Syekh Syekh Ibu Atha’illah As-Sakandari juga membagi syukur menjadi 3 macam yakni pertama, syukur yang bersifat duniawi seperti nikamt harta, jabatan maupun pangkat. Kedua, sykur diniyyi (agama) yakni diberikan ilmu, amal dan takwa serta makrifat kepada Allah Swt. Ketiga, sykur ukhrowi (akhirat) yakni amal yang sedikit dibalas dengan anugerah yang banyak.
Oleh karena itu marilah senantiasa mensyukuri nikmat Allah. Begitu juga untuk dapat istiqamah dalam iman dan rasa syukur dan berdoa:
رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَصْلِحْ لِى فِى ذُرِّيَّتِىٓ ۖ إِنِّى تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّى مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ
Artinya: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. Al-Ahqaf: 15). (Luk)