“Tapi kalau kita bandingkan dengan kecerdasan kita akan keuangan, kita tahu bahwa masalah-masalah kenaikan harga minyak goreng, kenaikan beras, kenakan Bensin akan terus-menerus terjadi tapi kita tidak kenapa-napa karena kita punya kemandirian akan kecerdasan keuangan,” lanjutnya.
Menurut Ade Rai untuk kita tahu bagaimana merespon situasi ini, kalau kita punya kecerdasan akal kesehatan yang tinggi kita tahu bahwa penyakit akan selalu hadir di sekitar kita.
“Tapi harus kita lakukan adalah bagaimana kita bisa merespon situasi ini dengan pola perilaku yang lebih sehat karena warisan polisher bukan ketergantungan tapi ada sebuah kemandirian akan kesehatan,” jelasnya.
Langkah pola hidup sehat
Dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain: Pertama, Menumbuhkan kesadaran dan motivasi untuk menjalankan PHBS secara teratur. Kedua, Membiasakan diri untuk melakukan tindakan PHBS setiap hari.
Ketiga, Mengikuti aturan kebersihan dan kesehatan yang berlaku di lingkungan sekitar, seperti aturan kebersihan di tempat kerja, di sekolah, atau di tempat umum lainnya. Keempat, Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menjalankan PHBS, seperti cara mencuci tangan yang benar, cara membersihkan lingkungan, dan cara mengelola sampah.
Kelima, Melakukan tindakan PHBS secara kolaboratif dengan anggota keluarga atau rekan kerja. Keenam Memberikan contoh perilaku hidup bersih dan sehat kepada orang lain, seperti anak-anak atau teman-teman. Ketujuh, Mencari dukungan dan informasi tentang PHBS dari sumber yang terpercaya, seperti tenaga kesehatan atau pemerintah setempat.
Demikianlah pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, terlebih lagi persoalan kesehatan dan kecerdasan.
