Scroll untuk baca artikel
Ekonopedia

Mengenal Transaksi Berjalan [Bagian Tujuh]

Redaksi
×

Mengenal Transaksi Berjalan [Bagian Tujuh]

Sebarkan artikel ini

Perkembangan Transaksi Finansial selama belasan tahun terakhir dan fenomena tahun 2016 tadi memberi suatu pesan penting. Bahwa, kecenderungan nilai bersih arus masuk selama ini tidak hanya ditentukan oleh masuk dan keluarnya modal finansial asing, melainkan juga oleh perilaku penduduk Indonesia dalam berinvestasi ke luar negeri.

Data Transaksi Finansial dalam NPI dapat dicermati dari beberapa sudut pandang. Antara lain berdasar hal-hal berikut: arus bersih, jenis transaksi, berdasar jenis dan kepemilikan, dan variasi diantaranya. Pada masing-masing dapat dilihat pula rincian arus keluar dan arus masuknya.

Dilihat dari jenisnya, transaksi dalam neraca Transaksi Finansial digolongkan menjadi empat. Yaitu:

  1. Investasi Langsung,
  2. Investasi Portofolio,
  3. Derivatif Finansial, dan
  4. Investasi Lainnya.

Pada masing-masing jenis ini dapat ditelusuri arus keluar dan arus masuk milik penduduk Indonesia (Aset) dan milik asing atau nonpenduduk (kewajiban).

Pada tahun 2020 tercatat investasi langsung bersifat masuk bersih sebesar US$14,11 miliar. Jenis investasi portofolio tercatat masuk bersih sebesar US$3,93 miliar. Sedangkan jenis investasi lainnya justeru mengalami arus bersih keluar sebesar US$10,2 miliar.

Gabungan dari ketiganya ditambah dengan derivatif finansial membuat keseluruhan Transaksi Finansial masih mengalami arus bersih masuk sebesar US$7,83 miliar.  

Grafik 2: Investasi & Transaksi Finansial (2004-2020)

Sumber data: Bank Indonesia.

Arus masuk bersih jenis investasi langsung sebesar US$14,11 miliar pada tahun 2020 disumbang oleh arus masuk milik asing sebesar US$19,10 miliar. Pada saat bersamaan, terjadi arus keluar bersih milik penduduk Indonesia sebesar US$4,99 miliar.

Tren investasi langsung ini mencatatkan arus bersih masuk. Peningkatan sempat signifikan terjadi pada tahun 2010. Pada tahun-tahun selanjutnya masih cenderung meningkat, meski berfluktuasi.

Arus masuk bersih jenis investasi portofolio sebesar US$3,93 miliar pada tahun 2020 disumbang oleh arus masuk milik asing sebesar US$5,08 miliar. Pada saat bersamaan, terjadi arus keluar bersih milik penduduk Indonesia sebesar US$1,14 miliar.

Investasi portofolio selama belasan tahun terakhir selalu mencatatkan nilai masuk bersih, dengan nilai berfluktuasi. Arus masuk bersih pada tahun 2020 ini merupakan yang terendah sejak tahun 2012, dan hampir setara dengan tahun 2011.

Dalam hal arus modal asing, penurunan pada tahun 2020 tampak amat signifikan. Dari nilai masuk bersih sebesar US$21,58 miliar pada tahun 2019 turun menjadi US$5,08 miliar pada tahun 2020. Nilai ini juga yang terendah sejak tahun 2012, dan hanya setara dengan tahun 2011.

Berbeda dengan investasi langsung dan investasi portofolio, Investasi lainnya justeru mencatatkan arus keluar bersih sebesar US$10,24 miliar pada tahun 2020. Terutama disumbang oleh arus keluar milik penduduk yang mencapai US$12,38 miliar. Pada saat bersamaan, arus masuk bersih milik asing hanya sebesar US$2,14 miliar.

Investasi lainnya ini antara lain mencakup utang dagang, pinjaman, dan aset atau kewajiban lainnya. Bank Indonesia menjelaskan bahwa Investasi lainnya di sisi aset mencakup pinjaman yang diberikan dan tagihan lainnya pada bukan penduduk, sementara investasi lainnya di sisi kewajiban mencakup pinjaman yang diterima dari dan kewajiban lainnya kepada bukan penduduk.

Arah arus bersih dan nilai jenis investasi ini cukup berfluktuasi. Sangat dipengaruhi oleh faktor kondisi perekonomian dan keuangan global. Disebabkan pula oleh cukup fleksibelnya instrumen ini untuk masuk dan keluar, atau bertambah dan berkurang nilainya.  []