BARISAN.CO – Penggunaan sinar laser di bidang medis sebenarnya telah dilakukan sejak tahun 1960. Tepatnya ketika Theodore H. Maiman menciptakan sinar laser dari ruby crystal. Fungsinya bisa digunakan untuk pengobatan kelainan kulit, memecahkan batu ginjal, operasi mata, tumor, dan lain-lain.
Penemuan terbaru adalah jenis mesin laser yang mampu menembakkan sinar laser sangat singkat (dalam hitungan nanosecond atau per juta detik). Kekuatan atau energinya begitu tinggi sehingga meminimalisir kerusakan jaringan kulit di luar target.
Khusus untuk kulit, terapi laser merupakan cara mutakhir yang dianggap akan mampu mengambil alih cara-cara perawatan konvensional, misalnya dengan krim atau dermabrasi. Selain bisa bertahan lebih lama daripada dengan cara konvensional, terapi laser untuk kulit bisa menciptakan peremajaan kulit (rejuvenate).
Jenis laser
Beberapa jenis laser yang umum digunakan untuk dunia medis di Indonesia, diantaranya :
1. Fractional CO2
Laser Fractional CO2 adalah laser yang menggunakan teknologi fractional carbon dioxide (SmartXide DOT) untuk mengatasi masalah jaringan parut (skar) dan kerut-kerut karena penuaan kulit. Sinar laser yang dihasilkan oleh alat ini secara akurat melakukan pengangkatan kulit lapis perlapis dan mampu merangsang pembentukan kolagen baru dengan cara memberi panas hanya pada kedalaman dan area kulit yang tertimpa sinar laser (teknologi SmartXide DOT). Biasa digunakan untuk peremajaan kulit, mencerahkan kulit serta mengatasi masalah kulit lainnya seperti keriput, pigmentasi, tumor jinak, jerawat, kutil dan bekas luka.
2. Nd YAG
Teknik laser ini sangat baik digunakan untuk menghilangkan bulu-bulu atau rambut yang yang tumbuh pada area-area tertentu seperti di ketiak, area bikini, diatas bibir (kumis), di lengan dan tungkai.
3. Q Switched Nd YAG
Laser pigmen (Q-switch Nd:YAG laser) digunakan untuk mengatasi kelainan pigmentasi pada kulit karena photoaging seperti lentigo senilis, freckles, tanda lahir berupa bercak hitam keabuan/ kecoklatan dan juga dapat menghilangkan tattoo pada tubuh.
Cara kerja laser
1. Kecantikan
Perawatan ini tidak akan menyebabkan perubahan sel atau jaringan kulit di sekitar area yang tidak bermasalah jika dilakukan dengan prosedur yang tepat dan oleh dokter yang berpengalaman.
Mekanisme:
Penggunaan Sinar laser yang ditembakkan pada kulit atau area yang bermasalah akan diserap oleh sel kulit tertentu dan kemudian diubah menjadi panas pada area tersebut. Fungsinya adalah untuk menstimulasi pembentukan sel kolagen baru yang menjaga kekenyalan kulit. Panjang gelombang dari sinar laser adalah yang terpenting pada perawatan ini. Alat dan jenis laser yang digunakan terkadang sama hanya panjang gelombangnya yang berbeda.
2. Terapi nyeri
Laser juga bisa untuk menyembuhkan nyeri akut maupun nyeri kronik.
Mekanisme:
Terapi laser menciptakan reaksi biokimia dalam jaringan tubuh untuk perbaikan sel, meningkatkan sirkulasi darah, dan mengurangi reaksi peradangan dan pembengkakan. Energi sinar laser akan menstimulasi sel yang rusak untuk menghasilkan suatu zat yang disebut adenosine triphospate (ATP), yang akan dipergunakan sel tersebut untuk mempertahankan fungsi normal dan meningkatkan perbaikan sel. Setelah terapi selesai, keluhan nyeri akan berkurang atau menghilang.
3. Gigi
Penggunaan sinar laser dapat diterapkan secara interdisipliner dalam dunia kedokteran gigi. Saat ini, perawatan ortodonti sangat terbantu dengan adanya alat ini. Bahkan dalam aplikasi ini tidak memerlukan anestesi.
Mekanisme:
Selama tindakan berlangsung, pasien akan mengenakan kacamata khusus sebagai perlindungan untuk mata. Hanya bagian mulut yang akan diobati yang dibiarkan terbuka dan terkena pancaran sinar laser untuk mengurangi kerusakan akibat panas dari laser. Tindakan tertentu dapat berlangsung beberapa sesi agar pasien dapat memperoleh hasil yang diinginkan.