Scroll untuk baca artikel
Ekonopedia

Mengenal Transaksi Berjalan [Bagian Sembilan]

Redaksi
×

Mengenal Transaksi Berjalan [Bagian Sembilan]

Sebarkan artikel ini

Peningkatan PII Indonesia yang tercatat sebagai kewajiban neto mengalami peningkatan paling pesat pada tahun 2009. Posisinya pada akhir tahun 2009 sebagai kewajiban neto sebesar US$213,72 miliar, dibanding pada akhir 2008 yang hanya sebesar US$147,76 miliar. Masih bertambah lagi secara cukup signifikan pada akhir tahun 2010 yang mencapai US$291,06 miliar.

Pada tahun-tahun selanjutnya masih bertambah sampai dengan tahun 2014, namun laju peningkatannya melambat. Kemudian secara perlahan mengalami penurunan pada tahun 2015-2018. Sempat sedikit meningkat pada tahun 2019, dan kembali turun pada tahun 2020.

Grafik AFLN, KFLN, PII (2001-2020)

Sumber data: Bank Indonesia.

Data perkembangan PIII selama periode 2000-2019 menunjukkan KFLN sebenarnya masih cenderung meningkat, kecuali pada tahun 2002 dan 2008.

Laju peningkatannya yang berfluktuasi, dengan nilai tidak terlampau besar. Sementara itu, AFLN semula meningkat dengan laju lebih lambat, namun menjadi lebih cepat sejak tahun 2016.

Penurunan PIII pada akhir 2020 tidak hanya disebabkan oleh berkurangnya KFLN, melainkan juga karena meningkatnya AFLN. Dengan kata lain, tidak hanya karena dinamika modal finansial asing, melainkan juga cukup dipengaruhi oleh dinamika modal finansial milik penduduk yang keluar negeri.

Tentu saja harus diperhitungkan faktor peningakatan posisi cadangan devisa selama setahun 2020.

Bagaimanapun, PIII akhir 2020 yang mencatat mencatat kewajiban neto. Artinya lebih banyak modal finansial asing yang berada di Indonesia dibanding modal finansial penduduk Indonesia di luar negeri ditambah dengan posisi cadangan devisa. Posisi modal asing atau Kewajiban Finansial Luar Negeri masih sebesar US$685,5 miliar. []


Kontributor: Awalil Rizky