduduk sangat miskin dengan pendapatan per kapita di bawah 1.000 dolar AS.

Mereka umumnya berada di Indonesia bagian Timur: 10 Kabupaten di provinsi Papua, 13 Kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), 2 Kabupaten di provinsi Papua Barat, 1 Kabupaten di provinsi Sulawesi Barat, 1 Kabupaten di provinsi Maluku, 1 Kabupaten di provinsi Sumatra Selatan, dan 1 Kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Barat. Mereka semua sejajar, dan bisa lebih miskin dari penduduk di 20 negara termiskin di dunia.

Kemudian, ada 99,48 juta penduduk (hampir) miskin yang tersebar di 176 Kabupaten, atau sekitar 38,6 persen dari total penduduk, mempunyai pendapatan per kapita di bawah 2.000 dolar AS. Artinya, mereka lebih miskin dari rata-rata penduduk Vietnam yang mempunyai pendapatan per kapita 2.190 dolar AS (2017).

Dengan profil kemiskinan seperti ini tidak heran kalau ada 22 juta penduduk Indonesia menderita kelaparan. Ternyata memang masih banyak penduduk Indonesia yang masuk kategori miskin dan sangat miskin, bahkan setara dengan kemiskinan di 20 negara termiskin di dunia.

Semoga fakta di atas dapat membuat para pejabat Indonesia mawas diri dan tidak menjadi sombong dengan posisi ekonomi Indonesia yang berada di urutan 16 terbesar dunia. Karena, posisi ekonomi ini sesungguhnya tidak berarti banyak. Sudah waktunya para pejabat Indonesia bekerja sungguh-sungguh untuk mengangkat kehidupan rakyat Indonesia dari jurang kemiskinan. []


Anthony Budiawan, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS)

Tags: Anthony BudiawanKemiskinanPendapatan per KapitaPolitical Economy and Policy Studies (PEPS)Produk Domestik Bruto
Redaksi

Redaksi

Pos Terkait

Zona Nyaman, Pendidikan, dan Daya Tahan Generasi
Opini

Zona Nyaman, Pendidikan, dan Daya Tahan Generasi

18 April 2021

Ada kecenderungan orang tua masa kini tak tahan hati melihat anaknya dalam kesulitan.

Takwa
Opini

Titik Temu Ketakwaan dalam Selimut Ramadan

17 April 2021

Dimensi Takwa

Batas Samar Antara Peduli dan Usil
Opini

Batas Samar Antara Peduli dan Usil

16 April 2021

Apa beda peduli dan usil? Peduli berniat untuk membantu walaupun itu tak berarti apa-apa. Sedangkan usil terjadi saat seseorang ikut...

Petani Bertambah Banyak, Pendapatannya Turun
Opini

Petani Bertambah Banyak, Pendapatannya Turun

14 April 2021

Bagaimana dengan keberpihakan?

Load More

TENTANG KAMI

BarisanCo JNews

Media Opini Indonesia

  • Iklan
  • Contact
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik

Kategori

Follow Us

Facebook Twitter Instagram

© 2021 Barisan.co - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • Opini
  • Gaya Hidup
    • Lifestyle
    • Kesehatan
    • Kuliner & Wisata
  • Ragam
    • Edukasi
    • Sainstek
    • Sastra
    • Kontemplasi
  • Humaniora
    • Video
    • Viral
    • Infografis
    • Tokoh & Peristiwa
  • Khazanah
  • Ekonopedia
  • Quran