Scroll untuk baca artikel
Blog

Orang Sunda, Humoris, Santai atau Malas?

Redaksi
×

Orang Sunda, Humoris, Santai atau Malas?

Sebarkan artikel ini

Alam Parahyangan yang dingin dan makanan ada dimana saja, bisa juga membuat orang Sunda malas. Lantaran itu tidak ada cerita di zaman dulu orang Sunda itu ngumbara atau berdiaspora. Baru belakangan ini orang Sunda menyebar di dunia.

Sebelumnya orang Sunda disebut ‘kurung batokeun’ alias nggak mau jauh-jauh dari rumah. Nggak berani jauh dari daerahnya. Ini karena apapun yang dibutuhkan selalu ada dekat rumah. Mau ikan ada di kolam, mau lalap ada di kebun atau pematang sawah, mau telor atau ayam ada di belakang rumah. Semuanya ada.

Lantaran itu pula kenapa sebabnya Keluarga Berencana (KB) gagal di Jawa Barat. Lihat penduduknya sampai saat ini terbanyak di Indonesia mencapai 48,64 juta jiwa.

Alasannya mungkin karena perempuan Sunda subur lantaran banyak makan lalap dan banyak makan daging protein tinggi seperti ikan dan juga daging ayam dan telor ayam kampung. Plus, suaminya banyak tinggal di rumah.

Ada tambahan, laki-laki Sunda itu humoris. Lihat saja pelawak dan pemain musik banyak lahir dari daerah Sunda. Pun, pejabat Sunda, bisa dilihat hampir semuanya doyan bercanda dan sulit mereka untuk serius.

Malah ada adagium, nggak bisa jadi pejabat kalau dia tak bisa ‘ngabodor’.

Bisa dibayangkan kalau warga Jawa Barat dipimpin gubernur atau pejabat seperti Vladimir Putin. Tak pernah senyum dan bikin jokes, pasti garing dan nggak nyaman. Kang Ridwan Kamil saja yang curcol dan asyik saja masih sering dirisak.

Ohya, jadi orang Sunda itu kesimpulannya apakah pemalas? Entahlah, yang jelas kreatif dan humoris. [rif]