BARISAN.CO – Apakah kita sering membandingkan anak sendiri dengan anak lain? Mungkin dari nilai di sekolah, kemampuannya belajar di rumah, kemampuannya bermain, dan lain sebagainya. Jika iya, ada baiknya dihentikan dari sekarang ya, karena efeknya yang tidak bagus untuk anak.
Mendidik anak ialah kewajiban utama setiap orang tua yang akan mempengaruhi kepribadian anak saat ia beranjak dewasa. Nah, salah satu cara terbaik untuk mendidik anak adalah dengan memupuk rasa kepercayaan dan cinta tanpa adanya perbandingan dengan anak lain.
Jika tujuan orang tua membandingkannya agar lebih kompetitif sehingga memicu semangat anak untuk berprestasi, hal ini sangat tidak dibenarkan. Anak justru akan merasakan berbagai emosi negatif bila orang tuanya terus-menerus membandingkannya dengan orang lain.
Stop membandingkan anak di tempat umum
Perlu kita ingat, jangan pernah memaksakan agar si kecil mirip dengan ibunya. Mungkin ibu adalah orang yang mudah bergaul tetapi si kecil sangat pemalu, kita sebagai orang tua harus bisa memposisikan bagaimana perasaan si kecil, lebih memahami anak sesuai kepribadiannya.
Mendidik anak tanpa membandingkannya
Sering kali para orang tua membandingkan perkembangan anaknya dengan anak orang lain, lalu menilai sendiri apakah perkembangan anak kita normal, lebih baik, atau bahkan lebih buruk dari anak seusianya.
Nah, tanpa sadar kita sudah mengajarkan motivasi anak dengan cara membuat patokan dengan orang lain. Meski tujuan orang tua tidak bermaksud demikian, tetapi kata-kata tersebut sangat berbahaya, bahkan si kecil akan mengalami stres berkepanjangan.
Berikut ini yang perlu kita ketahui dari efek negatif mendidik anak dengan cara membanding-bandingkan.
- Stres
- Kurang percaya diri dan merasa tidak layak hidup.
- Tidak menghargai diri sendiri.
- Menghindari orang banyak/kerumunan.
- Hidup tidak bersemangat.
- Jauh dari orang tua.
- Kecemburuan
- Anak tumbuh menjadi dewasa yang cemas dan gelisah.
Nah, daripada membandingkan anak kandung sendiri, kita bisa mencari cara agar si kecil mau memperkenalkan keterampilan, minat dan bakatnya. Orang tua juga perlu melakukan pendekatan dengan anak, jangan sekali-kali menunjukkan ketidakmampuan anaknya di depan orang lain. [rif]