“Meskipun generasi sudah berubah, nasionalisme sendiri ternyata tidak sepenuhnya berubah. Bisa jadi perubahan itu dibawa oleh karakter mereka yang lebih mengenal teknologi dibanding generasi sebelumnya. Tetapi memori mengenai sejarah kurang lebih masih sama. Kita harus membangun suatu wacana bahwa nasionalisme bukan hanya sekadar ancaman asing atau martabat bangsa, tetapi bagaimana kita menempatkan diri dalam satu konstelasi global,” sambung Aulia. []