Muhammad Iqbal dalam bukunya The Reconstruction of Religious Thought in Islam merefleksikan tentang persinggungan antara agama, sains dan filsafat.
BARISAN.CO – Sir Muhammad Iqbal adalah seorang penyair, filosof, dan politikus Muslim yang lahir pada tahun 1877 di Sialkot, Punjab, India Britania (sekarang wilayah Pakistan). Iqbal dikenal sebagai tokoh penting dalam gerakan kemerdekaan yang memberikan kontribusi penting bagi Negara India dan Pakistan.
Ia Juga salah satu tokoh pergerakan Pemikiran Islam modern. Salah satu sumbangan pemikirannya yakni tentang pembaharuan hukum Islam. Melalui bukunya The Reconstruction of Religious Thought in Islam, Iqbal merefleksikan tentang persinggungan antara agama, sains dan filsafat.
Iqbal dikenal sebagai penyair dengan bakat luar biasa. Puisi-puisinya menggabungkan keindahan sastra dan kebijaksanaan filosofis yang mendalam.
Ia terkenal dengan puisi-puisinya yang memotivasi dan membangkitkan semangat nasionalisme di kalangan umat Islam, termasuk puisi yang dianggap sebagai himne kebangsaan Pakistan, “Saare Jahan Se Accha”.
Di samping itu, Iqbal juga dikenal sebagai seorang filosof yang meneliti berbagai topik seperti Islam, filsafat, dan kebudayaan Timur. Ia mengemukakan gagasan-gagasan penting tentang hak asasi manusia, demokrasi, dan kebebasan berpendapat.
Selain sebagai penyair dan filosof, Iqbal juga dikenal sebagai seorang politikus yang aktif. Ia terlibat dalam gerakan kemerdekaan India dan memperjuangkan hak-hak umat Muslim. Ia juga memainkan peran penting dalam gerakan perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan bagi Pakistan.
Iqbal meninggal pada tahun 1938 di Lahore, Pakistan, namun karyanya sebagai penyair, filosof, dan politikus terus dihargai hingga kini. Ia dianggap sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah kebudayaan Muslim modern dan dikenal di seluruh dunia sebagai seorang penyair besar dan pemikir ulung.
Pemikiran Sir Muhammad Iqbal juga sangat berpengaruh terhadap gerakan Pemikiran Islam modern. Ia menekankan pentingnya mengembangkan gagasan-gagasan baru dalam Islam dan menggabungkannya dengan pemikiran-pemikiran modern, agar umat Islam dapat berpartisipasi aktif dalam peradaban global.
Ia juga menekankan pentingnya mengembangkan kesadaran nasionalisme di kalangan umat Islam, agar mereka dapat memperoleh kebebasan dan hak-hak yang setara dengan bangsa lain di dunia.
Selain itu, Iqbal juga memperjuangkan hak-hak perempuan dalam masyarakat Muslim dan menekankan pentingnya memperkuat posisi perempuan dalam keluarga dan masyarakat.
Pengaruh karya Sir Muhammad Iqbal sangat luas, terutama di dunia Muslim dan subkontinen India. Ia dianggap sebagai salah satu tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah India dan Pakistan modern, serta sebagai salah satu penyair besar dunia. Karya-karyanya terus dihargai dan dibaca oleh orang-orang dari berbagai latar belakang budaya dan agama, karena keindahan dan kebijaksanaan yang terkandung di dalamnya.
Puisi Muhammad Iqbal
Di antara bintang satu dengan yang lain terletak seratus dunia,
Tapi langit membatasi terbangnya sang ilmuwan
Ketika kulihat kedalaman pikiranku
Aku temukan lautan tak bertepi
(Payam-I-Mashriq)
Pergilah menuju terangnya sang ilmuwan,
Karena ia adalah sebuah alat pada sebuah akhir
Dan bukan akhair dari dirinya sendiri
(Bal-I-Jibril)
Bagi barat, ilmu pengetahuan adalah inti hidup
Di timur, alam semesta berkarya melalui cinta
Sebuah pengertian realitas yang rasional membutuhkan cinta yang intuitif
Yang pada gilirannya muncul melalui ilmu pengetahuan
Apabila intuisi menggabungkan ilmu pengetahuan dengan kekuatan
Maka akan ditemukan dunia baru
Maka bangkit dan letakkanlah dasar dunia,
Dengan mempertemukan antara ilmu pengetahuan dan intuisi
(Javid Namah)