Untuk itu, beban operasional karyawan dapat dialihkan ke pengembangan teknologi. Dan, semua bank kini banyak mengalokasikan dana yang cukup besar untuk hal ini. Tak tanggung-tanggung, Bank Mandiri misalnya, pada 2018, mengalokasikan sekitar 56 persen belanja modalnya, sebanyak 1,75 triliun rupiah untuk belanja IT.
Tidak Semuanya Siap
Selalu ada yang tertinggal di tengah kemajuan. Walaupun banyak rilis menunjukkan pengguna internet di Indonesia tumbuh pesat bahkan tertinggi se Asia, tidak semua pihak siap mengakses hal-hal serba digital dan, Pak Joko adalah salah satunya.
Umur Pak Joko sudah lebih dari setengah abad. Setahun lagi ia pensiun. Biasanya, setiap awal bulan, ia datang ke bank untuk sekedar mencetak buku tabungan.
Padahal, ia menggunakan telepon genggam (HP) pintar, dan juga menginstal m-banking. Namun, ia tetap saja rela mengantri ke bank walaupun sebetulnya ia bisa melihat history transaksinya lewat HP.
Alasannya adalah kebiasaan. Ia sudah terbiasa melakukan aktivitas itu dan baginya lebih mudah untuk mengecek history transaksi di buku ketimbang HP.
Selain itu, Pak Joko kadung takut untuk mengotak-atik menu yang ada di m-banking. “Saya takut kalau pencet-pencet menu m-banking, takut salah nanti uang hilang,” akunya.
Selain itu, bagi nasabah, pelayanan tatap muka tidak bisa sepenuhnya ditiadakan. Dalam kasus tertentu, penyampaian keluhan memang perlu disampaikan secara langsung kepada CS, seperti m-banking bermasalah misalnya.
Oleh karena itu, bisa jadi intensitas nasabah ke bank akan berkurang, tetapi keberadaan CS di bank sendiri sementara waktu belum dapat sepenuhnya tergantikan oleh mesin.
Disrupsi teknologi boleh jadi telah dan akan terus merebut pekerjaan manusia. Tetapi bukan berarti tidak ada kesempatan baru pada bidang kerja lainnya.
Beberapa bank, BNI semisal, mengalihkan karyawan pada posisi teller dan CS ke telemarketer atau humas. Dua posisi itu sampai saat ini belum tergantikan oleh mesin. “Peralihan posisi dari teller ke humas maupun sales loan sudah mencapai 50-60 persen,” kata Endang Hidayatullah, Managing Director Compliance BNI. []