Barisan.co
  • Beranda
  • Opini
  • Analisis
    • Esai
    • Analisis Awalil
    • Perspektif
  • Kolom
  • Khazanah
  • Lifestyle
  • Sosok
  • Sastra
  • Barisan Tv Network
    • Barisan Tv
    • Awalil Rizky
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Opini

Oligarki Memperalat Demokrasi

:: Zaenal Abidin Riam
8 Januari 2021
dalam Opini
Oligarki Memperalat Demokrasi

Demokrasi dan Oligarki. Ilustrasi: constitutionnet.org

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

OLIGARKI dan demokrasi merupakan dua istilah yang secara teori berseberangan. Masing-masing berada pada dua kutub yang berbeda, saling menegasikan antara satu dan yang lain.

Sistem oligarki akan membunuh demokrasi, sebaliknya, demokrasi merupakan lonceng kematian bagi oligarki, pandangan seperti ini masyhur diterima saat membincang keduanya pada altar teori.

Masalah kemudian muncul saat pandangan teoritis ini diejawantahkan ke dalam bentuk fakta, seringkali fakta bersebarangan dengan teori, kasus ini juga terjadi dalam hubungan antara oligarki dan demokrasi, dalam tataran praktik, demokrasi tidak sepenuhnya mampu melumpuhkan oligarki, oligarki masih mampu bertahan dalam negara yang mengaku menganut sistem demokrasi.

Dalam konteks dunia modern, oligarki bisa langgeng karena persekongkolan antara pemilik kapital yang memiliki akses besar terhadap sumber daya ekonomi dengan lingkaran elit yang memiliki akses terhadap kekuasaan. Hubungan antara keduanya saling membutuhkan.

BACAJUGA

alissa wahid pemilu 2024

Alissa Wahid Soroti Pemilu 2024, Demokrasi di Indonesia Saat ini Masih Bersifat Prosedural

7 Desember 2023
Demokrasi Sedang Diuji

IALA: Marwah MK Terguncang, Demokrasi Sedang Diuji

14 November 2023

Pengontrol sumber daya ekonomi membutuhkan dukungan kekuasaan untuk terus meningkatkan kekuatan kontrolnya terhadap sumber daya ekonomi. Sebaliknya, lingkaran elit kekuasaan membutuhkan dukungan modal guna merawat kekuasaannya.

Pemilihan langsung yang berbiaya mahal, merupakan pintu masuk persekongkolan antara pengontrol ekonomi dan pengendali birokrasi kekuasaan, atau pihak baru yang berniat menjadi pengendali birokrasi kekuasaan.

Di bagian ini tampak terjadi anomali dalam sistem demokrasi. Di satu sisi pemilihan langsung dan terbuka dimaksudkan agar semua kalangan punya hak yang sama untuk menapaki tangga pemerintahan. Akan tetapi di sisi lain ini juga merupakan kesempatan emas bagi individu atau kelompok yang berkolaborasi dengan oligarki untuk menapaki tangga kekuasaan.

Kaum pengontrol ekonomi akan dengan sangat mudah mengidentifikasi kandidat yang mampu mereka ajak berkolaborasi. Ajakan mereka akan disambut dengan tangan terbuka oleh individu atau kelompok yang punya hasrat besar untuk berkuasa sekaligus minim komitmen demokrasi.

Yang menjadi permasalahan serius karena persekongkolan antara pengontrol ekonomi dan pengontrol birokrasi kekuasaan, yang terjadi saat pemilahan umum tidak bisa dipermasalahkan secara hukum.

Justru hal itu dianggap sebagai kenormalan dalam berdemokrasi, sehingga dengan sangat leluasa oligarki memperalat demokrasi melalui pemilihan umum. Praktik seperti ini yang langgeng selama beberapa periode kepemiluan di Indonesia.

Oligarki yang berupaya ditumbangkan di masa pemerintahan orde baru melalui gerakan reformasi yang digalang mahasiswa dan berbagai kelompok masyarakat sipil, tidak berjalan mulus, pada praktiknya oligarki mampu mendapatkan celah dalan sistem demokrasi guna merawat keberlangsungan mereka.

Kemampuan oligarki beradaptasi dengan demokrasi, bukan berarti menutup semua usaha untuk melumpuhkan oligarki, selalu ada jalan. Caranya kesadaran masyarakat sipil harus dibangun secara lebih serius, khususnya yang memiliki hak pilih.

Selain butuh peran dari sesama anggota masyarakat yang sadar akan pentingnya pemilu bersih, keterlibatan organisasi masyarakat sipil juga dibutuhkan untuk lebih aktif melakukan edukasi terhadap pentingnya pemilu bersih.

Masyarakat mesti sadar bersama bahwa pemilu punya pengaruh jangka panjang terhadap kehidupan mereka, masyarakat tidak boleh dibiarkan bersikap pesimis terhadap pemilu, menguatnya pesimisme terhadap pemilu justru merupakan keuntungan bagi oligarki, kelompok ini akan semakin mudah melancarkan operasi lewat kekuatan uang yang mereka miliki.

