Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Perpres Investasi Miras Akhirnya Dicabut, Ini Bahaya Miras bagi Kesehatan

Redaksi
×

Perpres Investasi Miras Akhirnya Dicabut, Ini Bahaya Miras bagi Kesehatan

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Setelah mendapat masukan dari sejumlah masyarakat organsisasi, Presiden Jokowi akhirnya memutuskan membatalkan lampiran Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Bidang Usaha Penanaman Modal.

Perpres tersebut merupakan aturan turunan dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Berdasarkan Perpres tersebut, industri minuman beralkohol dapat memperoleh investasi dari berbagai sumber, baik investor asing maupun investor domestik.

Miras sudah terbukti merugikan kesehatan. Minuman ini memabukkan dan membuat seseorang kecanduan. Pengidap biasanya akan sulit menahan keinginan meminum alkohol, merasa gelisah, emosi yang tidak terkontrol, tidak nafsu makan dan stres.

Saat mabuk, peminum biasanya akan kehilangan akal. Mereka kerap tak sadarkan diri dan meracau. Penyebabnya karena miras mengandung etanol yang mudah larut dalam cairan tubuh. Kandungan ini akan bergerak bebas dalam tubuh dari mulai pencernaan, aliran darah, hingga otak. Ketika tiba di otak, etanol menyita memori.

Etanol juga melepaskan hormon dopamin dalam jumlah banyak. Efeknya memang menenangkan, tapi jika berlebihan peminum akan mabuk dan tak sadarkan diri.

Semua agama yang diakui Indonesia melarang pengikutnya meminum miras. Telah disebutkan dalam kitab-kitab, alkohol haram dikonsumsi. Larangan agama itu beralasan. Sejumlah penelitian menunjukkan jika minuman beralkohol berdampak negatif bagi kesehatan.

Seperti yang diungkapkan Sekretaris Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Kabupaten Brebes, dr. Suhartono, SH., MH. “Sejumlah penyakit dan gangguan bisa muncul pada pecandu alkohol,” katanya lepada tim barisan.co, Selasa (2/3/2021).

Berikut sejumlah penyakit dan gangguan tersebut.

1. Gangguan otak dan saraf

Demensia dan sindrom Wernicke-Korsakoff merupakan gangguan pada saraf yang dapat ditimbulkan akibat konsumsi alkohol jangka panjang. Gangguan saraf ini dikaitkan dengan kekurangan vitamin B, terutama kekurangan vitamin B1 yang menjadi penyebab sindrom Wernicke-Korsakoff. Pecandu alkohol juga dapat mengalami mati rasa di tangan dan kaki, gangguan dalam berpikir, dan hilang ingatan jangka pendek.

2. Penyakit liver

Konsumsi alkohol dalam jumlah banyak bisa menyebabkan penyakit liver, mulai dari peningkatan kadar lemak pada hati meningkat (hepatic steatosis), radang hati (hepatitis alkoholik), hingga sirosis.

3. Penyakit jantung dan pembuluh darah

Konsumsi alkohol berlebihan bisa memicu tekanan darah tinggi, stroke, serta meningkatkan risiko gagal jantung, dan gangguan irama jantung.

4. Masalah pencernaan

Kecanduan alkohol bisa menyebabkan radang pada lapisan lambung dan kerongkongan (esofagus). Penyerapan vitamin B dan nutrisi lain juga akan terganggu. Selain itu, kerusakan pankreas yang berujung ke pankreatitis juga bisa terjadi.

5. Gangguan menstruasi dan fungsi seksual

Kecanduan alkohol bisa menyebabkan impotensi pada pria dan berhentinya menstruasi pada wanita.

6. Masalah kehamilan

Konsumsi alkohol pada masa kehamilan berisiko menyebabkan keguguran atau cacat pada anak yang dilahirkan.

7. Masalah penglihatan

Konsumsi alkohol dalam jangka panjang bisa menyebabkan pergerakan mata yang tidak terkendali (nistagmus) serta kelumpuhan otot mata akibat kekurangan vitamin B1.

8. Komplikasi diabetes 

Alkohol dapat mengganggu pelepasan gula (glukosa) dari hati, sehingga berisiko menimbulkan hipoglikemia, terutama pada penderita diabetes yang menggunakan insulin untuk mengendalikan gula darah.

9. Kerusakan tulang

Alkohol bisa menghambat produksi sel tulang baru, sehingga berpotensi menyebabkan pengeroposan tulang atau osteoporosis. Selain tulang, sumsum tulang juga dirusak oleh alkohol, hal ini mengakibatkan gangguan produksi sel darah yang dihasilkan di sumsum tulang. Salah satu akibatnya, tubuh menjadi mudah memar akibat sel keping darah (trombosit) yang rendah.