Scroll untuk baca artikel
Kontemplasi

Mensyukuri Nikmat Allah, Inilah 3 Tingkatannya

Redaksi
×

Mensyukuri Nikmat Allah, Inilah 3 Tingkatannya

Sebarkan artikel ini

Begitu juga saat bersyukur tidak hanya waktu diberi nikmat, atau saat akan melakukan ibadah. Tapi kondisi setiap apa-apa yang membuat hati untuk senantiasa mengucap syukur. Mensyukuri nikmat Allah Swt juga merupakan ibadah.

Sementara itu, pengarang kitab Al-Hikam Syekh Ibu Atha’illah As-Sakandari mengatakan bahwa syukur merupakan bentuk pengakuan (الإعتراف) seorang hamba bahwasanya segala nikmat yang diberikan adalah semata-mata karena anugerah Allah Swt. Nikmat sebagai anugerah itu baik secara lisan, perbuatan maupun dalam hati yang paling dalam (الذهن).

Syekh Ibnu Atha’illah As-Sakandari membagi syukur menjadi 3 tingkatan yakni pertama, syukurnya orang awam yakni biasanya bersyukur saat mendapatkan nikmat.

Kedua, syukurnya orang Khosh atau khusus yakni tidak hanya bersyukur atas nikmat, namun juga senantiasa bersyukur ketika mendapatkan musibah maupun malapetaka.

Ketiga, syukurnya khowashul khowas (khususnya khusus) yakni syukurnya orang yang derajatnya sudah maqam makrifat yaitu merasa sudah tidak mendapatkan nikmat atau musibah dari Allah Swt, karena begitu dekat dan cintanya kepada Allah Swt (المحبوب).

Syekh Syekh Ibu Atha’illah As-Sakandari juga membagi syukur menjadi 3 macam yakni pertama, syukur yang bersifat duniawi seperti nikamt harta, jabatan maupun pangkat. Kedua, sykur diniyyi (agama) yakni diberikan ilmu, amal dan takwa serta makrifat kepada Allah Swt. Ketiga, sykur ukhrowi (akhirat) yakni amal yang sedikit dibalas dengan anugerah yang banyak.

Oleh karena itu marilah senantiasa mensyukuri nikmat Allah. Begitu juga untuk dapat istiqamah dalam iman dan rasa syukur dan berdoa:

رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَصْلِحْ لِى فِى ذُرِّيَّتِىٓ ۖ إِنِّى تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّى مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ

Artinya: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. Al-Ahqaf: 15). (Luk)