Jika ingin menempuh jalan keluar yang lebih ekstrem, maka sistem pemilu bahkan demokrasi harus dirombak. Memformulasikan pemilu yang berbiaya murah, yang menutup kerang bagi masuknya oligarki, ini perlu dipikirkan bersama. []

Editor: Ananta Damarjati
Topik: DemokrasiPolitik OligarkiZaenal Abidin Riam
BagikanTweetSend
Zaenal Abidin Riam

Zaenal Abidin Riam

Koordinator Presidium Demokrasiana Institute | Wasekjend DPN ISQI

POS LAINNYA

Butet Dilarang Bicara Politik di TIM, Jangan Sampai Anies yang Disalahkan
Opini

Butet Dilarang Bicara Politik di TIM, Jangan Sampai Anies yang Disalahkan

7 Desember 2023
Kereta Penglaju, Anies Baswedan dan Ignasius Jonan
Opini

Kereta Penglaju, Anies Baswedan dan Ignasius Jonan

6 Desember 2023
Makan Malam Imajinatif Anies Baswedan
Opini

Makan Malam Imajinatif Anies Baswedan

5 Desember 2023
Apakabar Kang Emil, Erick Thohir dan Sandi Uno?
Opini

Apakabar Kang Emil, Erick Thohir dan Sandi Uno?

3 Desember 2023
Pemimpin Karbitan dan Kaderisasi Pemimpin
Opini

Pemimpin Karbitan dan Kaderisasi Pemimpin

1 Desember 2023
gibran panorama revolusioner
Opini

Gibran: Panorama Revolusioner

27 November 2023
Lainnya
Selanjutnya
Bagaimana William Wongso Memasak Rendang?

Bagaimana William Wongso Memasak Rendang?

PPKM: Cara Baru Pemerintah Batasi Pergerakan Masyarakat, Ali Sadikin Pernah Tutup Jakarta

PPKM: Cara Baru Pemerintah Batasi Pergerakan Masyarakat, Ali Sadikin Pernah Tutup Jakarta

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

Pengamanan Zat Adiktif
Terkini

Organisasi Kesehatan Dukung Pengamanan Zat Adiktif dalam RPP Kesehatan, Berharap Presiden Jokowi dan Menkes Bersikap Tegas

:: Alfin Hidayat
7 Desember 2023

RPP Pengamanan Zak Adiktif

Selengkapnya
Butet Dilarang Bicara Politik di TIM, Jangan Sampai Anies yang Disalahkan

Butet Dilarang Bicara Politik di TIM, Jangan Sampai Anies yang Disalahkan

7 Desember 2023
Serangan Udara

Serangan Udara

7 Desember 2023
alissa wahid pemilu 2024

Alissa Wahid Soroti Pemilu 2024, Demokrasi di Indonesia Saat ini Masih Bersifat Prosedural

7 Desember 2023
Respons Mahasiswa Ilmu Pemerintahan atas Kampanye Anies di Kalimantan Selatan

Respons Mahasiswa Ilmu Pemerintahan atas Kampanye Anies di Kalimantan Selatan

6 Desember 2023
agus munif calon wali kota semarang

Agus Munif Driver Ojek Online Siap Maju Calon Wali Kota Semarang

6 Desember 2023
Pneumonia

Waspada Pneumonia Akibat Mycoplasma Pneumoniae, Infeksi Saluran Pernapasan Pada Anak

6 Desember 2023
Lainnya

SOROTAN

Butet Dilarang Bicara Politik di TIM, Jangan Sampai Anies yang Disalahkan
Opini

Butet Dilarang Bicara Politik di TIM, Jangan Sampai Anies yang Disalahkan

:: Yayat R Cipasang
7 Desember 2023

Butet baru sekira tiga bulan jadi "oposisi" sudah mengeluh dan berkeluh-kesah. PENGAKUAN budayawan Butet Kartaredjasa soal dirinya dilarang bicara politik...

Selengkapnya
Kereta Penglaju, Anies Baswedan dan Ignasius Jonan

Kereta Penglaju, Anies Baswedan dan Ignasius Jonan

6 Desember 2023
Makan Malam Imajinatif Anies Baswedan

Makan Malam Imajinatif Anies Baswedan

5 Desember 2023
Apakabar Kang Emil, Erick Thohir dan Sandi Uno?

Apakabar Kang Emil, Erick Thohir dan Sandi Uno?

3 Desember 2023
Pemimpin Karbitan dan Kaderisasi Pemimpin

Pemimpin Karbitan dan Kaderisasi Pemimpin

1 Desember 2023
Horeee…PDIP Jadi Oposisi

Food Estate, Proyek Gagal yang Bakal Dilanjutkan Prabowo

29 November 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Beranda
  • Opini
  • Analisis
    • Esai
    • Analisis Awalil
    • Perspektif
  • Kolom
  • Khazanah
  • Lifestyle
  • Sosok
  • Sastra
  • Barisan Tv Network
    • Barisan Tv
    • Awalil Rizky

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang