Scroll untuk baca artikel
Terkini

NU Jateng Panen Perdana Padi Organik, Upaya Ketahanan Pangan Menyehatkan

Redaksi
×

NU Jateng Panen Perdana Padi Organik, Upaya Ketahanan Pangan Menyehatkan

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Panen Perdana Padi Organik diselenggarakan Kerja sama PWNU Jawa Tengah dan Kadang Tani Sarwo Tulus Ranting NU Desa Medani. Ketua Tanfidziyah PC NU Grobogan Abu Mansur mengatakan Grobogan itu menjadi bagian penyangga ketahanan pangan nasional, terutama padi, jagung dan kedelai.

“Wilayahnya yang luas dan terlebih lahan pertanian juga luas padi organik bisa dikembangkan di Kabupaten Grobogan,” lanjut Abu Mansyur, Rabu (4/8/2021).

Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh mengatakan pondasi bangsa ini adalah ketahanan pangan. Tentu pangan yang sehat, halal, dan memiliki keberkahan. Oleh karena itu untuk menjadi kuat, kebutuhan pokok harus terpenuhi.

“Tugas kita untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sebab besok lima belas tahun yang akan datang, kondisi global warming, orang berperang bukan untuk berebut minyak bumi maupun batu bara. Akan tetapi berupa kebutuhan pangan yakni padi dan gandum,” terang pengasuh Pondok Pesantren Al-Itqon Bugen.

Ubaidullah menambahkan pentingnya menanam padi organik selain menyehatkan, padi organik juga sebagai terapi kesehatan. Memang tantangannya tidak ringan untuk memberikan kesadaran pentingnya pertanian organik, diperlukan trust atau kepercayaan kepada masyarakat.

“Oleh karena itu kita canangkan semua cabang ada percontohan padi organik, demplot percontohan pada para petani Nahdliyin,” tegas Ubaidullah.

Sebagaimana disampaikan Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah KH. Muhammad Muzamil bahwa saat ini baru ada empat kabupaten yang menjadi percontohan padi organik.

Muzamil menuturkan memang untuk memulai pertanian padi organik perlu penyesuaian dan penerapan yang matang. Sebab saat ini kita terlalu dimanjakan dengan pupuk sintetis.

“Jika percontohan padi organik berhasil, dapat diupayakan untuk saling sinergi yakni sinergi di bidang peternakan dan perikanan berdasakan sistem organik. Panen perdana padi organik ini semoga menjadi motivasi warga Nahdlyin ,” terangnya.

Ketua Kadang Tani Sarwo Tulus Ranting NU Desa Medani, Mustain mengatakan menanam padi organik membutuhkan kesabaran. Meski masa panen padi waktunya lebih lama sedikit dibandingkan penanaman non-organik, namun lebih menguntungkan.

“Keuntungan padi organik selain harganya lebih mahal, lebih menghemat pengeluaran biaya pemupukan. Karena pertanian organik menggunakan pupuk organik yakni dengan memanfaatkan alam sekitar seperti kotoran hewan dan daun-daun kering,” pungkasnya.