Rencananya peluncuran buku kumpulan puisi tersebut dilaksanakan di De Warisan Art & Curio, Jalan Suari Kawasan Kota Lama Semarang, Jumat (17/02/2023)
BARISAN.CO – Puluhan penyair bakalan meramaikan peluncuran Kumpulan Puisi Panen karya penyair Beno Siang Pamungkas. Rencananya peluncuran buku kumpulan puisi tersebut dilaksanakan di De Warisan Art & Curio, Jalan Suari Kawasan Kota Lama Semarang, Jumat (17/02/2023) pada pukul 19.30 Wib.
Penyair Beno Siang Pamungkas mengatakan bahwasanya ini merupakan grand launching yang sebelumnya telah dilaksanakan soft launching di Kaula Kopi.
Menurut rencana Walikota Semarang Hervita Gunaryanti Rahayu, Kapolrestabes Kota Semarang Kombes Pol Irawan Anwar dan Dandim 0733 Semarang Letkol Inf Rahmad Saerodin bakalan hadir dalam peluncuran Kumpulan Puisi Panen.
Selain itu, sejumlah tokoh dan sastrawan bakal turut meramaikan gelaran La Tarsuari Vol. 2 sebut saja Sosiawan Leak, Timur Sinar Suprabana, Triyanto Triwikromo, Harjanto Halim, Donny Danardono, Imran Amirullah, Adin ‘Hysteria,’ Sriyanto Saputro, Masruhan Samsurie.
Juga penampilan musik instrumental dari band Tridhatu, sebagai penyiar yakni penyair Achiar M Permana. Tidak ketinggalan pertunjukan model dari Bayu Romli.
Beno Siang Pamungkas menuturkan buku kumpulan puisi Panen dipersembahkan untuk cucu pertamanya. Buku berisi kompilasi 73 puisi yang saya tulis sejak 1992 dan paling baru 15 Januari 2023.
“’Panen diambil dari judul salah satu puisi saya. Panem saya anggap mewakili keseluruhan isi buku,” ujar penyair kelahiran Bojonegoro 30 Maret 1968.
Buku kumpulan puisi Panen merupakan buku puisi tunggal ketiga Beno Siang Pamungkas. Buku pertama, Sajak Sampah Gerinda Baja yang diterbitkan pada tahun 1993. Buku puisi kedua, Ensiklopedi Kesedihan terbit 2008.
Sedangkan buku puisi Panen terbit 2023. Jadi selama 30 tahun, Beno Siang Pamungkan menerbitkan tiga buku puisi, yang setiap buku terbit berjarak 15 tahun dari buku sebelumnya.
Beno Siang Pamungkas adalah eksponen pendiri dan penggerak Revitalisasi Sastra Pedalaman (RSP) pada tahun 1990-an, bersama antara lain Triyanto Triwikromo, Sosiawan Leak, dan Wijang Wharèk Al-Ma’uti.
“Museum Rekor Cilik-cilikan Indonesia (MURCI) mungkin perlu mencatat “rekor” cilik-cilikan buku kumpulan puisi Panen, yang secara teknis bisa disebut habis, bahkan sebelum dilaunching secara resmi,” terang Penyair Gobang Semarang ini.
Lebih lanjut, memang sebagian besar buku tersebut dibeli oleh kawan-kawan saya sendiri, dan beberapa di antaranya telah sampai ke tangan mereka. Harapan saya cuma satu, semoga buku tersebut tidak terlalu mengecewakan.
“Bagi yang belum kebagian semoga tetap berkenan menghadiri acara peluncuran Kumpulan Puisi Panen di kawasan Kota Lama Semarang dan membelinya dengan tulus ikhlas,” pungkasnya.