Scroll untuk baca artikel
Blog

Menuju 100 Tahun HMI, Begini Kesan dan Pesan La Ode Basir

Redaksi
×

Menuju 100 Tahun HMI, Begini Kesan dan Pesan La Ode Basir

Sebarkan artikel ini

“Kalau kita cukup luwes dalam berpikir, dada kita cukup luas menerima itu semua, Insya Allah, kita lebih dewasa dan mencari solusi. Sehingga, solusi yang kita ambil, Insya Allah, win-win solution dan menemukan jalan tengah terbaik,” ujar La Ode.

Pada akhirnya, meski tidak dapat diterima semuanya, tapi La Ode mengatakan itu bisa membuat mendudukkan pihak-pihak yang terlibat menerima dengan legowo. Dia menjelaskan hal itu adalah seni untuk memimpin.

“Pemimpin itu adalah seni untuk memengaruhi, memobilitasi, dan Alhamdulillah di organisasi kita bekerja sambil belajar learning by doing,” papar La Ode.

Meski bisa digolongkan cukup sukses, La Ode nyatanya bukan tipe kacang lupa kulitnya. Dia mengaku selama di HMI mendapatkan didikan melalui nasihat atau yang dicontohkan langsung oleh seniornya. Kala itu, dia juga sempat meminta bantuan, seniornya pun memberikan jalan kepadanya.

La Ode mengungkapkan kematangan emosional, manajemen waktu, tenang menghadapi masalah, pertemanan yang luas, dan kemampuan beradaptasi yang dia miliki saat ini, tak lain berkat didikan seniornya.

Oleh sebab, rasa syukurnya atas pengalaman, nasihat, dan kebaikan yang dia terima saat itu, kini, La Ode pun melakukan hal yang sama. Dia menceritakan bahwa sebelumnya, dia mendapat kunjungan dari adik-adik HMI yang kebetulan kuliah di daerah Ciputat. Mereka semua datang bertujuan untuk bersilahturahmi.

“Tadi saya berbincang dengan mereka tentang berbagai hal termasuk soal intelektual adaptif kecerdasan, cara menempatkan diri, tutur kata, dan lain-lain. Intinya apa yang pernah saya dapatkan dari senior-senior saya sebelumnya, itu pun saya turunkan hari ini. Pun, termasuk urusan membantu yang lain, jika ada,” tambah La Ode.

Saat ini, era telah modern. Dunia juga telah berubah. Begitu dalam pergerakan organisasi. La Ode tidak menyangkal, terdapat perubahan orientasi yang terjadi hampir seluruh organisasi kemahasiswaan bukan hanya di HMI. Namun demikian, dia menganggap perubahan itu wajar karena setiap generasi diciptakan untuk zamannya masing-masing.

“Tugas kita menurunkan ke yunior untuk menjaga integritas, rasionalitas, dan objektivitas agar mereka tidak menjadi generasi yang pragmatis. Dulu, kita saat menyampaikan pendapat, dengan cara demo. Hari ini bervariatif. Bisa lewat media sosial atau surat, yang di zaman saya itu belum populer,” ungkap La Ode.

Pesan La Ode Menuju 100 Tahun HMI

Menuju 100 tahun HMI, La Ode berharap agar teman-teman mahasiswa bergabung ke organisasi kemahasiswaan agar dapat menambah wawasan, pertemanan, dan pengalaman.