Scroll untuk baca artikel
Kontemplasi

Penghuni Neraka: Kebanyakan Jin dan Manusia

Redaksi
×

Penghuni Neraka: Kebanyakan Jin dan Manusia

Sebarkan artikel ini

Karena itu, hati sangat menentukan baik dan buruk manusia secara menyeluruh, sebagaimana sabda Rasulullah Saw:

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

Artinya: “Ingatlah bahwa di dalam tubuh manusia ada segumpal organ, bila ia baik maka baiklah seluruh tubuh manusia itu. Dan bila dia rusak, maka rusaklah  seluruh tubuhnya. Organ itu adalah hati (akal).” (HR Bukhari Muslim).

Dengan demikian, menjaga kesehatan akal berarti menjaga manusia secara keseluruhan. Sedangkan membiarkan akal rusak sama dengan merusak manusia itu sendiri.

Hal ini sangatlah rasional mengingat hati adalah tempat bersemayamnya keyakinan yang akan menentukan visi hidup seorang manusia, sumber niat, motivasi, selera dan emosi yang akan mengarahkan amal seseorang dan menentukan mutunya.

Tak Berhati Tak Berakal

Kalimat penutup ayat 179 surat Al-A’raaf di atas menegaskan, ketika manusia menelantarkan fungsi akal atau hati, mata dan telinga, maka ia disamakan seperti binatang yang tidak berhati dan berakal.

Karena itu, ayat tersebut memberi sinyal penting akan adanya manusia yang berperilaku binatang.

Tampilan oke, parlente, semua pernak-pernik dan hiasan dunia menempel di tubuhnya, namun perilakunya bagai binatang.

Seperti pejabat yang menjarah dan mengorupsi uang rakyat milyaran rupiah dan membiarkan sebagian rakyatnya mengidap busung lapar dan gizi buruk. Contoh lain, orang yang merekam video perbuatan mesumnya lalu perbuatan asusilanya itu ditonton oleh sekian juta mata. Mereka bagai binatang, tak berhati tak berakal.

Semoga kita dijauhkan dari segala perilaku buruk yang akan mengantarkan kita ke neraka. Semoga amar ma’ruf nahi munkar selalu menghiasi amal ibadah kita yang akan dicatat oleh Allah sebagi amal kebaikan.

Amal-amal tersebut yang akan membawa kita ke surga bukan sebagai penghuni neraka. Mensyukuri segala nikmat yang Allah Swt berikan kepada kita dan mempergunakannya sebagaimana fitrahnya organ tubuh itu diciptakan.